MUSIBAH banjir yang melanda sebagian besar wilayah Kecamatan
Sobang kini mulai surut. Namun, dampak penyakit yang ditimbulkan akibat lingkungan
yang kotor dan sarana air bersih yang tercemar perlu diwaspadai. Hal itu agar
tidak menjadi sumber penyakit bagi masyarakat setempat.
Kepala Puskesmas Kecamatan Sobang Endang Mulyadi mengatakan,
mengantasipasi pasca banjir, Puskesmas telah menempatkan Posko kesehatan utama
yang ditempatkan ditiga titik lokasi yakni Puskesmas Sobang, Desa Teluk lada
dan Desa Bojen. “Saat ini tim kesehatan sudah melayani 602 warga korban banjir,
kebanyakan mereka menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), gatal-gatal
dan gangguan pencernaan (gastritis red),” ,” ujar Endang Mulyadi, SKM, yang
dihubungi via telepon, Senin (14/1).
Dia mengatakan, selain pelayanan pengobatan, petugas Posko
kesehatan terus melakukan upaya pencegahan dampak banjir dengan membagikan
kaporit, lisol dan bahan penjernih air cepat (PAC) kepada warga untuk
antisipasi penyebaran penyakit. “Stok obat dari Dinkes Pandeglang masih cukup.
Kita juga banyak mendapat bantuan dari Dinkes Provinsi, organisasi profesi
kesehatan, klinik dan rumah sakit swasta, serta bantuan PT. Antam,” katanya.
Diungkapkan, banjir hebat yang sempat merendam Puskesmas
Sobang setinggi 60 centimeter pada Rabu
(9/1) lalu telah merendam enam desa yakni Desa Sobang, Pangkalan, Teluklada,
Cimanis, Bojen, Bojen wetan dan hanya dua desa yakni Kertaraharja dan Kutamekar
yang relatif aman dari banjir karena terletak pada dataran tinggi. “Ada
beberapa alat kesehatan yang tidak berfungsi akibat puskesmas tergenang air, komputer
dan jenset cadangan listrik juga rusak. Tetapi pelayanan puskesmas tetap
beroperasi melayani masyarakat," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar