POSYANDU merupakan bagian dari pembangunan untuk mencapai keluarga yang
berkualitas. Sasaran utamanya adalah balita dan orangtuanya, ibu hamil, ibu
menyusui dan bayi, serta wanita usia subur. Sedangkan yang bertindak sebagai pelaksana
posyandu yakni kader sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan.
Hal itu disampaikan Kepala Seksi Promosi Kesehatan (Promkes) Dinkes
Pandeglang Yudi Hermawan, SKM saat memberikan pembekalan kepada ratusan kader
dalam acara pembinaan kader Posyandu yang digelar Forum Kader Posyandu (FKP)
Kabupaten Pandeglang, kemarin.
Yudi memaparkan, Pos pelayanan terpadu yang biasa dikenal sengan
sebutan Posyandu salah satu bentuk upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan masyarakat. “Kegiatan Posyandu sudah
dilaksanakan oleh masyarakat sejak tahun 1970, dulu namanya kelompok
penimbangan,” tuturnya.
Seiring dengan kebutuhan masyarakat setempat kata Yudi, saat ini
kegiatan Posyandu sudah berkembang tidak hanya kegiatan kesehatan ibu dan anak,
gizi, KB saja. “Misalnya, bina keluarga balita (BKB), Pendidikan Anakan Usia
Dini (PAUD), Ekonomi keluarga, keagamaan dan penyuluhan,” katanya.
Diungkapkan, sekarang jumlah Posyandu di Kabupaten Pandeglang ada 1.746 pos, dengan 23 persen diantaranya sudah
masuk kategori purnama dan mandiri. “Posyandu yang seperti ini berarti sudah mantap
karena jumlah kader aktif memadai dapat melakukan kegiatan secara teratur,
cakupan lima program utama sudah bagus, serta ada program tambahan yang
dikelola kader,” tegas Yudi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar