KEPALA Dinas
Kesehatan (Dinkes) Pandeglang H. Iskandar menyatakan, telah terjadi
peningkatan jumlah kasus diare secara mendadak (out berak) yang terkonsentrasi
di Kampung Retel Karyawangi Kecamatan Pulosari sejak Senin (2/4/2012) kemarin.
“Sebanyak 35 warga
dilaporkan mengalami gejala diare. 34 sudah ditangani tim medis di lokasi
kejadian dan seorang warga harus dirujuk ke Puskesmas dengan tempat perawatan
(DTP) Kecamatan Menes, karena mengalami dehidrasi berat sehingga harus dirawat
secara intensif,” ungkap Iskandar di Kantornya, Selasa (3/4/2012).
Iskandar
menjelaskan, informasi awal kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Pulosari sudah
terdetekasi secara dini sejak Sabtu (31/3/2012). Namun, baru pada Hari Senin
(2/4) atau 48 jam kemudian terjadi peningkatan kasus hingga mencapai 35 warga
yang menderita diare.
Oleh
karena itu, Dinkes segera mengirimkan bantuan medis dan logistik tambahan untuk
membantu Puskesmas menanggulangi KLB yang hingga Selasa (3/4) sore sudah mulai
reda.
Dia menduga, KLB diare terjadi karena faktor
kesehatan lingkungan dan perilaku warga setempat yang tidak sehat. “Penularan
diare mudah terjadi akibat perilaku hidup bersih dan sehat kurang membudaya.
Banyak penduduk buang air besar sembarangan, bukan di jamban sehat, sehingga
sumber-sumber air tercemar. Apabila buang air besar sembarangan, kotoran
mencemari air atau terbawa lalat lalu mencemari makanan,” ujarnya.
diakui angka kejadian diare di Pandeglang masih tinggi. “Dalam sebulan ini saja telah terjadi KLB diare dua kali,” kata Iskandar. (mr.adesetiawan@gmail.com)***
diakui angka kejadian diare di Pandeglang masih tinggi. “Dalam sebulan ini saja telah terjadi KLB diare dua kali,” kata Iskandar. (mr.adesetiawan@gmail.com)***