KEPALA Dinas Kesehatan
(Dinkes) Pandeglang H. Iskandar merasa perlu meluruskan informasi terkait
pemberitaan disejumlah media massa baik cetak, online maupun elektronik yang
menyebutkan dalam pemberitaannya Sopiah berprofesi sebagai bidan yang bekerja
di salah satu Puskesmas di Kabupaten Pandeglang.
Menurut
Iskandar, Profesi Sopiah (35) adalah Perawat yang bekerja sebagai PNS di
Puskesmas Cikeudal. “Pemberitaan yang menyebutkan Sopiah (Alm) sebagai bidan
membuat kami mendapat banyak pertanyaan dari organisasi Ikatan Bidan Indonesia
(IBI) terutama dari IBI Provinsi dan IBI Pusat yang mempertanyakan keberadaan profesi
Sopiah yang bukan anggota IBI,” jelas Iskandar, Minggu (15/4).
Oleh
karena itu menurut Iskandar penyebutan profesi korban oleh sebagian media dianggap
tidak pas dan membuat para bidan protes karena profesi IBI dikaitkan dengan
kejadian yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan mereka.
Kadinkes
Iskandar juga menegaskan, kasus yang menimpa Almarhumah Sopiah tidak ada
kaitannya dengan profesi perawat yang dijalankankannya selama ini. “Selama menjalankan
tugas pokok dan fungsi sebagai perawat di Puskesmas, Almarhumah kita nilai baik,
tidak punya masalah dengan teman sejawatnya dan sudah banyak menolong
masyarakat,” ungkapnya.
Hal
ini menepis informasi yang berkembang disebagian masyarakat seolah-olah Almarhumah
meninggal karena gagal memberikan pertolongan pada klien nya lalu kemudian dibunuh. “Informasi yang menyebutkan karena
gagal menolong pasien itu isu dan kami menyesalkan kalau ada oknum yang
menyampaikan informasi seperti itu tanpa konfirmasi terlebih dahulu,” jelasnya. (mr.adesetiawan@gmail.com)***
Sebelumnya diberitakan di HU Radar Banten Sabtu,14 April 2012, Sofiah (35), bidan Puskesmas Cikedal, Kabupaten Pandeglang,
menjadi korban pembunuhan, Kamis (12/4) malam. Warga Kampung Masjid, Desa
Sukamaju, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, diduga dibunuh oleh suami
sirinya, Erik Triaspoetra. Kemarin, jenazah korban diotopsi di RSUD Serang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar