SEBULAN terakhir ini
Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Pandeglang dr. Hj. Asmani
Raneyanti direpotkan dengan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) diare. Telepon
dan pesan singkat (SMS) dari berbagai media massa pun sering dia terima terkait
dengan KLB yang terjadi di Kecamatan Sukaresmi dan Pulosari beberapa waktu lalu
itu. Ditengah upaya penanggulangan KLB yang dia lakukan bersama timnya, Asmani
tak sungkan berbagi informasi dengan wartawan saat berada di lokasi kejadian
sekalipun.
Kini
KLB diarenya memang sudah reda. Namun, laporan tertulis penyebab langsung
kejadian diare yang menyerang secara serentak ratusan orang tersebut hingga
kini belum juga diterimanya dari Balai Teknik Kesehaan Lingkungan (BTKL)
Jakarta. Tak mau berlama-lama menunggu,
dia mengaku telah meminta informasi secara lisan hasil laboratorium BTKL.
Asmani beralasan informasi yang diperolehnya menjadi dasar tindak lanjut
penanggulangan diare pasca KLB. Menurut
Asmani penyebab diare disimpulkan karena bakteri Escherichia Coli (E-coli).
“Hasil
labnya enam sampel rectal swab positif mengandung
E. Coli. Sampel feses positif E.coli. tiga sampel dari empat muntahan penderita
juga positif E.coli,” ungkap Asmani yang dikirimkan melalui SMS, Selasa (10/4)
kemarin.
Dijelaskan,
E-coli merupakan bakteri penyakit yang berasal dari tinja kotoran manusia
(feses). “Kandungan E.coli menunjukan makanan dan atau minuman yang dikonsumsi
warga tercemar kotoran manusia yang
dapat menyebabkan diare dan muntah-muntah,” jelasnya.
Dengan
data hasil uji laboratorium tersebut dugaan penyebab tidak langsung terbukti karena
faktor perilaku dan lingkungan yang tidak sehat.
“Perilaku
buang air besar sembarangan telah menyebabkan lingkungan dan sumber air disekitar warga tercemar E.coli,” katanya.
(mr.adesetiawan@gmail.com)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar