RA. KARTINI, sudah tidak asing lagi sebagai
tokoh nasional yang memperjuangkan hak perempuan dimasanya. Bahkan dalam
kehidupan sekarang telah terpatri suatu sikap ala Kartini, khususnya sikap para
ibu, remaja putri, hingga anak-anak. Hal itu tercermin dari sambutan berbagai
kegiatan setiap menyambut kelahiran Kartini 21 April.
Dampak dari perjuangan Kartini dimasa lalu, tidaklah berlebihan jika peran
perempuan di zaman sekarang mampu berbicara sejajar dengan kaum laki-laki.
Posisi strategis dalam pemerintahan pun telah dikecap perempuan baik sebagai
Presiden, Gubernur hingga jabatan lurah dan kepala desa.
Hal itu
diungkapkan Wakil Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Pandeglang Hj. Juju
Rusjuana terkait peringatan Hari Kartini. Dia mengatakan, ketokohan kaum
hawa untuk tampil mengambil peran sentral dalam masyarakat disebutnya sebagai Sunatullah. Karena ternyata wujud Kartini Kartini lain akan
selalu hadir disetiap zaman, baik di tingkat lokal, dalam kancah nasional
maupun internasional.
Bagi
Juju yang juga Istri Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang H. Iskandar,
cita-cita luhur yang diperjuangkan Kartini tak sekedar jabatan dan posisi
penting yang disandang perempuan. Banyak sisi lain kehidupan yang juga patut
diperhatikan kaumnya. Hal itu karena kodratnya dan rambu-rambu agama, etika dan
moral yang berlaku di masyarakat.
Karena
itu, dalam pandanagan Juju dengan menjadi istri dan ibu dari anak-anak yang
selalu bisa hadir dan bersama dengan keluarga adalah segalanya. “Itulah
kebahagian yang sesungguhnya,” kata Juju.
Sebagai istri dia mengaku sangat bangga bisa
mendampingi suami selama 16 tahun ini. “Suka dan duka telah kami lalui bersama,
begitulah saya memahami cita-cita Kartini secara sederhana,” ungkapnya.
Namun
demikian diakui kesetaraan gender harus terus diperjuangkan baik di skala rumah
tangga, pendidikan maupun kesempatan posisi pekerjaan. Oleh karena itu dia
mengajak kaumnya untuk lebih meningkatkan kualitas diri dan menunjukan
kemampuan dalam setiap aspek kehidupan
seperti halnya laki-laki. “ Intinya, posisi kaum perempuan dan laki-kai harus
saling menghormati,” tandasnya. (mr.adesetiawan@gmail.com)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar