DINAS Kesehatan (Dinkes) Pandeglang secara bertahap akan memperkuat kegiatan
kemitraan dengan lintas program maupun antar dinas instansi dan lembaga (lintas
sektor). Penguatan kemitraan diperlukan untuk pencapaian target indikator
kegiatan pemberdayaan masyarakat diantaranya program desa siaga yang memerlukan
peran bersama antar pemangku kepentingan untuk keberhasilannya.
Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Promosi Kesehatan (Promkes) Dinkes
Pandeglang Yudi Hermawan, SKM usai mengikuti pertemuan koordinasi lintas sektor
dan lintas program Promkes tingkat Provinsi Banten, Kamis (7/3) akhir pekan
kemarin.
Dia menjelaskan, pencapaian target indikator kegiatan pemberdayaan
masyarakat dan promosi kesehatan akan terlihat hasilnya secara signifikan
apabila ada kolaborasi dan integrasi kegiatan yang melibatkan lintas sektor,
lintas program dan peningkatan kemitraan antara pemerintah dan masyarakat.
“Termasuk harus ada sinkronisasi program pemberdayaan masyarakat dengan
pemerintah provinsi, supaya alur kegiatan pemberdayaan masyarakat diterapkan
tuntas, tidak setengah hati,” tegasnya.
Menurut Yudi, program pemberdayaan masyarakat yang paling sulit karena
menyangkut perubahan perilaku yang butuh proses dan tahapan yang
berkesinambungan.
Namun hal itu bukan berarti tidak bisa dilakukan. “Yang terpenting
sekarang bagaimana setiap program dan lintas sektor bisa melakukan kerja sama
dan sama-sama bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing,” katanya.
Diakui untuk program promosi kesehatan sesuai edaran menteri kesehatan
yang baru memiliki tiga indikator utama yang menggambarkan keberhasilan program
yakni peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), tingkat perkembangan
desa siaga aktif dan beroperasinya Pos Kesehatan di tingkat desa (Poskesdes). “Ini
pekerjaan rumah bersama, tidak bisa hanya dikerjakan oleh program promosi kesehatan atau sektor
kesehatan semata,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar