SIAPA yang menyangka Kampung Domba Cinyurup, Kelurahan Juhut, Kecamatan
Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang dalam waktu dekat bakal dijadikan lokasi
sebuah event internasional Jambore Pramuka.
Hal itu diketahui saat kedatangan rombongan dari Direktorat Jendral (Dirjen) Pemberantasan
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes RI yang berkunjung ke
Kampung Domba Cinyurup, pada Selasa (26/2) awal pekan kemarin.
Kendati masih dalam taraf penjajakan lokasi, survei tim Dirjen P2PL
telah memastikan kelayakan Kampung Domba Cinyurup yang terletak di kawasan
hutan lindung Gunung Karang sebagai arena Jambore internasional.
Dilihat dari pemandangan dan kondisi wilayahg Kampung Domba Cinyurup yang
berada pada ketinggian 250-700m diatas permukaan laut (DPL), lokasi ini terbilang
indah luar biasa dan sejuk.
Maka tak salah, jika kemudian Pemkab Pandeglang menjadikan Kampung
Domba Cinyurup sebagai objek wisata pendidikan, selain sebagai sentra ternak
domba dan lahan uji coba penelitian dan pengembangan pertanian.
“Berkunjung ke Cinyurup, selain bisa melihat peternakan domba terpadu, ada banyak hasil pertanian seperti sayuran serta strawbery, juga dapat menikmati pemandangan alam yang masih alami. Lokasi perkempungan ini berada di kaki Gunung Karang,” kata Doni Hermawan Camat Karangtanjung yang ikut mendampingi tim Dirjen P2PL saat itu.
“Berkunjung ke Cinyurup, selain bisa melihat peternakan domba terpadu, ada banyak hasil pertanian seperti sayuran serta strawbery, juga dapat menikmati pemandangan alam yang masih alami. Lokasi perkempungan ini berada di kaki Gunung Karang,” kata Doni Hermawan Camat Karangtanjung yang ikut mendampingi tim Dirjen P2PL saat itu.
Usaha peternakan domba, kata dia, sudah menjadi mata pencarian utama
sebagian besar warga
kampung Cinyurup sejak lama. “Kegiatan jambore internasional ini merupakan bagian dari promosi wisata Pandeglang. Saya optimistis peternakan domba Cinyurup akan semakin berkembang, apalagi mendapat dukungan dari pemerintah kabupaten, provinsi dan Kementerian Pertanian," katanya.
kampung Cinyurup sejak lama. “Kegiatan jambore internasional ini merupakan bagian dari promosi wisata Pandeglang. Saya optimistis peternakan domba Cinyurup akan semakin berkembang, apalagi mendapat dukungan dari pemerintah kabupaten, provinsi dan Kementerian Pertanian," katanya.
Kepala Puskesmas Pagadungan Kecamatan Karangtanjung Hj. Eni Rohaniah
mengatakan, tim survei Dirjen P2PL pada saatnya nanti akan merekomendasikan
kelayakan Kampung Domba Cinyurup sebagai lokasi Jambore Internasional dari aspek kesehatan lingkungan (Kesling).
Aspek Kesling yang diharapkan ujar Eni diantaranya tersedia air bersih
dan sarana sanitasi, persediaan pangan dan pemenuhan gizi selama jambore,
tempat menginap peserta (home stay) maupun kesiapan pelayanan kesehatan yang
harus dipenuhi kepada peserta dari berbagai negara selama jambore berlangsung
“Dalam evaluasi hasil kunjungan survei kami mendapat masukan dari tim
kementerian kesehatan, agar dilakukan upaya-upaya untuk mencegah risiko
terjadinya penularan penyakit melalui media lingkungan akibat terbatasnya
sarana kesehatan lingkungan yang ada di lokasi Jambore, melalui pengawasan dan
perbaikan kualitas kesehatan lingkungan (Kesling),” katanya.
Sementara itu berdasarkan, informasi yang diperoleh melalui situs
Gerakan Pramuka Indonesia (www.pramuka.or.id)
dirilis bahwa pelaksanaan Jambore tersebut akan dilaksanakan kurang dari
sebulan lagi.
Disebutkan, pelaksanaan kegiatan tingkat dunia yang bertajuk
International Scout Peace Camp Tahun 2013 (ISPC 2013) akan akan diselenggarakan 25 – 31 Maret 2013 di Bumi Perkemahan (Buper) Pramuka Cibubur, Jakarta.
Kegiatan yang mengangkat tema “Scouting Builds Peace” dan sub tema
Understand Peace Through Socio-Cultural Diversity diikuti sebanyak 500 orang
anggota kepramukaan dunia usia 16-25 tahun dari 6 wilayah, yaitu Asia
Pacific, Africa, Arab, Eropa, Eurasia, dan Inter-America.
Selama sepekan, duta-duta perdamaian ini berkesempatan untuk
mempelajari sekaligus memahami dunia yang memiliki keanekaragaman lingkungan
sosial, budaya, etnik, ras, agama dan lainnya. Mereka dapat bertukar
keberagaman budaya, informasi serta pengetahuan dari setiap negara. Selain
kegiatan di Cibubur, para peserta juga akan hidup bersama masyarakat selama 3
hari, yaitu di Sub Camp Setu Babakan, Sub Camp Kampung Domba, Pandeglang,
Banten, dan Sub Camp Desa Sukaratu, Cianjur, Jawa Barat.
Di sub camp para peserta akan tinggal bersama dengan warga masyarakat
selama 3 hari. Disana mereka akan mempelajari budaya lokal, terdiri atas
tarian, nyanyian, silat, masakan tradisional, dan duta-duta perdamaian dari
kalangan generasi muda yang mewakili dunia ini akan mengajak masyarakat untuk
memahami bahasa dan budaya asalnya.
Di sub camp juga mereka akan berbagi pengetahuan tentang
teknologi, permainan dan bahasa kepada anak – anak di sub-camp, bersama
masyarakat melaksanakan karya bakti di setiap sub-camp, serta yang lebih
penting lagi membawa pesan perdamaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar