KECERIAAN tergambar dari wajah wanita paruh baya Nurafifah ketika
baru saja memberikan pelayanan administrasi kepada pasien yang akan
keluar dari
kamar perawatan persalinan, di salah satu rumah sakit khusus kesehatan
ibu dan
anak di kawasan Saruni, Pandeglang, Selasa (19/3) beberapa waktu lalu.
Sementara wajah pasien masih terlihat pucat dan tenaganya belum kembali
pulih seperti biasa. Hal itu karena sang pasien yang menggendong buah hatinya baru
saja selesai menjalani proses melahirkan
dan harus dirawat di rumah sakit tersebut selama dua hari.
Kepada
sang pasien yang didampaingi keluarga dan kerabatnya itu, Nurafifah,
Kepala Bagian Umum dan Administrasi Rumah Sakit Bersalin (RSB) Permata
Ibunda yang kerap disapa bu iif ini dengan
fasih menganjurkan agar ibu dan bayinya untuk diperiksakan kembali dua
pekan
kemudian.
“Jangan lupa ya dua minggu lagi ibu dan bayinya dikontrol kesehatannya,”
kata Iif dengan ramah. Ia mengatakan, pihaknya selalu berupaya memberikan pelayanan terbaik sesuai
visi manajemen RSB permata Ibunda yakni sebagai rumah sakit terbaik melalui
layanan prima. Menurutnya, pasien membutuhkan petugas yang ramah. ‘’Secara
tidak langsung, itu bisa membantu proses penyembuhan,’’ katanya.
Dikatakan, unsur keramahan perlu selalu diperhatikan dan yang tidak kalah
penting adalah penanganan cepat yang harus dilakukan sesuai prosedur. “Kita sudah
memiliki memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam memberikan
pelayanan. Jadi tidak membedakan siapa dan status sosial,” tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar