27 Jan 2016

Baksos Donor Darah RSB Permata Ibunda Berhasil Kumpulkan 57 Kantong Darah


UNTUK kesekian kalinya, Rumah Sakit Bersalin (RSB) Permata Ibunda mengadakan bakti sosial (baksos) donor darah. Kegiatan ini berlangsung di ruang tunggu RSB Permata Ibunda, Majasari, Pandeglang, Sabtu (23/1/2016). Dari kegiatan ini, terkumpul 57 kantong darah dari para pendonor yang datang.
Ketua Panitia donor darah RSB Permata Ibunda Hj. Mei Wijaya mengatakan, donor darah merupakan salah satu kegiatan sosial rangkaian peringatan hari jadi RSB Permata Ibunda ke-4 yang akan jatuh pada 11 Maret 2016. Acara baksos selanjutnya yakni pengobatan gratis bagi ibu hamil dan penyakit kandungan di Kecamatan Cikeusik yang akan digelar pada Sabtu, 6 Februari 2016 mendatang.
"Di acara donor darah ini, kami berharap bisa membangkitkan jiwa sosial karyawan serta seluruh masyarakat yang terlibat dalam kegiatan ini," kata Mei Wijaya, Sabtu (23/1/2016) akhir pecan kemarin.
Pantauan di lokasi pelaksanan donor darah dimulai sekitar pukul 08.00 hingga 12.00 Wib dengan diawali oleh panitia donor darah, karyawan RSB Permata Ibunda, kemudian anggota Koramil Majasari, anggota Polsek, para mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan sejumlah pegawai negeri sipil di lingkungan Pemkab Pandeglang. Selain itu terdapat sejumlah keluarga pasien yang dirawat di RSB Permata Ibunda turut mendonor, begitupun warga sekitar Kecamatan Majasari yang berdatanganingin mendonorkan darahnya. Usai mendonorkan darahnya, peserta mendapatkan souvenir berupa sebuah kaos, kalender 2016 dan snak plus vitamin dari panitia penyelenggara donor darah.
Direktur RSB Permata Ibunda Dr. H.Suradal Sastradibrata mengatakan melalui donor darah ini berharap bisa membantu PMI Pandeglang untuk menjaga stok darah. “Dengan begitu, nantinya warga tidak lagi mengalami kesulitan untuk mendapatkan darah,” katanya.
Dia mengaku sengaja menggadeng seluruh element masyarakat untuk ikut terlibat dalam donor darah ini.” Tidak hanya dari kalangan kalangan karyawan saja, namun semua elemen masyarakat juga ikut dalam aksi ini,” ujarnya.
“Targetnya 76 yang mendaftar, tetapi karena tidak semua memenuhi syarat hanya 57 yang bisa diambil darahnya,” jelasnya.
Diantara yang menyebabkan gagal donor berdasarkan catatan yang ada yakni karena tekanan darah rendah, tidur kurang dari 8 jam, sedang minum obat rutin atau karena berat badan kurang dari 45 kilogram sehingga tidak direkomendasikan untuk diambil darahnya.
Kepala Unit Donor Darah PMI Pandeglang dr. H. Gatot Supriyadi mengatakan, saat ini stock darah di PMI terbilang minim. Oleh karena itu pihaknya mengapresiasi kegiatan yang digelar bersama RSB Permata Ibunda dan mengimbau masyarakat agar mau menjadi donor darah sukarela secara rutin minimal tiga bulan sekali.
“Donor darah adalah orang yang memberikan darah secara sukarela untuk maksud dan tujuan transfusi darah bagi orang lain yang membutuhkan,” paparnya. Menurutnya, semua orang dapat menjadi donor darah jika memenuhi persyaratan kesehatan diantaranaya sehat jasmani dan rohani, berusia 17 sampai dengan 65 tahun dan berat badan minimal 45 kg.

22 Jan 2016

Warga Pandeglang Diajak Berdonor Darah

SEBAGAI bentuk kepedulian terhadap sesama, Rumah sakit Bersalin (RSB) Permata Ibunda Pandeglang mengajak warga Pandeglang untuk melakukan donor darah yang akan digelar pada Sabtu Pagi, 23 Januari 2016 di RSB Permata Ibunda, Majasari.

Aksi donor darah ini merupakan kerja sama antara RSB dengan Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Pandeglang. “Untuk RSB Permata Ibunda tidak hanya sekedar melibatkan karyawan rumah sakit sebagai pendonor, tetapi juga mengajak keluarga karyawan hingga warga sekitar Majasari Pandeglang turut diajak sebagai pendonor,” Terang Manager RSB Permata Ibunda Hj. Mei Wilaya, Kamis (21/1/2016) kemarin.
Mei mengatakan, aksi donor darah sudah rutin dilakukan setiap awal tahun dalam rangka menyambut hari jadi RSB Permata Ibunda. “Sekaligus aksi peduli dan mendukung pengumpulan kantong darah yang dilakukan di PMI Pandeglang. Semoga darah yang kita sumbangkan nantinya dapat bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan. Ada pepatah mengatakan “ setetes darah Anda nyawa bagi orang lain," pungkasnya.

13 Jan 2016

Dinkes Jajagi Operasional Gedung RSU Labuan Milik Pemprov Banten

Dinas Kesehatan Provinsi Banten menjajagi rencana penyerahan aset Provinsi Banten berupa rumah sakit yang berlokasi di Kecamatan Labuan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang. Penjajagan awal dilakukan Kepala Bidang Sumberdaya Kesehatan Dinkes Banten, H. Ahmad Derajat dengan mengunjungi Dinkes Pandeglang selaku Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.
Sekretaris Dinkes Pandeglang H. Didi Mulyadi mengaku, pihaknya sudah melayangkan surat permohonan terkait bangunan RSU Labuan milik Pemprov Banten yang hinggakini masih belum dioperasikan. 
“Dasarnya Dinkes Pandeglang membutuhkan rumah sakit di Kecamatan Labuan untuk pelayanan kesehatan rujukan dari warga wilayah Pandeglang selatan, oleh karena itu kita minta segera dioperasikan” ujar H. Didi Mulyadi usai menerima kunjungan Kepala Bidang Sumberdaya Kesehatan Dinkes Banten, H. Ahmad Derajat, di kantornya, Senin (11/1/2016).
H. Ahmad Derajat mengatakan, pihaknya datang ke Pandeglang untuk merespon surat yang disampaikan Dinkes Pandeglang ke Dinkes Provinsi Banten beberapa waktu lalu. Menurutnya, pertemuan yang dilakukan baru sebatas pembicaraan awal. “Hasil pertemuan hari ini saya akan menyampaikan laporan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten,” katanya. Menurutnya, keputusan penyerahan aset kepada kabupaten/kota sepenuhnya nanti menjadi wewenamg Pemprov Banten.

12 Jan 2016

Tantangan Promosi Kesehatan Makin Berat

KEPALA Bidang Sumberdaya dan Promosi Kesehatan Dinkes Pandeglang dr. H. Kodiat Juarsa, M.Kes mengatakan tantangan penyelenggaraan promosi kesehatan makin berat pada 2016 menilik pada tujuan pembangunan kesehatan yang ingin dicapai kedepan yakni mewujudkan keluarga sehat.
“Tantangan promosi kesehatan makin berat, karena kita dituntut tidak hanya menyampaikan informasi sekedar masyarakat tahu, tetapi lebih dari itu diharapkan masyarakat berubah perilakunya menjadi seperti yang diharapkan,” kata pria yang kerap disapa dokter Koko ini, seusai melakukan talkshow di Radio Paranti, Pandeglang, Kamis (7/1/2016).
Dia mengatakan pihaknya akan terus bekerjasama dengan stake holder terkait soal tantangan kesehatan ini ini. “Termasuk juga akan terus mengupayakan melakukan kemitraan dengan organisasi kemasyarakatan (ormas) yang ada dan unsur media massa sebagai salah satu penyampai informasi,” katanya.
Diungkapkan, dalam jangka pendek Dinkes akan kembali menggelar pekan imunisasi nasional (PIN) polio pada bulan Maret 2016. “Jangka panjangnya kita dituntut meningkatkan Indek Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Pandeglang,” ungkapnya.
Ditambahkan, semua itu membutuhkan kerja keras dan dukungan upaya promosi kesehatan baik di tingkat Puskesmas maupun desa.