26 Jan 2012

28 Jabatan Eselon IV Dinkes Pandeglang Disertijabkan


PASCA mutasi awal tahun pejabat di lingkungan Pemkab Pandeglang, Dinas Kesehatan (dinkes) Pandeglang menggelar serah terima jabatan (sertijab), Rabu (25/1/2012).

Sertijab dilakukan terhadap dua puluh enam pegawai esselon IV di lingkungan Dinkes Pandeglang, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Labkesda, Gudang Farmasi dan Puskesmas yang dimutasi (ratosi dan promosi) Bupati Pandeglang pada Jum’at (20/1/2012) beberapa waktu lalu.

Penyerahan jabatan lama kepada pejabat baru dipimpin langsung Kadinkes Pandeglang H. Iskandar bersamaan dengan Apel pagi di halaman Kantor Dinkes Jl. Bhayangkara no.3 Pandeglang dimulai sekitar pukul 07.30 Wib.

Hadir menyaksikan dalam acara ini Sekretaris Dinkes Hj. Nuriah, para Kepala Bidang dan Kepala Seksi di lingkungan Dinkes Pandeglang serta seluruh peserta apel pagi.

Dalam arahannya Kadinkes H. Iskandar mengatakan pejabat yang baru dilantik agar menyesuaikan diri dengan tugas baru yang diembannya. “Segera menyesuaikan diri dengan tempat baru, baik kepada staf yang dipimpinnya maupun pendekatan kepada masyarakat setempat agar program kesehatan dapat berjalan optimal,” katanya.

Iskandar juga mengingatkan para pejabat untuk menunjukan prestasinya dimanapun ditempatkan, karena kinerja pejabat akan terus dievaluasi secara berkala.

Pejabat baru dilingkungan Dinkes Pandeglang diantaranya H. Dede Kartedi yang dilantik sebagai Kasubag Umum dan Kepegawaian Dinkes Pandeglang sebelumnya Kepala Puskesmas Pagelaran.

Berikut nama-nama Kepala Puskesmas baru yang disertijabkan karena rotasi jabatan yakni Hj. April Lesmanawati (Kepala Puskesmas Menes sebelumnya Kepala Puskesmas Cipeucang), Hj. Umbiyati (Kepala Puskesmas Kadomas sebelumnya Kepala Puskesmas Bangkonol), Tb. Mista Mahfuzi (Kepala Puskesmas Bojong sebelumnya Kepala Puskesmas Munjul), H. Ahmad Hidayat (Kepala Puskesmas Pulosari sebelumnya Kepala Puskesmas Bojong), Dede Suryanata Permana (Kepala Puskesmas Cipeucang sebelumnya Kepala Puskesmas Pulosari), Dr. Cut Budiarti (Kepala Puskesmas Bangkonol sebelumnya Kepala Puskesmas Kadomas), Wahyu Riyadi (Kepala Puskesmas Cigeulis sebelumnya Kepala Puskesmas Angsana).

Nama-nama Kasubag TU Puskesmas yang rotasi jabatan yakni Khairulamsyah (Kasubag TU Puskesmas Cikeudal sebelumnya Kasubag TU Puskesmas Menes), Supriyadi (Kasubag TU Puskesmas Kaduhejo sebelumnya Kasubag TU Puskesmas Bangkonol), Yayan Madhyana (Kasubag TU Puskesmas Menes sebelumnya Kasubag TU Puskesmas Patia).

Nama-nama pelaksana yang dipromosikan menduduki jabatan eselon IV yakni  Rita Kusmawati (Kasi Pencegahan, Peemberantasan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Pandeglang sebelumnya pelaaksana), Yudi Hermawan (Kasubag TU UPT Labkesda sebelumnya pelaksana).

Nama-nama pejabat fungsional yang dipromosikan menduduki jabatan struktural yakni  Tata Nugraha (Kasubag TU Puskesmas Pulosari sebelumnya pejabat fungsional), Ahmad Sumardi (Kasubag TU Puskesmas Patia sebelumnya pejabat fungsional), Dr. Rita Damayanti (Kepala Puskesmas Pagelaran sebelumnya pejabat fungsional), Dedi Alfarizi (Kasubag TU Puskesmas Panimbang sebelumnya pejabat fungsional),

Nama-nama Kepala Puskesmas baru yang mendapat promosi jabatan yakni Encep Hermawan (Kepala Puskesmas Sindangresmi sebelumnya Kasubag TU Puskesmas Pulosari), H. Agus Surya (Kepala Puskesmas Angsana sebelumnya Kasubag TU Puskesmas Sobang), H. Agus Heryawan (Kepala Puskesmas Munjul sebelumnya Kasubag TU Puskesmas Cikeudal),  serta Iyat Supriyatna (Kepala Puskesmas Cibitung sebelumnya Kasubag TU Puskesmas Cibitung)

Pejabat baru dilingkungan UPT Gudang Farmasi yakni Didiek Hendro Bawono (Kepala UPT Gudang Farmasi sebelumnya Kasubag TU UPT Labkesda), Irma Marwah (Kasubag TU UPT Gudang Farmasi sebelumnya Kasubag TU Puskesmas Kaduhejo).

Sementara itu terdapat tiga pejabat yang alih tugas dilingkungan kecamatan yakni H. Hermanto (Kasie Kesos Kecamatan Sobang sebelumnya Kepala Puskesmas Cigeulis), Encun Sunayah (Kasie pendapatan daerah Kecamatan Cimanggu sebelumnya Kasubag TU Puskesmas Cimanggu) serta Mas Yayan Sopyan (Kasi Kesos Kecamatan Cipeucang sebelumnya pelaksana pada Dinkes Pandeglang)

Adapun pejabat struktural yang difungsionalkan yakni Dr. Ahmad Sulaeman (Pejabat Fungsional sebelumnya Kepala Puskesmas Menes) dan Evi Nopi (Pejabat Fungsional sebelumnya Kepala Puskesmas Sindangresmi). (mr.adesetiawan@gmail.com)***

25 Jan 2012

Gerakan Sadar Gizi Seribu Hari Pertama Kehidupan Anak


PERIODE umur anak dibawah dua tahun dikenal dengan ‘periode emas’. Periode dimana pertumbuhan otak anak sedang tumbuh dan berkembang secara optimal menuju kesempurnaan. Oleh Karena itu penting bagi setiap anak diberikan asupan makanan yang cukup dan gizi seimbang untuk kecerdasan anak.
Ketua Persatuan Gizi (Persagi) Pandeglang Dida Aryadita mengatakan perlunya semua pihak menyadarkan masyarakat akan pentingnya penerapan gizi, terutaman pada 1000 hari pertama kehidupan anak.
“Maksud dari 1000 hari dihitung mulai dari anak masih dalam kandungan (280 hari) sampai anak berusia dua tahun (720 hari),” ujar Dida terkait Hari Gizi Nasional (HGN) tingkat Kabupaten Pandeglang, Rabu (25/1).
Dia menjelaskan, secara nasional hari gizi diperingati setiap 25 Januari dan tahun ini mengangkat tema gerakan gizi 1000 hari menuju Indonesia prima. “Sudah seharusnya hari gizi menjadi momentum untuk memikirkan persoalan gizi anak yang masih menjadi tantangan masyarakat Pandeglang,” jelasnya.
Dida yang juga Kasi Gizi Dinkes Pandeglang mengungkapkan, kondisi status gizi anak balita di Pandeglang harus memperoleh perhatian lebih. “Terutama karena tingginya angka gizi buruk yang ada mencapai 1.127 balita dan sebanyak 6.966 balita lainnya masih kekurangan gizi atau dibawah garis merah (BGM) pada kartu menuju sehat,” ungkapnya.
Ditambahkan, memperingati hari gizi pihaknya mempersiapkan berbagai event untuk menggugah kesadaran masyarakat diantaranya konsultasi gizi, pameran pangan lokal, talkshow serta pencanangan Gerakan Sadar Gizi oleh Bupati Pandeglang, senam massal plus extra food. (mr.adesetiawan@gmail.com)***

21 Jan 2012

Pasca Banjir, Dinkes Gerakan Baksos Pengobatan Massal


PASCA banjir yang menyerang sejumlah kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Dinkes melakukan gerakan pengobatan massal bakti sosial. Kegiatan ini terintegrasi dengan Posko Banjir setempat dengan pemberian bantuan lainnya kepada warga.
Menurut Kadinkes Iskandar, pengobatan dimaksudkan untuk melayani warga korban banjir apabila ada keluhan masalah kesehatan yang diderita warga setempat. “Pengobatan massal ditujukan kepada semua warga di lokasi banjir secara gratis,” ujar Iskandar disela-sela kegiatan Bakti sosial (Baksos) pengobatan massal yang digelar Puskesmas Sobang di Balai Desa Bojen, Kamis (19/1).
Selain di Kecamatan Sobang, Dinkes juga melakukan kegiatan yang sama di wilayah Puskesmas Panimbang dan Puskesmas Munjul yang terkena dampak banjir.
Sebelumnya, tambah Iskandar, pihaknya telah melakukan pengobatan massal di wilayah Puskesmas Pagelaran, Perdana, Patia dan Angsana disejumlah titik lokasi pasca banjir.
“Dalam bakti sosial ini kami melibatkan organisasi profesi kesehatan seperti IDI, IBI dan PPNI untuk saling memberi bantuan dalam bentuk lain seperti sembako serta susu bagi anak dan balita,” kata Iskandar.
Bantuan Organisasi Profesi
Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Pandeglang Hj. Eniyati mengatakan, pihaknya telah menyalurkan bantuan langsung anggota IBI kepada warga di tiga lokasi Banjir yakni Patia, Pagelaran dan Panimbang.
Bantuan IBI yang disalurkan melalui Posko Kecamatan berupa Biskuit 20 dus, mie instan 40 dus, susu bayi, makanan pendamping ASI dan susu ibu hamil 168 bok, baju layak pakai dan selimut sebanyak 6 dus besar.
“Semua bantuan untuk warga spontan dari anggota IBI Pandeglang yang disampaikan pada Selasa (17/1/2012),” kata Eniyati.
Ketua PPNI Banten Asep Sopari didampingi Ketua PPNI Pandeglang Didi Mulyadi mengatakan, PPNI
memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp.2.000.000, bagi korban banjir di Kecamatan Sobang dan Munjul. Menurutnya, walaupun tidak besar diharapkan partisipasi tersebut bisa membantu warga yang sedang kesulitan karena musibah banjir ini.
Pengurus IDI Pandeglang Dr. H. Furqon HT. mengatakan, pihaknya memberikan bantuan berupa sembako sebanyak 132 paket berisi mei instan, kecap, beras minyak dan kebutuhan MCK untuk warga setempat. “Saat ini kami masih menginventarisasi bantuan dalam bentuk lain yang paling dibutuhkan warga korban banjir,” katanya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Sobang Endang Mulyadi melaporkan, hingga Kamis (19/1) pukul 16.30 tercatat sebanyak 1594 warga Desa bojen yang telah mendapat pengobatan. “Umumnya warga yang sakit para orang tua dan anak-anak,” katanya.
Kepala Puskesmas Patia, Wawan Suherwan sebelumnya melaporkan sebanyak  1.322 warga yang datang ke Posko kesehatan dan bakti sosial pasca banjir sepekan ini.  “Kebanyak warga menderita demam, otot rangka, gatal, gastritis dan diare ringan,” katanya. (mr.adesetiawan@gmail.com)***

20 Jan 2012

TP PKK Salurkan Bantuan Korban Banjir


KETUA Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pandeglang Hj. Erna Erwan Kurtubi menyalurkan sejumlah bantuan kepada korban banjir di Desa Bojen Kecamatan Sobang.
Bantuan diberikan kepada Camat Sobang Widodo dan langsung didistribusikan kepada warga saat berlangsung bakti sosial pengobatan gratis yang digelar di Balai Desa Bojen, Kamis (19/1).
Ketua TP PKK Pandeglang Hj. Erna Erwan Kurtubi mengatakan bantuan yang disalurkan berupa sembako, obat-obatan untuk bakti sosial dan makanan pendamping ASI.
“Sebagian bantuan itu dari donatur yang dititipkan melalui Pemkab Pandeglang untuk korban banjir di wilayah Sobang, khususnya Desa Bojen yang pernah terendam banjir cukup parah,” katanya.
Menurut dia, bantuan diberikan diantaranya dari Dinkes Pandeglang, organisasi profesi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pandeglang dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Banten serta PT. Cibaliung Sumberdaya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang mengatakan, warga Bojen antusias mendatangi Posko Kesehatan di Balai Desa Bojen untuk mendapat pelayanan kesehatan gratis. “Sekitar seribu lebih warga yang datang. Banyak warga yang flu, gatal-gatal dan diare serta batuk-batuk akibat cuaca ekstrim selama musim hujan,” katanya.
Untuk melayani ribuan warga yang datang, menurut Iskandar, Puskesmas Sobang dibantu dari anggota IDI Pandeglang dan anggota PPNI. Sedangkan tambahan obat mendapat bantuan dari PT. CSD.  Ditambahkan, selain Kecamtan Sobang, pihaknya melalui puskesmas setempat serempak melakukan bakti sosial pengobatan gratis di Kecamatan lainnya yang terkena dampak banjir yakni Panimbang dan Munjul.
Pengurus IDI Pandeglang Dr. H. Furqon HT. mengatakan, pihaknya memberikan bantuan berupa sembako sebanyak 132 paket berisi mei instan, kecap, beras minyak dan kebutuhan MCK untuk warga setempat. “Saat ini kami masih menginventarisasi bantuan dalam bentuk lain yang paling dibutuhkan warga korban banjir,” katanya.
Ketua PPNI Banten Asep Sopari didampingi Ketua PPNI Pandeglang Didi Mulyadi mengatakan, PPNI
memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp.2.000.000, bagi korban banjir. Menurutnya, walaupun tidak besar diharapkan partisipasi tersebut bisa membantu warga Desa Bojen yang sedang kesulitan karena musibah banjir ini.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Sobang Endang Mulyadi melaporkan, hingga pukul 16.30 tercatat sebanyak 1594 warga Desa bojen yang telah mendapat pengobatan. “Umumnya warga yang sakit para orang tua dan anak-anak,” katanya. (mr.adesetiawan@gmail.com)***

19 Jan 2012

Dinkes Droping Logistik Obat Pasca Banjir


PASCA banjir yang sempat merendam sejumlah wilayah kecamatan di Kabupaten Pandeglang, pihak Dinkes mengirim (Droping red) bantuan logistis obat-obatan di Posko Kesehatan. Tambahan obat ini sekaligus untuk menambah stok (persediaan red) obat di Puskesmas mengantisipasi lonjakan kejadian penyakit warga.
Droping paket obat-obatan disampaikan langsung ke Puskesmas Pagelaran, Patia, Perdana, Sobang, Angsana dan Panimbang pada Senin (16/1) kemarin.
Sementara puskesmas rawan banjir lainnya yakni Cipeucang, Munjul dan Cikeusik dikirim pada Rabu (17/1). Masing-masing puskesmas menerima lima paket (dus besar red) yang  berisi 28 jenis obat untuk pengobatan penyakit ringan seperti diare, mual, gatal dan jenis obat antibiotik.
Kepala Dinas kesehatan (Dinkes) Pandeglang H. Iskandar mengatakan, selain paket obat untuk pengobatan warga di wilayah banjir, dinkes menberikan bantuan logistik untuk pencegahan penyakit berbasis lingkungan seperti Pencernihan Air Cepar (PAC), Lysol, Kaporit, Polybag sampah ukuran jumbo serta lotion anti nyamuk. Droping obat ini dikatakan Kadinkes Iskandar merupakan penyaluran dari bantuan obat dari Dinkes Provinsi Banten untuk penanganan bencana di Kabupaten Pandeglang.
“Kita ingin selain ada upaya pengobatan dari posko, ada usaha pencegahan agar penyakit yang mulai menyebar pasca banjir dapat dikurangi,” tutur Iskandar usai memonitor langsung Posko Kesehatan di  sembilan kecamatan selama dua hari, pada Senin-Selasa (16-17/1).
Iskandar didampingi kepala bidang dan sejumlah stafnya mengaku memimpin langsung pengiriman obat dan monitoring Posko kesehatan di lokasi banjir. Langkah ini dia ambil untuk memotivasi tenaga medis puskesmas dan para petugas kesehatan di desa agar tetap fokus memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Pasalnya, musibah banjir tidak hanya menimpa warga sekitar. “Banyak petugas kami di lapangan yang rumahnya juga terendam banjir seperti warga lainnya,” terangnya.
Kondisi ini dia antisipasi dengan mengunjungi langsung ke puskesmas-puskesmas, pustu, poskesdes hingga menjumpai bidan desa agar tetap semangat menjalankan tugas kendati dalam situasi sama-sama mengalami masa sulit.
Posko Kesehatan
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Umum (Yankesum) Dinkes Pandeglang Hj. Yeni Herlina menambahkan, Posko kesehatan saat banjir diakui mengalami kendala terutama transportasi petugas medis terhalang karena akses menuju lokasi warga yang tergenang sehingga sulit dilalui.
Namun pasca banjir, pihaknya berharap warga memanfaatkan Posko kesehatan terdekat untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis. “Berdasarkan laporan, saat banjir surut Posko kesehatan melayani 15 hingga 50 warga setiap harinya,” ungkapnya.
Sedangkan penyakit terbanyak yang diderita warga, sambung Yeni yakni  gastritis, saluran pencernaan, penyakit kulit, gatal-gatal serta diare.
Sementara itu Surveilan (petugas pengamatan penyakit red) Dinkes Provinsi Banten Hadi Safa’at yang ikut mendampingi menegaskan, isu penyakit yang terjadi pasca banjir jangan diabaikan. Hal itu untuk menghindari terjadinya out break (peningkatan kasus penyakit secara mendadak red) yang akan berakibat kejadian luar biasa (KLB).
“Banyak faktor terjadinya peningkatan penyakit pasca banjir seperti tercemarnya air bersih dan kondisi tubuh yang lemah karena cuaca,” katanya.
Oleh karena itu, dia meminta setiap petugas ditingkat Posko Kesehatan mengamati tingkat perkembangan penyakit terbanyak yang diderita warga untuk deteksi dini KLB. (mr.adesetiawan@gmail.com)***

18 Jan 2012

Dinkes Siagakan Puluhan Posko Kesehatan


PUNCAK musim penghujan dan banjir diperkirakan akan menimbulkan kerawanan masalah kesehatan. Penyakit biasanya akan lebih banyak setelah banjir (pasca banjir).

Karena itulah Dinkes Pandeglang menyiagakan puluhan Posko Kesehatan di semua Puskesmas yang berpotensi banjir diantaranya Puskesmas Pagelaran, Patia, Perdana, Sobang, Angsana dan Panimbang serta Picung, Munjul dan Cikeusik

Selain itu Posko kesehatan juga disiagakan disejumlah titik rawan banjir seperti Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) maupun lokasi warga yang terdapat pengungsi seperti Masjid dan Balai Desa setempat. Bahkan, dinkes telah menyiagakan seluruh sarana pelayanan kesehatan dasar swasta jika diperlukan difungsikan sebagai Posko Kesehatan Banjir.

Kadinkes Pandeglang H. Iskandar mengatakan, hasil pantauan pihaknya dibeberapa puskesmas, dilaporkan sedikitnya sembilan wilayah kecamatan digenang banjir pada akhir pekan kemarin, tapi kini sebagian besar sudah surut. Namun ancaman banjir diperkirakan masih akan terjadi, mengingat musim penghujan masih berlangsung hingga Februari mendatang.

“Mengantisipasi pasca banjir dan musim hujan yang belum selesai kemungkinan banjir susulan akan kembali terjadi. Oleh karena itu kami instruksikan puskesmas siaga 24 jam dan melaporkan setiap kejadian penyakit segera ke Dinkes Pandeglang,” kata Iskandar usai melakukan monitoring Puskesmas dan Posko kesehatan di Kecamatan Panimbang dan Sobang, Senin (16/1) kemarin.

Ditambahkan, dari laporan sementara menurut Iskandar sudah mulai ada keluhan penyakit ringan yang dialami warga. Dia juga memastikan stok obat-obatan untuk Puskesmas dan Posko Kesehatan sudah siap untuk melayani korban akibat banjir. (mr.adesetiawan@gmail.com)***

17 Jan 2012

Sepuluh Program Prioritas Kemenkes Tahun 2012


UPAYA promotif dan preventif merupakan prioritas nomor satu Kemenkes di tahun 2012. Upaya ini melibatkan inisiatif masyarakat dan inisiatif Pemda. BOK merupakan salah satu bentuk upaya tersebut.

Demikian pernyataan Menteri Kesehatan, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH saat jumpa pers mengenai Evaluasi Kinerja 2011 dan Program Prioritas 2012 Kementerian Kesehatan di Kantor Kemenkes Jakarta (4/1).
Prioritas selanjutnya menurut Menkes adalah Pencegahan dan pengendalian penyakit, terutama Penyakit Tidak Menular (PTM); 
Menuju Universal Coverage (penambahan kelas); 
Penurunan Angka Kematian Ibu (PONED, PONEK, Jampersal, KB); 
upaya Perbaikan gizi, terutama masalah stunting, 
Saintifikasi jamu, 
kemandirian bahan baku obat; 
Perencanaan pembangunan kesehatan paralel dengan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI); 
Reformasi Birokrasi (Tata Manajemen Birokrasi yang Bersih, Akurat, Efektif dan Efisien); 
Peningkatan Penggunaan Teknologi Informasi di segala Aspek serta Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC) akan dikembangkan di provinsi dan kabupaten kota.
Sumber: Depkes.Go.Id

16 Jan 2012

Antisipasi Penyakit Dimusim Penghujan


INDONESIA saat ini sudah memasuki musim penghujan. Curah hujan tertinggi diperkirakan terjadi pada bulan Januari sampai awal Februari 2012. Datangnya musim hujan merupakan faktor risiko untuk terjadinya penyakit.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama mengenai antisipasi penyakit yang biasa muncul pada musim hujan.

Menurut Prof. Tjandra Yoga, beberapa penyakit yang perlu diwaspadai selama musim penghujan adalah penyakit akibat virus seperti influenza, diare;  penyakit akibat bakteri dan parasit, terutama pada daerah yang airnya meluap sehingga bakteri dan parasit dari septic tank dan kotoran hewan terangkat dan hanyut kemudian mengkontaminasi air, bahan pangan, atau menginfeksi langsung manusia, seperti  diare, disentri, kecacingan, leptospirosis; penyakit akibat jamur terutama akibat kelembaban pada pakaian; penyakit tidak menular seperti asma, rhinitis, perburukan penyakit kronik; dan penyakit demam berdarah, karena meningkatnya tempat perindukan nyamuk.

“Pada peralihan musim penghujan ke musim kemarau perlu diwaspadai penyakit demam berdarah. Pada masa ini, populasi nyamuk demam berdarah meningkat karena banyaknya tempat perindukan”, terang Prof. Tjandra.

Sebagai antisipasi dengan datangnya musim penghujan, Kementerian Kesehatan melakukan upaya yaitu meningkatkan promosi kesehatan kepada masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), terutama dalam hal penggunaan air bersih; cuci tangan dengan air bersih dan sabun; penggunaan jamban sehat, pemberantasan jentik di rumah, sekolah, kantor, dan lingkungan sekitar; konsumsi buah dan sayur setiap hari; beraktivitas fisik setiap hari; membuang sampah pada tempatnya; tidak meludah sembarangan; serta penggunaan alat pelindung diri, misalnya memakai sepatu boot saat terjadi banjir untuk menghindari infeksi leptospira dan memakai lotion anti nyamuk di wilayah rawan/endemis demam berdarah, tambah Prof. Tjandra.

Prof. Tjandra mengingatkan, untuk meningkatkan kewaspadaan dini dengan surveilans melalui sarana yang tersedia, diantaranya melalui early warning alert response system (EWARS), laporan mingguan kewaspadaan penyakit, surveilans aktif mingguan, dan sms gateway 081318139990; meningkatkan pengawasan faktor risiko lingkungan seperti higiene sanitasi air dan lingkungan, tempat perindukan nyamuk, dan lain-lain terutama di daerah banjir dan rawan banjir oleh dinas kesehatan setempat bekerjasama dengan Balai/Balai Besar Teknis Kesehatan Lingkungan Pemberantasan Penyakit Menular (B/BTKL PPM); menyediakan logistik bahan penjernih air (PAC, pembersih air cepat) di wilayah yang sulit mendapatkan air bersih bila diperlukan; menyiapkan obat dan alat kesehatan yang memadai di Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana pelayanan kesehatan; serta berkoordinasi dengan dinas kesehatan provinsi dan  Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan seperti Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan B/BTKL, serta lintas sektor.
Sumber: Depkes.go.id

15 Jan 2012

Enam Puskesmas di Pandeglang Mulai Tergenang Banjir


HUJAN sepanjang pekan ini yang mengguyur hampir merata di wilayah Pandeglang mengakibatkan sedikitnya enam wilayah Puskesmas tergenang banjir.

Informasi yang diterima Tim Gerak Cepat (TGC) Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang sedikitnya enam puskesmas melaporkan wilayahnya mulai terendam banjir. Keenam puskesmas tersebut yakni  Puskesmas Kec. Pagelaran, Munjul, Sobang, Patia, Perdana dan Kecamatan Panimbang. Meski terletak di lokasi banjir, hingga kini seluruh Puskesmas masih berfungsi untuk melayani warga setempat.

Menurut Ketua TGC Penanggulangan Penyakit Dinkes Pandeglang dr. Hj. Asmani Raneyanti ,MHA, pihaknya sudah melakukan pemantauan kondisi diwilayah Puskesmas yang melaporkan banjir dan menginstruksikan membuka Posko Kesehatan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu) serta lokasi bidan desa berada.

“Persediaan obat di Puskesmas masih banyak untuk melayani keluhan kesehatan warga setempat,” kata Asmani, Sabtu (14/1) siang.

Dia menegaskan dari laporan sementara hingga saat ini TGC Penanggulangan Penyakit belum perlu turun ke lapangan mengingat biasanya keluhan penyakit warga terjadi pasca banjir. “Kita monitoring terus situasi banjir di lapangan dan siap mengirim logistik obat-obatan dan bantuan medis ke lokasi banjir jika diperlukan,” kata Asmani, seraya mengisyaratkan pihaknya akan menggunakan Posko Kesehatan terapung jika situasi banjir tak kunjung surut.



Sementara itu informasi dari lokasi banjir disejumlah kecamatan melaporkan, kondisi banjir yang terjadi masih pasang surut. Kepala Puskesmas Sobang H. Endang Mulyadi, SKM melaporkan seluruh desa di Kecamatan Sobang terendam banjir ketika hujan, namun begitu hujan reda langsung surut kembali.  

Menurut Endang banjir diwilayah kerjanya sebagian diakibatkan banjir kiriman dari desa yang terletak lebih tinggi seperti  Desa Kertaraharja dan Desa Kutamekar yang mengakibatkan desa lainnya ikut terendam.

Menurut dia, akibat banjir akses jalan dari desa menuju desa lainnya praktik terputus sehingga sampai saat ini pihaknya baru membuka posko di lokasi Puskesmas, Pustu dan Rumah Bidan desa setempat.

“Stok obat di Puskesmas masih banyak. Kami belum mendapat laporan penyakit yang muncul yang diderita warga,” kata Endang Sabtu (14/1)

Sementara itu di Kecamatan Pagelaran dilaporkan hanya sebagian wilayah kecamatan yang terendam yakni Desa Sukadame, Pagelaran dan Desa Bulagor. “Posko kesehatan sudah kami siagakan di Puskesmas, belum perlu Posko dilapangan melihat perkembangan situasi,” kata Kepala Puskesmas Pagelaran, Dede Kartedi, SKM Sabtu (14/1).

Di Kecamatan lainnya yakni Patia dilaporkan enam desa diwilayah itu hingga kini teremdam banjir yakni Desa Idaman, Cimoyan, Ciawi, Surianeun, Rahayu dan sebagian Desa Patia.

Banjir mengakibatkan Puskesmas Patia yang terletak di Desa Patia mulai digenangi air. Namun kondisi itu tidak menyurutkan puskesmas membuka Posko Kesehatan yang dipusatkan di Puskesmas Patia. “ Posko Kesehatan sudah kita buka sejak Jum’at (13/1) kemarin,” kata Kepala Puskesmas Patia Wawan Suherwan, Sabtu (14/1).

Masih menurut wawan, pihaknya telah melayani 1.322 warga yang datang ke Posko kesehatan akibat banjir yang terjadi belakangan ini. “Kebanyak warga menderita demam, otot rangka, gatal, gastritis dan diare ringan,” katanya.

14 Jan 2012

Banjir Pandeglang Meluas Hingga Sembilan Kecamatan


MUSIBAH banjir yang menerpa sebagian wilayah Kabupaten Pandeglang hingga saat ini terus meluas hingga melanda beberapa kecamatan.

Koordinator Taruna Siaga Bencana Kabupaten Pandeglang, Tubagus Ade Mulyana kepada Kompas.Com, Sabtu (14/1/2012) sore, mengatakan, sebanyak sembilan kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Banten dilanda banjir akibat meluapnya Sungai Ciliman dan Cilemer. Kesembilan kecamatan itu adalah Sobang, Panimbang, Sukaresmi, Angsana, Cikeusik, Patia, Bojong, Munjul, dan Pagelaran.

"Data dari Pagelaran hingga petang ini belum masuk. Tapi dari delapan kecamatan lain data sementara menunjukkan ada 9.770 unit rumah dan 1.939 hektar sawah yang terendam," kata Ade.

Terdata ada 37 desa di sembilan kecamatan yang dilanda banjir menyusul tingginya curah hujan belakangan ini. Penuturan Ade, ketinggian genangan rata-rata 50-70 sentimeter. Sehari sebelumnya, Jumat, terdata ada tiga kecamatan di Pandeglang yang terendam banjir, yakni Sobang, Panimbang, dan Sukaresmi. "Ketinggian genangan di Sobang dan Panimbang saat ini 40-70 sentimeter, surut dibanding kemarin yang mencapai 1-1,5 meter," kata Ade.

Siaga Posko Kesehatan
Sementara itu, Ketua Tim Gerak Cepat (TGC) Penanggulangan Penyakit Dinkes Pandeglang dr. Hj. Asmani Raneyanti ,MHA, pihaknya sudah melakukan pemantauan kondisi diwilayah Puskesmas yang melaporkan banjir dan telah menyiagakan Posko Kesehatan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu) serta lokasi bidan desa berada di wilayah banjir.

“Persediaan obat di Puskesmas masih banyak untuk melayani keluhan kesehatan warga setempat,” kata Asmani, Sabtu (14/1) siang.

Dia menegaskan dari laporan sementara hingga saat ini TGC Penanggulangan Penyakit belum perlu turun ke lapangan mengingat biasanya keluhan penyakit warga terjadi pasca banjir. “Kita monitoring terus situasi banjir di lapangan dan siap mengirim logistik obat-obatan dan bantuan medis ke lokasi banjir jika diperlukan,” kata Asmani, seraya mengisyaratkan pihaknya akan menggunakan Posko Kesehatan terapung jika situasi banjir tak kunjung surut.

Sementara itu informasi dari lokasi banjir disejumlah kecamatan melaporkan, kondisi banjir yang terjadi masih pasang surut. Kepala Puskesmas Sobang H. Endang Mulyadi, SKM melaporkan seluruh desa di Kecamatan Sobang terendam banjir ketika hujan, namun begitu hujan reda langsung surut kembali. 

Menurut Endang banjir diwilayah kerjanya sebagian diakibatkan banjir kiriman dari desa yang terletak lebih tinggi seperti  Desa Kertaraharja dan Desa Kutamekar yang mengakibatkan desa lainnya ikut terendam.

Menurut dia, akibat banjir akses jalan dari desa menuju desa lainnya praktik terputus sehingga sampai saat ini pihaknya baru membuka posko di lokasi Puskesmas, Pustu dan Rumah Bidan desa setempat.

“Stok obat di Puskesmas masih banyak. Kami belum mendapat laporan penyakit yang muncul yang diderita warga,” kata Endang Sabtu (14/1)

Sementara itu di Kecamatan Pagelaran dilaporkan hanya sebagian wilayah kecamatan yang terendam yakni Desa Sukadame, Pagelaran dan Desa Bulagor. “Posko kesehatan sudah kami siagakan di Puskesmas, belum perlu Posko dilapangan melihat perkembangan situasi,” kata Kepala Puskesmas Pagelaran, Dede Kartedi, SKM Sabtu (14/1).

Di Kecamatan lainnya yakni Patia dilaporkan enam desa diwilayah itu hingga kini teremdam banjir yakni Desa Idaman, Cimoyan, Ciawi, Surianeun, Rahayu dan sebagian Desa Patia.

Banjir mengakibatkan Puskesmas Patia yang terletak di Desa Patia mulai digenangi air. Namun kondisi itu tidak menyurutkan puskesmas membuka Posko Kesehatan yang dipusatkan di Puskesmas Patia. “ Posko Kesehatan sudah kita buka sejak Jum’at (13/1) kemarin,” kata Kepala Puskesmas Patia Wawan Suherwan, Sabtu (14/1).

Masih menurut wawan, pihaknya telah melayani 1.322 warga yang datang ke Posko kesehatan akibat banjir yang terjadi belakangan ini. “Kebanyak warga menderita demam, otot rangka, gatal, gastritis dan diare ringan,” katanya.

Tiga Desa di Kecamatan Pagelaran Terendam Banjir


SITUASI banjir terkini dari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang dilaporkan, walaupun cuaca cerah dan tidak turun hujan, air Sungai Cilemer  tiba-tiba naik hingga merendam tiga desa, Sabtu (14/1) petang. Tiga desa terendam yakni Desa Pagelaran, Sukadame dan Desa Bulagor mengakibatkan ratusan rumah diwilayah tersebut ikut terendam banjir.

Sementara itu untuk mengantisipasi penyakit akibat banjir, Puskesmas Pagelaran menyiagakan Posko Kesehatan di Puskesmas setempat. Menurut Kepala Puskesmas Pagelaran H. Dede Kartedi, SKM persediaan logistik di Posko menggunakan obat dan alat kesehatan yang ada di Puskesmas. “Petugas Posko kesehatan berjaga secara bergiliran 24 jam,” kata H. Dede Kartedi yang dihubungi via telepon Sabtu (14/1) kemarin petang.

Menurutnya hingga saat ini belum ada keluhan penyakit warga terkait penyakit akibat banjir. Menurut dia juga keluhan penyakit warga biasanya dirasakan setelah beberapa hari dilanda banjir dan pasca banjir. Hal tersebut terjadi karena semakin menurunnya daya tahan tubuh akibat cuaca dan asupan makanan yang kurang.

Hingga saat ini laporan di lapangan menginformasikan, genangan masih merendam sedikitnya diantaranya 20 rumah di Desa Pagelaran, Sukadame 13 rumah dan yang paling banyak terendam sebanyak 89 rumah di Desa Bulagor.  

Banjir Pandeglang Rendam 2.323 Rumah


HUJAN tanpa henti yang mengguyur Kabupaten Pandeglang dan sekitarnya sejak sepekan ini mengakibatkan sejumlah wilayah kecamatan di Pandeglang terendam banjir.

Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) merilis sekitar 2.323 unit rumah terendam banjir di beberapa kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.  Banjir yang mengenangi beberapa kecamatan, antara lain Kecamatan Munjul, Cigeulis, Sukaresmi, Sobang, dan Panimbang, terjadi sejak Jumat (13/1) pukul 09.30 WIB.

Dilaporkan, warga yang rumahnya tergenang air melakukan evakuasi dan memilih untuk tinggal di tetangga atau pun saudara terdekat. Sementara itu, akibat bencana banjir tersebut hingga saat ini tidak ada korban jiwa.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten bersama Pemerintah Kabupaten Pandeglang telah melakukan koordinasi dengan camat setempat untuk melakukan penanganan. Di samping itu BPBD provinsi telah mengirimkan 2 buah perahu karet untuk evakuasi warga. Sembako dan makanan siap saji untuk warga juga telah disiapkan.
 
Banjir yang merendam rumah warga di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, berdampak pada 1.074 KK di Kecamatan Munjul, 102 KK di Cigeulis, 100 KK di Sukaresmi, 1.000 KK di Sobang, dan 47 KK di Panimbang.  

Selain rumah, banjir juga merendam lahan pertanian seluas 1.251 ha di Kecamatan Munjul dan 192 ha di Kecamatan Sobang. Sementara itu 1unit rumah rusak berat akibat tertimpa pohon di Kecamatan Cigelis.

Antisipasi Penyakit
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang H. Iskandar mengatakan, musim hujan merupakan salah satu faktor resiko untuk terjadinya penyakit. Karenanya, pihaknya melalui Puskesmas setempat telah mengantisipasi penyakit yang biasa muncul pada musim penghujan.

Beberapa penyakit yang perlu diwaspadai selama musim penghujan menurut Iskandar adalah penyakit akibat virus seperti influenza, diare;  penyakit akibat bakteri dan parasit, terutama pada daerah yang airnya meluap sehingga bakteri dan parasit dari septic tank dan kotoran hewan terangkat dan hanyut kemudian mengkontaminasi air, bahan pangan, atau menginfeksi langsung manusia, seperti  diare, disentri, kecacingan, leptospirosis; penyakit akibat jamur terutama akibat kelembaban pada pakaian; penyakit tidak menular seperti asma, rhinitis, perburukan penyakit kronik; dan penyakit demam berdarah, karena meningkatnya tempat perindukan nyamuk.

Sebagai antisipasi dengan datangnya musim penghujan, Dinkes Pandeglang menekankan berbagai upaya diantaranya meningkatkan promosi kesehatan kepada masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), terutama dalam hal penggunaan air bersih; cuci tangan dengan air bersih dan sabun; penggunaan jamban sehat, pemberantasan jentik di rumah, sekolah, kantor, dan lingkungan sekitar; konsumsi buah dan sayur setiap hari; beraktivitas fisik setiap hari; membuang sampah pada tempatnya; tidak meludah sembarangan; serta penggunaan alat pelindung diri, misalnya memakai sepatu boot saat terjadi banjir untuk menghindari infeksi leptospira dan memakai lotion anti nyamuk di wilayah rawan/endemis demam berdarah.

Dia juga menginstruksikan kepada jajaran Puskesmas untuk meningkatkan kewaspadaan dini dengan surveilans (pengamatan penyakit red) melalui laporan mingguan kewaspadaan penyakit (W1), surveilans aktif mingguan baik melalui sms  maupun telepon tim gerak cepat (TGC) Dinkes Pandeglang dinomor 0812 8232 2221.

Disamping itu Kadinkes Iskandar mengingatkan Sanitarian di lapangan untuk meningkatkan pengawasan faktor risiko lingkungan seperti higiene sanitasi air dan lingkungan, tempat perindukan nyamuk, dan lain-lain terutama di daerah banjir dan rawan banjir oleh puskesmas setempat.

Untuk penanggulangan banjir, menurut Iskandar, Dinkes telah menyiapkan stock obat dan alat kesehatan yang memadai untuk Puskesmas dan Posko terdekat dilokasi banjir, menyediakan logistik kaporit maupun bahan penjernih air (PAC, pembersih air cepat) di wilayah yang sulit mendapatkan air bersih bila diperlukan, serta terus melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Banten dan Kementerian Kesehatan serta lintas sektor terkait untuk bersama-sama dalam penanggulangan bencana banjir.

12 Jan 2012

Sekda Minta SKPD Terapkan Protap Pengamanan Maksimal Gedung Kantor Milik Pemerintah


Drs. H. Dodo Djuanda

SEKDA Pandeglang H. Dodo Djuanda mendadak melakukan inspeksi (sidak) ke Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang, Rabu (4/1) kemarin. Dia mendatangi kantor dinkes sekitar pukul 10.00 Wib.  

Disambut ramah sejumlah pegawai dinkes, H. Dodo Djuanda kemudian melakukan pembicaraan serius dengan Kadinkes Pandeglang H. Iskandar. 

Rupanya sidak (kunjungan kerja red) diawal tahun baru 2012 ini terkait musibah yang sedang dialami dinkes yakni dibobolnya brankas keuangan yang mengakibatkan ratusan juta uang tunai gaji pegawai lenyap. Diduga pelakunya sekawanan perampok yang beraksi pada Rabu dini hari saat itu.

Kepada sejumlah Wartawan, dia menyatakan prihatin atas peristiwa itu dan menegaskan, setiap pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bertanggung jawab untuk melakukan upaya pengamanan atas aset dan barang maupun keuangan daerah dalam lingkup kewenangan kepala satuan kerja masing-masing.

Dia juga meminta perhatian seluruh SKPD di lingkungan Setda Pandeglang untuk menerapkan prosedur tetap (protap) secara maksimal dalam rangka pengamanan gedung kantor beserta isinya, sehingga kasus serupa yang dialami dinkes dan kejadian buruk lainnya yang tidak diinginkan dapat dihindarkan.

H. Dodo Djuanda yang baru dilantik sebagai Sekda definitif pada Jum’at (30/12) akhir tahun 2011 itu berharap, semua gedung kantor pemerintah memiliki penjagaan oleh pegawai khusus, terlebih didalamnya ada uang yang harus diamankan. 

“Kalau perlu meminta bantuan pengamanan aparat kepolisian,” tuturnya. 

Begitupun jendela-jendela ruangan kantor yang didalamnya menyimpan aset barang serta dokumen penting menurut dia, seharusnya berteralis untuk mencegah terjadinya pencurian. (mr.adesetiawan@gmail.com)***

11 Jan 2012

Ribuan Warga Telah Menikmati Layanan Jampersal


SELAMA 2011 ribuan warga yang terdiri dari ibu hamil (bulin) dan ibu melahirkan (bulin) telah mendapatkan pelayanan kesehatan dari Program Jaminan Persalinan (Jampersal) di Kabupaten Pandeglang.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Khusus (Yankesus) Dinkes Pandeglang, dr. Kodyat Juarsa, M.Kes mengatakan, selama Januari-Desember 2011 sekurangnya ada 9.000 bumil yang memanfaatkan program persalinan gratis ini yang tersebar di 36 Puskesmas dan 335 desa/kelurahan se Kabupaten Pandeglang.
Menurut Kodyat, jumlah tersebut cukup menggembirakan. Hal itu karena sasaran Program Jampersal merupakan kelompok warga yang sebelumnya tidak terjamin dalam program jaminan kesehatan yang ada seperti Jamkesmas, Askes, Jamsostek atau program asuransi kesehatan lainnya.
“Program Jampersal diperuntukan bagi masyarakat khususnya ibu hamil dan melahirkan yang tidak tercakup dalam program jaminan kesehatan. Mereka mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dan sekaligus bayinya secara gratis di seluruh fasilitas kesehatan pemerintah seperti Puskesmas, bidan desa atau klinik bersalin swasta yang bekerja sama dengan dinas kesehatan,” ungkap Kodyat, Senin (2/1).
Dijelaskan, Program Jampersal bertujuan meningkatkan akses bumil dan bulin untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) secara memadai guna menekan angka kematian ibu dan anak.
“Program ini telah mampu mengatasi salah satu kesenjangan masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan dengan memberikan pelayanan persalinan gratis, termasuk pelayanan rujukan ke rumah sakit jika ditemukan persalinan dengan penyulit,” katanya.
Bides 100% 
Kepala Seksi Kesehatan Ibu, Anak dan Remaja (KIAR) Hj. Eniyati, SKM menambahkan, saat ini 100 persen Desa/Kelurahan di Pandeglang telah ditempatkan bidan, bahkan ada desa/kelurahan yang memiliki lebih dari seorang bidan desa.
Namun, diakui Eniyati yang juga Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Pandeglang, baru 80 persen bidan yang benar-benar berdomisili di desa sesuai penempatannya.
“Sebagian bidan kesulitan tinggal di desa karena belum tersedia sarana pos kesehatan desa (poskesdes) atau rumah tinggal yang memadai bagi mereka,” katanya.
Kendati begitu, dia menjamin seluruh bidan desa tetap melaksanakan kewajibannya memberikan pelayanan KIA sesuai kewenangannya. “Walaupun tidak 24 jam, mereka tetap melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai bidan minimal sesuai jam kerja atau On Call (siap dipanggil red) jika ada kasus persalinan di desa,” tegasnya. (mr.adesetiawan@gmail.com)***

10 Jan 2012

Tim Bareskrim Mabes Polri Telusuri Kasus Pembobolan Brankas Dinkes


Pelaku Masuk & Keluar melalui Jendela

MARKAS Besar Kepolisian RI (Mebes Polri) menerjunkan tim dari Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) membantu Polres Pandeglang mengusut pengungkapan kasus pembobolan brankas keuangan Dinkes Pandeglang yang mengakibatkan raibnya uang gaji pegawai yang diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Pantauan di lokasi tempat kejadian perkara (TKP) tim Bareskrim Mabes Polri didampingi Aparat Kepolisian Satreskrim Polres Pandeglang mendatangi Kantor Dinkes Pandeglang, Senin (9/1) pagi.

Di kantor dinkes, tim Bareskrim melakukan olah TKP dengan melakukan penyelidikan brankas subbagian keuangan dinkes.  Tim juga menelusuri sejumlah ruangan kantor dinkes yang saat kejadian telah dirusak pelaku perampokan beberapa hari lalu. Identifikasi juga dilakukan tim terhadap pintu-pintu dan jendela yang dirusak pelaku.

Menurut informasi, tim yang dikirim Mabes Polri ini beranggotakan sejumlah Polisi dengan keahlian khusus dalam pengungkapan kasus pembobolan brankas.

Diketahui, brankas keuangan Kantor Dinkes Pandeglang jalan Bhayangkara No.3 dibobol kawanan perampok, Rabu (4/1) dini hari. Pelaku berhasil menggasak uang tunai yang disimpan dalam brankas sebesar Rp.400 juta lebih.

Dalam aksinya itu, pelaku masuk dan keluar melalui jendela ruangan subbag keuangan dimana terdapat brankas. Pelaku merusak brankas yang berada dipojok ruangan tersebut sebelum mengambil uangnya. “Di TKP kami berhasil menemukan jejak kaki yang diduga jejak kaki pelaku tepat diatas kursi yang berada di bawah jendela yang dibongkar pelaku,” kata Kasat Reskrim Polres Pandeglang AKP Dhani Gumilar.

Selain itu, beberapa pintu dan jendela di ruang Bidang Pelayanan Kesehatan Khusus (Yankesus) dan bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) ikut didobrak sehingga kunci dan engselnya rusak.

Namun informasi lainnya menyebutkan, ada dugaan lain pelaku mengambil uang dalam brankas dengan menggunakan kunci, baru kemudian menghancurkan brankasnya. Oleh karena itu, kemungkinan tim khusus Bareskrim yang didatangkan dari Jakarta akan mendalami penyelidikan fokus pada brankasnya.

Dari beberapa langkah yang telah dan sedang dilakukan, tampak pihak kepolisian sangat serius menangani kasus ini.  Apalagi letak TKP yang bersebelahan dengan Mapolres Pandeglang.

Sumber informasi juga mengungkapkan terdapat kejanggalan lain di lokasi TKP dan seputar kantor dinkes saat kejadian. Namun data dan informasi tersebut sangat teknis dan masih terus didalami pihak kepolisian guna penyelidikan lebih lanjut.

Hingga kini identitas pelaku perampokan masih misterius, karenanya kasus ini masih terus dilidik. Begitupun belum ada titik terang adanya indikasi keterlibatan orang dalam kantor. “Belum sampai kesana,” ungkap sumber itu singkat. (mr.adesetiawan@gmail.com)***

9 Jan 2012

Kadinkes Iskandar Talangi Gaji Pegawai


H. Iskandar

KEPALA Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang H. Iskandar tak mampu menyembunyikan kegalauannya tatkala mendapati brankas keuangan kantor dinkes dibobol kawanan perampok, Rabu (4/1) dini hari beberapa waktu lalu. Pasalnya, uang yang disimpan dalam brankas tersebut sebesar Rp.400 juta lebih ikut raib digondol pelaku. Padahal, rencananya uang itu akan dibayarkan untuk sebagian para pegawai dinkes, puskesmas serta bidan desa yang belum menerima gaji Bulan Januari 2012.
Iskandar segera memutuskan untuk melaporkan kejadian itu ke Mapolres Pandeglang.  Dia juga mengabarkan perihal musibah yang menimpa instansi yang dipimpinnya kepada Sekretaris Dearah (Sekda) Pandeglang Drs. H. Dodo Djuanda.
Sementara itu disela kesibukan aparat kepolisian dari Satuan Reskrim melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), Iskandar didampingi sekretaris dinkes Hj. Nuriah beserta sejumlah stap lainnya mengadakan pembicaraan terbatas membahas langkah cepat yang diperlukan untuk menyediakan talangan gaji pegawai yang harus segera dibayarkan. Dalam pembicaraan tersebut, diputuskan dana talangan akan dipinjam dari Koperasi Palang Hijau milik warga kesehatan.
Hasil keputusan ini membuat Kadinkes sedikit bernapas lega, karena setidaknya sudah ada solusi sementara untuk menutupi gaji para stapnya yang berjumlah ratusan itu.
Kepada sejumlah wartawan yang menemuinya, dia mengatakan menjamin gaji pegawai bulan Januari tetap akan dibayarkan seperti biasa. “Kami pastikan uang gaji pegawai bisa tetap dibayarkan, yang tadinya mau diberikan pagi, mungkin dibagikan siang. Uang gaji, kami ganti diambil dari uang pinjaman koperasi,” tutur Iskandar, seraya menegaskan penyelesaian insiden ini menjadi tanggung jawabnya selaku pimpinan.
Atas musibah ini Iskandar nampak pasrah. Dia menyatakan menyerahkan sepenuhnya pengungkapan kasus ini kepada pihak kepolisian, dan berharap pelakunya segera ditangkap.
Sekda gelar sidak
Mendapat laporan dari dinkes, Sekda Pandeglang Drs. H. Dodo Djuanda melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kantor Dinkes Pandeglang. Dia datang sekitar pukul 10.00 Wib.
Dodo menyatakan prihatin dan menegaskan, pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bertanggung jawab untuk melakukan upaya pengamanan atas aset daerah dan atau keuangan negara dalam lingkup kewenangan kepala satuan kerja masing-masing.
Dia juga meminta perhatian kepada seluruh Dinas, Instansi, Lembaga dan Badan daerah di lingkungan Setda Pandeglang untuk menerapkan prosedur tetap (protap) dalam pengamanan kantornya, sehingga kasus serupa dan kejadian yang tidak diinginkan lainnya tidak kembali berulang.
Didampingi Kadinkes Pandeglang H. Iskandar, Dodo yang baru dilantik sebagai Sekda definitif pada Jum’at (30/12) beberapa hari lalu mengharapkan, semua gedung kantor pemerintah harus ada penjagaan oleh petugas khusus, terlebih didalamnya ada uang yang harus diamankan. “Kalau perlu meminta bantuan pengamanan aparat kepolisian,” tuturnya. Begitupun jendela-jendela ruangan kantor yang menyimpan aset barang serta dokumen penting menurut Dodo seharusnya berteralis untuk mencegah terjadinya pencurian. (mr.adesetiawan@gmail.com)***

8 Jan 2012

Kantor Dinkes Pandeglang Dipasang "Police Line"


Satuan Reskrim Mapolres Pandeglang Olah TKP, Rabu (4/1)

Kantor  Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang yang beralamat di Jl. Bhayangkara No.3 mendadak dipasangi Police line (garis pembatas polisi), Rabu (4/1) sekitar pukul 08.00 Wib. Police line dipasang pihak Mapolres Pandeglang menyusul telah terjadi insiden pengrusakan dan pembobolan brankas subbag keuangan dinkes yang dilakukan kawanan perampok yang diduga beraksi malam/dini hari.
Dalam kejadian tersebut pelaku berhasil menjebol serta menguras uang tunai yang terdapat didalam brankas dinkes yang diperkirakan lebih dari Rp.400 juta.
Aksi kawanan kali ini tergolong lihay. Pasalnya, bukan sekali ini brankas dinkes disatroni perampok. Informasinya kejadian ini merupakan kali ketiga. Namun pada kejadian dua kali sebelumnya pelaku tidak mampu membuka brankas alias tak berhasil menggondol isinya.
Aksi kali ini juga tergolong profesional. Sebab, brankas yang berada tepat dipojok ruangan kepala subbag keuangan sangat ketat, disimpan secara permanen, karena terbuat dari campuran bata dan semen beton. Selain itu brankas digembok dengan kuat, terkunci dan diperlukan nomor kode/sandi khusus untuk bisa membukanya. Belum lagi disamping kantor dinkes adalah Mapolres Pandeglang.
Hanya memang dalam peristiwa kali ini secara kebetulan tidak ada petugas yang menjaga kantor dinkes, sehingga dengan demikian pelaku dengan leluasa menjalankan aksinya.
Aksi pengrusakan
Selain membobol brankas dan menjarah isinya, pelaku yang diperkirakan lebih dari seorang tersebut melakukan pengrusakan terhadap sejumlah pintu ruangan kantor lainnya, namun dari pengakuan sementara tidak ada barang atau dokumen penting yang hilang.
Pada bagian beberapa ruangan yang dirusak diantaranya ruang bidang pelayanan kesehatan khusus dan bidang sumberdaya kesehatan, tampak tanda bekas didobrak paksa pintunya, sehingga pada bagian kunci dan engselnya rusak.
Dibeberapa ruangan, aksi kawanan perampok juga sempat mengacak-acak sejumlah laci meja dan lemari dokumen hingga porak-poranda dan berserakan di lantai. Anehnya, beberapa barang berharga seperti komputer dekstop, LCD, TV bahkan laptop portable yang terdapat di dalam ruangan tersebut tidak ada satupun yang diambil pelaku.
Menurut keterangan, kejadian perampokan baru diketahui sekitar pukul 06.00 Wib saat Mahpud pegawai pemegang kunci/penjaga Kantor Dinkes Pandeglang hendak membuka pintu dan jendela ruangan.
Mahpud terkejut mendapati sejumlah pintu yang biasa dibukanya setiap hari dalam kondisi tidak terkunci bahkan engsel pintu telah rusak seperti ada yang mendobrak secara paksa.  Begitupun dia mengamati beberapa jendela ruangan kantor terlihat sedikit terbuka seperti ada bekas pencongkelan.
Kecurigaanpun semakin menguat ketika melihat seisi ruangan tampak berantakan. Mengetahui hal itu, Mahpud segera melaporkan apa yang dilihatnya kepada Kepala Dinas Kesehatan Pandeglang. Selanjutnya kejadian itu juga dia laporkan ke Mapolres Pandeglang yang kebetulan letaknya bersebelahan hanya berjarak beberapa meter dari kantor dinkes.
Gaji tetap dibayarkan
Mendapat laporan mengejutkan dari stafnya Mahpud, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang H. Iskandar bergegas langsung menuju kantornya. Didampingi sejumlah staf lainnya Iskandar mengatakan, uang tunai sebesar Rp.400 juta lebih yang disimpan dalam brankas subbag keuangan telah dirampok. “Uang tersebut adalah gaji sebagian pegawai dinkes dan pegawai Puskesmas yang belum menerima gaji bulan Januari dan baru  akan dibayarkan pada Hari Rabu (4/1),” katanya.
Kendati begitu Iskandar menjamin gaji pegawai bulan Januari tetap akan dibayarkan seperti biasa. “Kami pastikan uang gaji pegawai bisa tetap dibayarkan, yang tadinya mau diberikan pagi, mungkin dibagikan siang. Uang gaji, kami ganti diambil dari uang pinjaman koperasi,” jelasnya.
Mendapat kabar pembobolan kantornya oleh kawanan perampok, para pegawai Dinkes Pandeglang yang mulai berdatangan untuk mengikuti Apel pagi ikut terkejut. Apel pagi yang biasa dijadwalkan mulai pukul 07.30 Wib pada hari itu dibatalkan. Sebagian pegawaipun untuk sementara waktu dilarang memasuki ruangan yang dijadikan tempat kejadian perkara (TKP).
Untuk kepentingan olah TKP, Kantor Dinkes Pandeglang dipasangi Police line. Baru pada siang hari aktivitas kantor Dinkes Pandeglang kembali normal. Itupun setelah Police line dibuka aparat kepolisian. Iskandar menyatakan, dirinya telah menyampaikan laporan perihal musibah yang dialaminya kepada Sekda Pandeglang Drs. H. Dodo Djuanda.
Atas kejadian ini Iskandar nampaknya pasrah, namun dia menegaskan akan bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa Instansi yang dipimpinnya sejak tiga tahun lalu itu. Iskandar juga menyatakan menyerahkan sepenuhnya pengusutan dan pengungkapan kasus ini kepada pihak kepolisian, dan berharap pelakunya segera diketahui dan ditangkap.
Sekda sidak
Mendapat laporan Kadinkes Pandeglang H. Iskandar, Sekda Pandeglang Drs. H. Dodo Djuanda mendatangi lokasi kejadian. Dia  tiba di kantor Dinkes Pandeglang sekitar pukul 10.00 Wib. Dodo tampak prihatin.
Namun dia menegaskan, pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bertanggung jawab untuk melakukan upaya pengamanan atas aset daerah dan atau keuangan negara yang termasuk dalam lingkup kewenangan satuan kerja masing-masing.
Oleh karena itu, dia juga meminta perhatian kepada seluruh Dinas, Instansi, Lembaga dan Badan daerah dalam lingkup sekretariat daerah Pandeglang untuk menerapkan prosedur tetap (protap) dalam pengamanan kantornya, sehingga kasus serupa dan kejadian yang tidak diinginkan lainnya tidak terulang kembali.
Kepada sejumlah Wartawan, Dodo yang baru saja dilantik sebagai Sekda definitif pada Jum’at (30/12) beberapa hari lalu mengungkapkan, idealnya gedung kantor pemerintah harus ada penjagaan oleh petugas khusus, terlebih didalamnya ada uang yang harus diamankan. Begitupun jendela-jendela ruang yang menyimpan barang dan aset serta dokumen penting diupayakan berteralis untuk mencegah terjadinya pencurian.
Olah TKP
Sementara itu, sesaat setelah mendapat laporan pembobolan brankas Kantor Dinkes Pandeglang, Aparat kepolisian dari Satuan Reskrim dan tim identifikasi Polres Pandeglang langsung mendatangi lokasi untuk olah TKP.
Setelah memasang Police line, puluhan polisi bergerak cepat mengamankan TKP dan melakukan identifikasi secara cermat untuk menelusuri jejak yang mungkin ditinggalkan pelaku saat beraksi membobol brankas.
Berdasarkan pemantauan di lokasi kejadian, identifikasi dilakukan Polisi dengan uji laboratorium forensik sidik jari dan mencari kemungkinan ada barang bukti yang dapat dijadikan petunjuk untuk mengungkap siapa pelaku dibalik raibnya uang Rp.400 juta tersebut. Polisi juga melakukan pengamatan dan membuat denah kantor dinkes serta melakukan pengambilan foto dokumentasi dan audio visual diseputar area TKP.
Menurut  Kasat Reskrim Polres Pandeglang AKP Dhani Gumilar, pihaknya masih mendalami kasus tersebut dan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak, diantaranya bendahara juru bayar gaji pegawai dinkes Sri Yeni Daniyati, penjaga kantor Mahfud dan sejumlah pihak lainnya,dalam rangka mengumpulkan data dan informasi untuk membantu penyelidikan. “Di TKP juga, kami berhasil menemukan jejak kaki yang diduga jejak kaki pelaku tepat di atas kursi yang berada di bawah jendela yang dibongkar pelaku,” katanya.
Untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut, Polisi mengamankan seluruh kunci ruangan kantor dinkes sebagai barang bukti (barbuk).
Hingga berita ini dirilis keberadaan dan identitas pelaku masih misterius. Begitupun tidak ditemukan dan belum diketahui, apa alat yang digunakan pelaku untuk menjebol brankas tersebut. (mr.adesetiawan@gmail.com)***