MUSIBAH
banjir yang menerpa sebagian wilayah Kabupaten Pandeglang hingga saat ini terus
meluas hingga melanda beberapa kecamatan.
Koordinator
Taruna Siaga Bencana Kabupaten Pandeglang, Tubagus Ade Mulyana kepada
Kompas.Com, Sabtu (14/1/2012) sore, mengatakan, sebanyak sembilan kecamatan di
Kabupaten Pandeglang, Banten dilanda banjir akibat meluapnya Sungai Ciliman dan
Cilemer. Kesembilan kecamatan itu adalah Sobang, Panimbang, Sukaresmi, Angsana,
Cikeusik, Patia, Bojong, Munjul, dan Pagelaran.
"Data dari Pagelaran hingga
petang ini belum masuk. Tapi dari delapan kecamatan lain data sementara
menunjukkan ada 9.770 unit rumah dan 1.939 hektar sawah yang terendam,"
kata Ade.
Terdata
ada 37 desa di sembilan kecamatan yang dilanda banjir menyusul tingginya curah
hujan belakangan ini. Penuturan Ade, ketinggian genangan rata-rata 50-70
sentimeter. Sehari sebelumnya, Jumat, terdata ada tiga kecamatan di Pandeglang
yang terendam banjir, yakni Sobang, Panimbang, dan Sukaresmi. "Ketinggian
genangan di Sobang dan Panimbang saat ini 40-70 sentimeter, surut dibanding
kemarin yang mencapai 1-1,5 meter," kata Ade.
Siaga
Posko Kesehatan
Sementara itu, Ketua Tim Gerak Cepat (TGC)
Penanggulangan Penyakit Dinkes Pandeglang dr. Hj. Asmani Raneyanti ,MHA,
pihaknya sudah melakukan pemantauan kondisi diwilayah Puskesmas yang melaporkan
banjir dan telah menyiagakan Posko Kesehatan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu
(Pustu) serta lokasi bidan desa berada di wilayah banjir.
“Persediaan obat di Puskesmas masih
banyak untuk melayani keluhan kesehatan warga setempat,” kata Asmani, Sabtu
(14/1) siang.
Dia menegaskan dari laporan sementara
hingga saat ini TGC Penanggulangan Penyakit belum perlu turun ke lapangan
mengingat biasanya keluhan penyakit warga terjadi pasca banjir. “Kita
monitoring terus situasi banjir di lapangan dan siap mengirim logistik
obat-obatan dan bantuan medis ke lokasi banjir jika diperlukan,” kata Asmani,
seraya mengisyaratkan pihaknya akan menggunakan Posko Kesehatan terapung jika
situasi banjir tak kunjung surut.
Sementara itu informasi dari lokasi
banjir disejumlah kecamatan melaporkan, kondisi banjir yang terjadi masih
pasang surut. Kepala Puskesmas Sobang H. Endang Mulyadi, SKM melaporkan seluruh
desa di Kecamatan Sobang terendam banjir ketika hujan, namun begitu hujan reda
langsung surut kembali.
Menurut Endang banjir diwilayah kerjanya
sebagian diakibatkan banjir kiriman dari desa yang terletak lebih tinggi
seperti Desa Kertaraharja dan Desa
Kutamekar yang mengakibatkan desa lainnya ikut terendam.
Menurut dia, akibat banjir akses jalan
dari desa menuju desa lainnya praktik terputus sehingga sampai saat ini
pihaknya baru membuka posko di lokasi Puskesmas, Pustu dan Rumah Bidan desa
setempat.
“Stok obat di Puskesmas masih banyak.
Kami belum mendapat laporan penyakit yang muncul yang diderita warga,” kata
Endang Sabtu (14/1)
Sementara itu di Kecamatan Pagelaran dilaporkan
hanya sebagian wilayah kecamatan yang terendam yakni Desa Sukadame, Pagelaran dan
Desa Bulagor. “Posko kesehatan sudah kami siagakan di Puskesmas, belum perlu
Posko dilapangan melihat perkembangan situasi,” kata Kepala Puskesmas
Pagelaran, Dede Kartedi, SKM Sabtu (14/1).
Di Kecamatan lainnya yakni Patia
dilaporkan enam desa diwilayah itu hingga kini teremdam banjir yakni Desa
Idaman, Cimoyan, Ciawi, Surianeun, Rahayu dan sebagian Desa Patia.
Banjir mengakibatkan Puskesmas Patia
yang terletak di Desa Patia mulai digenangi air. Namun kondisi itu tidak
menyurutkan puskesmas membuka Posko Kesehatan yang dipusatkan di Puskesmas
Patia. “ Posko Kesehatan sudah kita buka sejak Jum’at (13/1) kemarin,” kata
Kepala Puskesmas Patia Wawan Suherwan, Sabtu (14/1).
Masih menurut wawan, pihaknya telah
melayani 1.322 warga yang datang ke Posko kesehatan akibat banjir yang terjadi
belakangan ini. “Kebanyak warga menderita demam, otot rangka, gatal, gastritis
dan diare ringan,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar