19 Jan 2012

Dinkes Droping Logistik Obat Pasca Banjir


PASCA banjir yang sempat merendam sejumlah wilayah kecamatan di Kabupaten Pandeglang, pihak Dinkes mengirim (Droping red) bantuan logistis obat-obatan di Posko Kesehatan. Tambahan obat ini sekaligus untuk menambah stok (persediaan red) obat di Puskesmas mengantisipasi lonjakan kejadian penyakit warga.
Droping paket obat-obatan disampaikan langsung ke Puskesmas Pagelaran, Patia, Perdana, Sobang, Angsana dan Panimbang pada Senin (16/1) kemarin.
Sementara puskesmas rawan banjir lainnya yakni Cipeucang, Munjul dan Cikeusik dikirim pada Rabu (17/1). Masing-masing puskesmas menerima lima paket (dus besar red) yang  berisi 28 jenis obat untuk pengobatan penyakit ringan seperti diare, mual, gatal dan jenis obat antibiotik.
Kepala Dinas kesehatan (Dinkes) Pandeglang H. Iskandar mengatakan, selain paket obat untuk pengobatan warga di wilayah banjir, dinkes menberikan bantuan logistik untuk pencegahan penyakit berbasis lingkungan seperti Pencernihan Air Cepar (PAC), Lysol, Kaporit, Polybag sampah ukuran jumbo serta lotion anti nyamuk. Droping obat ini dikatakan Kadinkes Iskandar merupakan penyaluran dari bantuan obat dari Dinkes Provinsi Banten untuk penanganan bencana di Kabupaten Pandeglang.
“Kita ingin selain ada upaya pengobatan dari posko, ada usaha pencegahan agar penyakit yang mulai menyebar pasca banjir dapat dikurangi,” tutur Iskandar usai memonitor langsung Posko Kesehatan di  sembilan kecamatan selama dua hari, pada Senin-Selasa (16-17/1).
Iskandar didampingi kepala bidang dan sejumlah stafnya mengaku memimpin langsung pengiriman obat dan monitoring Posko kesehatan di lokasi banjir. Langkah ini dia ambil untuk memotivasi tenaga medis puskesmas dan para petugas kesehatan di desa agar tetap fokus memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Pasalnya, musibah banjir tidak hanya menimpa warga sekitar. “Banyak petugas kami di lapangan yang rumahnya juga terendam banjir seperti warga lainnya,” terangnya.
Kondisi ini dia antisipasi dengan mengunjungi langsung ke puskesmas-puskesmas, pustu, poskesdes hingga menjumpai bidan desa agar tetap semangat menjalankan tugas kendati dalam situasi sama-sama mengalami masa sulit.
Posko Kesehatan
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Umum (Yankesum) Dinkes Pandeglang Hj. Yeni Herlina menambahkan, Posko kesehatan saat banjir diakui mengalami kendala terutama transportasi petugas medis terhalang karena akses menuju lokasi warga yang tergenang sehingga sulit dilalui.
Namun pasca banjir, pihaknya berharap warga memanfaatkan Posko kesehatan terdekat untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis. “Berdasarkan laporan, saat banjir surut Posko kesehatan melayani 15 hingga 50 warga setiap harinya,” ungkapnya.
Sedangkan penyakit terbanyak yang diderita warga, sambung Yeni yakni  gastritis, saluran pencernaan, penyakit kulit, gatal-gatal serta diare.
Sementara itu Surveilan (petugas pengamatan penyakit red) Dinkes Provinsi Banten Hadi Safa’at yang ikut mendampingi menegaskan, isu penyakit yang terjadi pasca banjir jangan diabaikan. Hal itu untuk menghindari terjadinya out break (peningkatan kasus penyakit secara mendadak red) yang akan berakibat kejadian luar biasa (KLB).
“Banyak faktor terjadinya peningkatan penyakit pasca banjir seperti tercemarnya air bersih dan kondisi tubuh yang lemah karena cuaca,” katanya.
Oleh karena itu, dia meminta setiap petugas ditingkat Posko Kesehatan mengamati tingkat perkembangan penyakit terbanyak yang diderita warga untuk deteksi dini KLB. (mr.adesetiawan@gmail.com)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar