PASCA banjir yang sempat merendam
sejumlah wilayah kecamatan di Kabupaten Pandeglang, pihak Dinkes mengirim
(Droping red) bantuan logistis obat-obatan di Posko Kesehatan. Tambahan obat
ini sekaligus untuk menambah stok (persediaan red) obat di Puskesmas
mengantisipasi lonjakan kejadian penyakit warga.
Droping paket
obat-obatan disampaikan langsung ke Puskesmas Pagelaran, Patia, Perdana,
Sobang, Angsana dan Panimbang pada Senin (16/1) kemarin.
Sementara
puskesmas rawan banjir lainnya yakni Cipeucang, Munjul dan Cikeusik dikirim
pada Rabu (17/1). Masing-masing puskesmas menerima lima paket (dus besar red)
yang berisi 28 jenis obat untuk pengobatan
penyakit ringan seperti diare, mual, gatal dan jenis obat antibiotik.
Kepala
Dinas kesehatan (Dinkes) Pandeglang H. Iskandar mengatakan, selain paket obat
untuk pengobatan warga di wilayah banjir, dinkes menberikan bantuan logistik
untuk pencegahan penyakit berbasis lingkungan seperti Pencernihan Air Cepar
(PAC), Lysol, Kaporit, Polybag sampah ukuran jumbo serta lotion anti nyamuk. Droping obat ini dikatakan Kadinkes Iskandar merupakan penyaluran dari bantuan obat dari Dinkes Provinsi Banten untuk penanganan bencana di Kabupaten Pandeglang.
“Kita
ingin selain ada upaya pengobatan dari posko, ada usaha pencegahan agar
penyakit yang mulai menyebar pasca banjir dapat dikurangi,” tutur Iskandar usai
memonitor langsung Posko Kesehatan di
sembilan kecamatan selama dua hari, pada Senin-Selasa (16-17/1).
Iskandar
didampingi kepala bidang dan sejumlah stafnya mengaku memimpin langsung
pengiriman obat dan monitoring Posko kesehatan di lokasi banjir. Langkah ini
dia ambil untuk memotivasi tenaga medis puskesmas dan para petugas kesehatan di
desa agar tetap fokus memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Pasalnya,
musibah banjir tidak hanya menimpa warga sekitar. “Banyak petugas kami di lapangan
yang rumahnya juga terendam banjir seperti warga lainnya,” terangnya.
Kondisi
ini dia antisipasi dengan mengunjungi langsung ke puskesmas-puskesmas, pustu,
poskesdes hingga menjumpai bidan desa agar tetap semangat menjalankan tugas
kendati dalam situasi sama-sama mengalami masa sulit.
Posko Kesehatan
Kepala
Bidang Pelayanan Kesehatan Umum (Yankesum) Dinkes Pandeglang Hj. Yeni Herlina
menambahkan, Posko kesehatan saat banjir diakui mengalami kendala terutama transportasi
petugas medis terhalang karena akses menuju lokasi warga yang tergenang
sehingga sulit dilalui.
Namun
pasca banjir, pihaknya berharap warga memanfaatkan Posko kesehatan terdekat
untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis. “Berdasarkan laporan, saat banjir
surut Posko kesehatan melayani 15 hingga 50 warga setiap harinya,” ungkapnya.
Sedangkan
penyakit terbanyak yang diderita warga, sambung Yeni yakni gastritis, saluran pencernaan, penyakit kulit,
gatal-gatal serta diare.
Sementara
itu Surveilan (petugas pengamatan penyakit red) Dinkes Provinsi Banten Hadi
Safa’at yang ikut mendampingi menegaskan, isu penyakit yang terjadi pasca
banjir jangan diabaikan. Hal itu untuk menghindari terjadinya out break
(peningkatan kasus penyakit secara mendadak red) yang akan berakibat kejadian
luar biasa (KLB).
“Banyak
faktor terjadinya peningkatan penyakit pasca banjir seperti tercemarnya air
bersih dan kondisi tubuh yang lemah karena cuaca,” katanya.
Oleh
karena itu, dia meminta setiap petugas ditingkat Posko Kesehatan mengamati
tingkat perkembangan penyakit terbanyak yang diderita warga untuk deteksi dini
KLB. (mr.adesetiawan@gmail.com)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar