9 Agu 2012

Delapan Korban Pasung Dirumahkan


DELAPAN korban pasung asal Kabupaten Pandeglang dan Lebak yang telah dievakuasi Relawan Anti Pasung (RAP) Kabupaten Pandeglang ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grogol Jakarta, sejak Sabtu (14/7) akhir pekan kemarin sudah diperbolehkan pulang.
Hal itu diungkapkan Koordinator Indonesia Bebas Pasung Hj. Mei Wijaya terkait tindaklanjut pihaknya melakukan evakuasi dan membantu memberikan pengobatan rawat inap kepada penderita gangguan jiwa khususnya korban pasung.
“Saya sudah mendapat konfirmasi langsung dari RSJ Grogol bahwa kedelapan pasen sakit jiwa yang dikirim relawan sejak sebulan lalu sudah di dinyatakan boleh pulang,” ujar Mei, kemarin.
Menurutnya, saat ini RAP sedang mengkoordinasikan teknis penjemputan ke RSJ Grogol yang direncanakan selambat-lambatnya sebelum memasuki bulan Ramadhan. Akan tetapi, jelas Mei apabila pihak keluarga ingin segera menjemput, dipersilahkan tanpa dikenakan biaya apapun. “Karena kami ada beberapa kegiatan yang harus diselesaikan, jadi baru merencanakan  akan menjemput semuanya antara Hari Senin (16/7) sampai Kamis (19/7) lusa,” ungkapnya.
Ia menegaskan, dokter psikiater RSJ Grogol telah memperbolehkan pulang pasen karena sudah dianggap cukup untuk menjalani pengobatan rawat inap yang telah berlangsung selama sebulan lebih.
Selanjutnya, tambah Mei yang juga Kepala Puskesmas Majasari Pandeglang itu, kedelapan mantan korban pasung tersebut dianjurkan melakukan pengobatan lanjutan rawat jalan di rumah sakit umum daerah (RSUD) setempat untuk menuntaskan pemulihan kesehatannya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak delapan penderita gangguan jiwa yang dipasung keluarganya dibebaskan Tim Relawan Anti Pasung  (RAP) Kabupaten Pandeglang, Kamis (7/6/2012) bulan lalu.
Koordinator Indonesia Bebas Pasung  Hj. Mei Wijaya melalui ‘release’ menjelaskan, pihaknya telah membebaskan dan menjemput delapan penderita gangguan jiwa korban pasung untuk diberi pengobatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grogol Jakarta.
“Mereka yang dibebaskan dari pasung dan dievakuasi terdiri dua orang dari Kecamatan Karangtanjung, dua orang dari Majasari Pandeglang, tiga orang asal Banjar Pandeglang, dan seorang dari Desa Pasirtangkil Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak,” kata Hj. Mei Wijaya, kemarin.
Menurut Mei yang juga Manager RSB Permata Ibunda Pandeglang, kedelapan korban pasung terdiri dari masing-masing empat orang perempuan dan empat orang laki-laki. “Program ini sudah kami lakukan sejak tiga tahun lalu sejak Oktober 2009,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, pembebasan pasung sekaligus evakuasi penderita gangguan jiwa dilaksanakan sudah yang kelima kali dengan penyandang dana dr. Suradal, SPOG selaku pemilik RSB Permata Ibunda. “Korbannya tersebar di sembilan kecamatan di wilayah Kabupaten Pandeglang dan Lebak,” katanya.
Kesembilan kecamatan yang sudah diintervensi tim RAP yakni Kecamatan Majasari, Pandeglang, Cadasari, Mekarjaya, Banjar, Kaduhejo, Saketi, dan Jiput serta Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar