3 Okt 2015

Bupati Ajak Ormas Keagamaan di Pandeglang Dukung Program Pentavalen

BUPATI Pandeglang melalui Stap Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumberdaya Manusia (SDM) H. Abdul Gaffar Alkatiri mengajak seluruh komponen organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan yang ada di Pandeglang untuk mendukung program imunisasi dengan mengajak masyarakat untuk membawa anaknya ke fasilitas kesehatan untuk diimunisasi. “Mari kita mengajak masyarakat untuk memberikan imunisasi anak-anak kita, mengingat ini merupakan tugas dan wujud kepedulian kita bersama,” kata H. Abdul Gaffar Alkatiri saat membuka kegiatan advokasi dan sosialisasi imunisasi Pentavalen (DPT-HB-Hib) melalui peran pengajian Al-Hidayah Kabupaten Pandeglang, di Sofyan Inn Altama, Kamis (1/10/2015).
Kegiatan yang dilaksanakan Pengurus Cabang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Keagamaan Al-Hidayah Pandeglang itu bekerja sama dengan The Global Alliance for Vaccines and Immunizations (GAVI) Jakarta dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) diikuti dua ratusan peserta dari berbagai kalangan diantaranya pengurus cabang dan ranting Alhidayah, Pengurus Majlis Taklim Alhidayah, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Pandeglang, Tokoh agama serta Tim Penggerak PKK kecamatan se Kabupaten Pandeglang.
Narasumber Pusat Promkes Kemenkes RI Hj, Muhani, SKM, M.Kes dalam pemaparannya mengungkapkan, tujuan kegiatan Advokasi dan Sosialisasi Imunisasi Pentavalen melalui peran pengajian Al-Hidayah yakni untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemberian imunisasi terhadap anak-anak dengan menggunakan peran tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat, serta melakukan promosi kesehatan tentang pentingnya pemberian imunisasi dasar serta pentavalen bagi bayi tiga tahun (Batita) kepada masyarakat.
“Cakupan imunisasi di Kabupaten Pandeglang perlu ditingkatkan agar anak-anak mendapatkan perlindungan dari berbagai ancaman penyakit,” ungkapnya.
Ditambahkan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi yakni Dufteri, pertusis, tetanus, hepatitis-B, tuberculosis, polio dan campak. “Sekarang ada lagi tambahan imunisasi penyakit menular yakni infeksi Haemophylus Influenza Type B (Hib), itulah yang kita lakukan sosialisasinya,” tandasnya.
Ketua Pengurus Cabang Al-Hidayah Kabupaten Pandeglang Hj.Nurhidayah Suwondo mengatakan, Al-Hidayah sebagai ormas keagamaan yang memiliki basis massa hingga ke akar rumput tergerak untuk melakukan  kegiatan advokasi dan sosialisasi imunisasi Pentavalen bekerja sama dengan Kemenkes RI dalam rangka mencegah penularan penyakit pada anak.
“Peran Al-Hidayah ini bisa dalam bentuk melakukan advokasi kepada pengambil kebijakan, sosialisasi langsung kepada masyarakat, serta melakukan pemantauan,” katanya.
Kepala Bidang Sumberdaya dan Promosi Kesehatan Dinkes Pandeglang dr. H. Kodiat Juarsa, M.Kes menjelaskan, vaksin Pentavalen merupakan jenis imunisasi baru kombinasi  5 jenis antigen dalam satu vial yakni DPT HB-Hib yang bertujuan menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan bayi dan balita akibat pneumonia dan meningitis.
“Untuk mengurangi suntikan, vaksin Hib dikombinasikan dengan vaksin DPT HB sehingga menjadi vaksin Pentavalen (DPT HB Hib),” jelasnya.
Dia menuturkan, semua imunisasi pada anak sampai umur 9 bulan diberikan melalui suntikan, kecuali polio diteteskan kedalam mulut. Dengan demikian, tambah Kodiat, meski ada vaksin Pentavalen jadwal pemberian imunisasi dasar lengkap tetap seperti biasa yakni Imunisasi Hepatitis-B (umur 0-7 hari), BCG, Polio 1 (umur 1 bulan), DPT-HB-Hib 1, Polio 2 (umur 2 bulan), DPT-HB-Hib 2, Polio 3 (umur 3 bulan), DPT-HB-Hib 3, Polio 4 (umur 4 bulan) dan terakhir imunisasi Campak pada umur 9 bulan.
Ikut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua TP PKK Kabupaten Pandeglang yang juga Anggota DPRD Banten Hj. Siti Erna Nurhayati, perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Banten dan Dinkes Pandeglang, Pengurus Pusat Al-Hidayah, Ketua PD Al-Hidayah Banten Hj. Sumi Hardiningsih, SE, jajaran PC Al-Hidayah Pandeglang, serta Konsultan GAVI Jakarta. (Ade Setiawan)***



Tidak ada komentar:

Posting Komentar