25 Mei 2015

Bidan dan Perawat Harus Mampu Menjadi Motivator Pemberdayaan Masyarakat



BIDAN desa (Bides) dan perawat desa harus menjadi motivator penggerak pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan di tingkat desa. Peran petugas kesehatan di desa (bidan dan perawat red), menurut Kepala Sub Bidang (Subid) Promosi Kesehatan (Promkes) Dinkes Banten, Mahmud, M.Kes, tidak sebatas memberikan pelayanan kesehatan dasar  dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), namun diharapkan lebih berperan dalam masyarakat untuk tanggap dan peduli terhadap masalah kesehatan di desanya.
Hal itu disampaikan Kasubid Promkes Dinkes Banten, Mahmud, disela menjadi narasumber Orientasi pemberdayaan masyarakat bagi bidan/perawat  Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) se Provinsi Banten yang diselenggarakan di Mutiara Carita Cottage, Pantai Carita, Pandeglang, Kamis, (21/5/2015)
Hadir dalam acara tersebut Kepala Bidang Pemberantasan penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Banten, Didin Aliyudin, SKM, M.Kes, Kabid sumberdaya kesehatan dan promosi kesehatan Dinkes Pandeglang dr. H. Kodiat Juarsa, M.Kes.
Diungkapkan, pelatihan Petugas Kesehatan di desa tingkat Provinsi Banten di ikuti 71 peserta yakni 36 peserta dari Kabupaten Tangerang dan 35 peserta dari Kabupaten Lebak mulai Senin (18/5/2015) hingga Jumat 22 Mei 2015.
Mahmud menjelaskan, kegiatan pemberdayaan masyarakat yang difasilitasi petugas kesehatan di desa salah satunya dapat dilaksanakan di sarana Poskesdes yang ada di setiap desa. “Poskesdes merupakan fasilitas untuk pelayanan kesehatan dasar, juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lainnya seperti Posyandu, atau upaya kesehatan lain yang dibutuhkan masyarakat,” terangnya.
Oleh karena itu, lanjut Mahmud, petugas kesehatan di desa harus memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam bidang pemberdayaan masyarakat.
“Bidan desa dan perawat desa diberikan pelatihan agar mampu memfasilitasi masyarakat dalam mengindentifikasi masalah dan membantu proses  pemecahan masalah masyarakat desa, hingga muncul prioritas masalah” paparnya.
Menurutnya, pemecahan masalah dipecahkan bersama antara petugas kesehatan di desa , lintas sector desa dan warga setempat dalam wadah musyawarah masyarakat desa (MMD).
Usai pelatihan tambah Mahmud, peserta diharapkan mampu melakukan upaya peningkatan derajat pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang masih tinggi di Provinsi Banten.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar