5 Mei 2015

Dinkes Pandeglang Pasok Logistik Obat Puskesmas Pasca Banjir



DINAS Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang memasok sejumlah obat, alat kesehatan habis pakai dan logistik kesehatan ke sejumlah Puskesmas rawan banjir. Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya antisipasi saat bencana dan pasca banjir karena dikhawatirkan warga setempat terserang diare, demam, dan gatal-gatal, sehingga dipandang perlu menambah stok obat yang ada di Puskesmas.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang H. Deden Kuswan seusai meninjau langsung kesiapan Puskesmas dalam penanganan kesehatan korban banjir di wilayah kecamatan Munjul, Angsana dan Perdana, akhir pekan kemarin.
Deden mengungkapkan, seluruh Puskesmas di daerah rawan banjir yakni Puskesmas Saketi, Bojong, Picung, Munjul, Patia, Pagelaran, Panimbang, Angsana, Sukaresmi, dan Puskesmas Sindangresmi telah diinstruksikan siaga 24 jam untuk melayani warga korban banjir dan masyarakat sekitar.
“Puskesmas juga mendirikan posko-posko kesehatan di tempat pengungsian dan desa untuk memantau korban banjir. Kalau perlu petugas medis akan melakukan sistem jemput bola ke rumah warga yang terkena banjir,” katanya.
Dia menyatakan sejauh ini persediaan obat di Gudang Farmasi Kabupaten Pandeglang dan stock obat Puskesmas sudah dipenuhi untuk antisipasi penyakit pasca banjir . “Selain paket obat untuk pengobatan warga di wilayah banjir, Kami mengirim tambahan logistik untuk pencegahan penyakit berbasis lingkungan seperti Pencernihan Air Cepar (PAC), Lysol, Kaporit, Polybag sampah ukuran jumbo serta lotion anti nyamuk,” papar Deden.
Deden mengingatkan, pasca banjir biasanya diikuti oleh munculnya berbagai macam penyakit menular. “Untuk menghindarinya, kita perlu meningkatkan daya tahan tubuh dan tetap berperilaku hidup bersih dan sehat agar tubuh tetap sehat,” terang Deden.
Dijelaskan, faktor utama untuk wabah yang berhubungan dengan banjir yakni kontaminasi fasilitas air minum diantaranya sumur gali maupun bak penampungan dari sumber mata air. Namun demikian warga tak perlu cemas sebab penyakit seperti infeksi kulit, dermatitis (peradangan kulit), dan konjungtivitis (radang mata) dapat diminimalkan jika risiko diantisipasi dengan baik dengan penyediaan air bersih sebagai prioritas. Oleh karena itu, pihaknya meminta warga di lokasi banjir hati-hati bersikap menjaga kehati-hatian dalam memanfaatkan berbagai sumber air tanah yang terkontaminasi oleh berbagai kotoran. “Kami juga mengimbau warga kalau minum harus memasak air hingga mendidih dan selalu mempersiapkan makanan yang bersih,” pintanya.
Ditambahkan, banjir secara tidak langsung juga dapat menyebabkan peningkatan jumlah dan berbagai habitat binatang perantara. “Genangan air yang disebabkan oleh hujan deras atau luapan air sungai dapat menjadi medium pembibitan untuk nyamuk, dan meningkatkan demam berdarah,” katanya.
Diapun berjanji akan terus memantau perkembangan kesehatan warga korban banjir di sejumlah wilayah Kecamatan rawan banjir. Kadinkes Pandeglang didampingi sejumlah stafnya mengaku memimpin langsung pengiriman obat dan monitoring Posko kesehatan di Puskesmas rawan banjir.
“Saya berharap tenaga medis puskesmas maupun para petugas kesehatan di desa tetap fokus memberikan pelayanan kepada masyarakat, walaupun saya tahu ada puskesmas dan rumah petugas yang terkena banjir juga,” tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar