18 Sep 2011

Obat Di RSUD Berkah Kosong

PANDEGLANG, (KB).- Sejumlah wakil rakyat di Pandeglang marah besar terhadap buruknya pelayanan RSUD Pandeglang yang seolah membiarkan pasien dengan fasilitas jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) Jaminan Persalinan (Jampersal), serta Asuransi Kesehatan (Askes) kesulitan mendapatkan kebutuhan obat-obatan. Padahal, kata para wakil rakyat, APBD dan APBN sudah begitu besar mengucurkan anggaran kesehatan bahkan hingga 20 persen untuk mengakomodasi pelayanan kesehatan masyarakat.
“Saya prihatin mendengar jeritan pasien tidak mendapatkan pelayanan maksimal khususnya dibidang obat-obatan. Dalam waktu dekat,saya akan menjadwalka sidak ke RSUD dan mengklarifikasi persoalan ini ke jajaran RSUD. Saya minta pihak rumah sakit bertindak peka, ketika kondisi obat-obatan kosong,” tegas Ketua DPRD Pandeglang, Roni Bahroni kepada Kabar Banten, kemarin.
Menurut Roni, pihak rumah sakit seharusnya mempersiapkan sarana dan prasarana termasuk obat-obatan pralebaran dan pscalebaram. Karena, kondisi pra dan pascalebaran banyak warga membutuhkan pelayanan kesehatan.
“Pengalaman buruk ini jangan terulang lagi, karena kita ingin masyarakat tetap terlayani baik,” kata wakil rakyat dari Fraksi Demokrat.
Senada dikatakan anggota F-Demokrat DPRD Pandeglang, Muhadi, pihaknya sangat berharap pihak rumah sakit segera memenuhi kebutuhan obat-obatan.Karena setiap tahun rumah saki selalu mendapatkan anggaran cukup dari pemerintah, termasuk bantuan alat kesehatan dan obat-obatan dari pemerintah.
“Kami turut prihatin, dan sangat memaklumi keluhan masyarakat,” katanya.
Keluhan
Heru, salah seorang keluarga pasien merasa kesulitan mendapatkan obat-obatan untuk keluarganya yang dirawat.
“Aneh, kok sampai terjadi obat kosong. Sampai suntikan juga tidak ada , ada apa ini. Sedangkan banyak pasien membutuhkan pelayanan pengobatan maksimal dari rumah sakit,”katanya.
Sanada disampaikan Mulyana, keluarga pasien askes, pihaknya sangat prihatin melihat pelayanan pengobatan di rumah sakit ini. Setiap kali mendapatkan resep, petugas medis selalu meminta pasien membeli obat di apotik dengan alasan obat sedang kosong.
Beberapa petugas rumah sakit di bagian Instalasi Gawat Darurat (IGD) menyatakan saat ini obat sedang kosong.
“Memang benar persediaan obat sedang kosong. Kami juga tidak tahu sampai terjadi lelosonhan obat-oabatan, ” ujar petugas yang enggan disebutkan namanya. (H-38)***

Sumber : HU Kabar Banten

Tidak ada komentar:

Posting Komentar