27 Agu 2011

Puskesmas Menes Pro Aktif Cegah Masalah Gigi


PUSKESMAS Menes secara aktif terus mengupayakan pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan gigi di luar gedung melalui upaya kesehatan gigi di sekolah (UKGS) dan upaya kesehatan gigi masyarakat desa (UKGMD).
“UKGS dilaksanakan di setiap sekolah dasar dan SMP secara rutin setiap seminggu sekali. Kalau UKGMD pelaksanaannya sebulan sekali berbarengan dengan kegiatan Pos pelayanan terpadu (Posyandu) di setiap desa,” jelas Drg. Dede RF Penanggung Jawab Klinik Gigi pada Puskesmas Menes yang ditemui diruang kerjanya, Kamis (11/8).
Dijelaskan, kegiatan UKGS yang biasa dilakukan meliputi kegiatan penyuluhan di sekolah serta tindakan sederhana bila diperlukan diantaranya pencabutan dan penanganan gigi goyang.  Sedangkan untuk penambalan gigi berlubang disekolah belum bisa dilaksanakan karena keterbatasan alat dan obat yang tersedia. “Untuk penambalan gigi berlubang kita rujuk ke klinik gigi Puskesmas Menes yang buka setiap hari kerja,” kata Dede yang didampingi dua rekan kerjanya yakni paramedis perawat gigi Yadi Basuki, AMG  dan Neng Rosyidah, AMG.
Untuk pelayanan UKGMD, terang Dede, pihaknya hanya melakukan kegiatan penyuluhan tanpa tindakan. “Setiap ada masalah kesehatan gigi di masyarakat kita imbau segera diperiksa agar bisa diobati dan disembuhkan,” katanya.   
Menurutnya upaya pencegahan dan pengobatan gigi terbilang murah. “Pencegahan masalah kesehatan gigi cukup dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut (oral higyene) dengan cara sikat gigi secara teratur setelah makan dan sebelum tidur. Sementara untuk penanganan masalah gigi dan perawatan gigi yang dilakukan klinik gigi Puskesmas Menes hanya dibebankan sebesar Rp.2000,- sesuai tarif retribusi yang berlaku di Puskesmas.
Segala Usia
Perawat gigi Yadi Basuki menambahkan, masalah kesehatan gigi dapat terjadi disegala usia baik anak-anak maupun orang dewasa. Hal ini sangat terkait oral higyene, pola makan serta kondisi mulut.  Kata Yadi sedikitnya setiap hari Klinik gigi Puskesmas Menes melayani 10-15 pasien yang mengeluhkan soal giginya.  “Sebagian besar pasien memang orang dewasa yang mengeluhkan gigi bengkak, gigi goyang dan gigi berlubang,” ungkapnya. 
Ditambahkan, pelayanan yang diberikan selain melakukan tindakan cabut gigi dan menambal termasuk pemberian obat, menurut Yadi, klinik juga memberikan pelayanan konseling bagi pengunjung yang dapat.  Namun demikian imbuh Yadi Puskesmas Menes hingga kini belum mampu melakukan pelayanan pembersihan karang gigi (scalling). Pasalnya, klinik belum dilengkapi dengan alat yang lengkap. Padahal sambung Yadi, masyarakat yang berminat melakukan perawatan membersihkan gigi cukup banyak. Yadi berharap kedepan peralatan kesehatan gigi bisa dilengkapi agar kebutuhan masyarakat untuk merawat giginya dapat terpenuhi secara memadai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar