6 Des 2011

Perawat Telantarkan Pasien Disanksi

Kepala Dinas Ke­sehatan (Dinkes) Pandeglang Is­kandar mengatakan pihaknya ke­sulitan dalam menangani pasien mis­kin. Kata dia, penanganan pa­sien miskin selalu terganjal oleh tidak tersedianya anggaran. “Kami tidak bisa berbuat banyak ketika ada pasien miskin yang menolak di­rawat karena tidak memiliki biaya selama penanganan di pus­kesmas atau rumah sakit,” kata Is­kandar menyikapi keluhan warga ter­hadap mahalnya biaya pengo­batan kepada Radar Banten, Selasa (29/11).
Iskandar mengklaim, semua pa­sien miskin di Pandeglang telah di­tanganinya secara optimal seiring de­ngan diberlakukannya sanksi bagi perawat atau bidan yang sengaja menelantarkan pasien miskin. “Saya sudah mengintruksi­kan kepada semua pegawai di Di­nas Kesehatan untuk tidak mem­beda-bedakan pasien. Saya ter­buka menerima laporan jika ada petugas yang bandel,” ung­kapnya, yang mengatakan akan mencari solusi biaya penang­gula­ngan kesehatan miskin saat di­rawat.
Dikatakan Iskandar, program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan Kesehatan Masyarakat Pandeglang (Jamkes­mapan) tidak mencakup biaya selama pasien dirawat. Keluarga pasien, kata dia, tetap harus mengeluarkan biaya ketika mereka berada di rumah sakit. “Kami hanya bisa membebaskan biaya pelayanan kesehatan terhadap pasien. Tetapi tidak bagi penunggu pasien. Mereka harus tetap mengeluarkan biaya makan dan minum sendiri selama anggota keluarga dirawat,” katanya, seraya mengatakan faktor ini yang menyebabkan pasien miskin menolak dirawat. (zis/fau/zen)

Sumber : Radar Banten.Com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar