22 Mei 2013

FIKes UNAS Gelar Praktek Kebidanan Komunitas di Kampung Domba Cinyurup


SEBANYAK 34 Mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas Nasional (UNAS) Jakarta mulai Senin (20/5) melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Kebidanan Komunitas di Kampung Domba Cinyurup, Kelurahan Juhut, Kecamatan Karangtanjung, Pandeglang.
Rencananya para mahasiswi calon bidan tersebut akan PKL selama dua pekan hingga awal Juni 2013 mendatang.
Rombongan mahasiswi dan dosen diterima Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang H. Deden Kuswan di Kantor Kelurahan Juhut, Senin pagi. Hadir dalam sambutan penerimaan Camat Karangtanjung Doni Hermawan, Lurah Juhut Ahmad Dumyati, Kepala Bidang Sumberdaya Kesehatan Ratu Tanti Darmiasih, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Khusus Kodiat Juarsa, jajaran Polsek, Puskesmas Pagadungan Kecamatan Karangtanjung, aparat kelurahan, tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.
Dekan FIKes UNAS Jakarta, DR. Rosmawati Lubis, M.Kes mengatakan, kegiatan praktek kebidanan komunitas adalah penerapan ilmu selama perkuliahan oleh mahasiswa di bidang kesehatan yang menyeluruh.  “Dalam prosesnya mahasiswa diharapkan mampu mengenal masalah, merumuskan alternatif terbaik dalam pemecahan masalah. Setelah itu menyusun rencana kegiatan sesuai keahlian yang dimiliki dengan memperhatikan segala sumber daya yang ada di masyarakat. Kami berharap mahasiswi bisa melakukan sesuatu untuk masyarakat yang bermanfaat,” katanya.
Dijelaskan, praktek kebidanan komunitas merupakan salah satu kegiatan rutin pada Program Studi Kebidanan dalam rangka merealisasikan kurikulum D-III Kebidanan. “Untuk menerapkan teori-teori yang didapat dalam perkuliahan diperlukan praktek secara langsung dalam situasi nyata di masyarakat,” ungkap Rosmawati yang mengaku FIKes UNAS telah menjalin kemitraan dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang sejak lima tahun belakangan ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang H. Deden Kuswan dalam sambutannya mengatakan, mengatakan  kesehatan masyarakat bergantung pada masyarakat itu sendiri. “Pelayanan kesehatan hanya bisa berperan sebesar 15 persen, yang lain justru bergantung pada lingkungan dan perilaku masyarakat sendiri,” tegas Deden.
Dia berharap praktek kebidanan komunitas ini memberikan kontribusi  dalam perubahan perilaku dan lingkungan masyarakat setempat.
“Dalam praktek kebidanan secara komprehensif para mahasiswi harus memperhatikan budaya setempat, termasuk pengerakkan dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui wadah Desa Siaga,” harapnya.
Usai penyambutan dan pembukaan PKL ini juga para mahasiswi diberikan pembekalan materi lokal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang diantaranya persoalan kesehatan ibu dan anak, tentang desa siaga dan pemberdayaan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar