"Walaupun jumlah pasien penyandang kejiwaan terbilang banyak, kita
belum menganggap serius. Bahkan dari aspek pelayanan kesehatan di Puskesmas,
kesehatan jiwa tidak masuk program prioritas," terang Koordinator Relawan
Anti Pasung (RAP) Pandeglang Hj. Mei Wijaya ditemui dikediamannya di kawasan
Majasari, Pandeglang, Rabu (9/10).
Dia mengatakan, karena kesehatan jiwa sebagai program penunjang, tidak semua puskesmas memberikan pelayanan kesehatan jiwa. "Padahal jumlah pasiennya cukup banyak, dan mereka perlu penanganan yang memadai di tingkat pelayanan dasar," kata Mei yang juga Kepala Puskesmas Majasari ini.
Dia mengatakan, karena kesehatan jiwa sebagai program penunjang, tidak semua puskesmas memberikan pelayanan kesehatan jiwa. "Padahal jumlah pasiennya cukup banyak, dan mereka perlu penanganan yang memadai di tingkat pelayanan dasar," kata Mei yang juga Kepala Puskesmas Majasari ini.
Oleh karena itu, dia mengusulkan setidaknya setiap petugas medis dan
paramedis Puskesmas mendapatkan pembekalan pengetahuan tentang konseling
penyakit jiwa untuk mengantisipasi banyak penderita gangguan jiwa ditingkat
masyarakat.
Mengaku sering mengevakuasi penderita gangguan jiwa yang dipasung, Mei menerangkan, penyakit kejiwaan ada yang ringan hingga berat. "Yang ringan misalnya ada rasa khawatir yang berlebihan tentang sesuatu seperti fobia, sedangkan yang terberat gangguan jiwa schizofrenia. Tapi semua penyakit ya harus diobati," tegasnya.
Ditambahkan, tujuan hari kesehatan jiwa untuk mengingatkan warga dunia bahwa kesehatan jiwa juga memerlukan penanganan yang serius seperti penyakit lainnya. Peringatan tersebut bertujuan untuk menghormati hak-hak orang dengan masalah kejiwaan, memperluas program pencegahan masalah kesehatan Jiwa, memperluas pelayanan yang memadai dan mendekatkan akses bagi mereka yang membutuhkan serta meningkatkan upaya kesehatan Jiwa secara optimal.
Mengaku sering mengevakuasi penderita gangguan jiwa yang dipasung, Mei menerangkan, penyakit kejiwaan ada yang ringan hingga berat. "Yang ringan misalnya ada rasa khawatir yang berlebihan tentang sesuatu seperti fobia, sedangkan yang terberat gangguan jiwa schizofrenia. Tapi semua penyakit ya harus diobati," tegasnya.
Ditambahkan, tujuan hari kesehatan jiwa untuk mengingatkan warga dunia bahwa kesehatan jiwa juga memerlukan penanganan yang serius seperti penyakit lainnya. Peringatan tersebut bertujuan untuk menghormati hak-hak orang dengan masalah kejiwaan, memperluas program pencegahan masalah kesehatan Jiwa, memperluas pelayanan yang memadai dan mendekatkan akses bagi mereka yang membutuhkan serta meningkatkan upaya kesehatan Jiwa secara optimal.
Pada peringatan Hari Kesehatan
Jiwa Sedunia Tahun 2013, Federasi Dunia untuk Kesehatan Jiwa (World Federation
of Mental Health) menetapkan tema “ Mental Health in Older Adults”
atau yang dapat artikan “Melintasi Usia dengan Jiwa Sehat” . Tema tersebut
merupakan seruan untuk menggugah kesadaran masalah gangguan jiwa dan depresi
pada usia lanjut yang dialami banyak penduduk dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar