4 Jun 2014

Mengenal Sosok Koordinator Relawan Anti Pasung Hj. Mei Wijaya

BANYAK cara bisa dilakukan orang untuk sekedar membantu sesama. Seperti halnya yang dilakulkan Hj. Mei Wijaya Koordinator Relawan Anti Pasung (RAP) Pandeglang yang sejak 2011 berjuang membebaskan penderita gangguan jiwa dari belenggu pemasungan.
Untuk upayanya itu, Mei mengaku menjalin kerjasama dengan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) dr. Soeharto Herdjan, Grogol, Jakarta untuk evakuasi dan pemulihan para pasien gangguan jiwa berat yang ditolongnya.
"Sekarang ini sudah ke-13 kali relawan dan RSJ melakukan penjemputan korban pemasungan di wilayah Kabupaten Pandeglang," terang Manager Rumah Sakit Bersalin (RSB) Permata Ibunda ini, disela kunjungan tim psikiatri keliling RSJ Grogol dalam rangka penyerahan pasien gangguan jiwa kepada RAP Pandeglang, Senin (26/5) awal pekan lalu.
Menurut perempuan yang pada 22 Mei lalu berusia 51 tahun ini, usai penyerahan para pasien dari RSJ, relawan besutan RSB Permata Ibunda mengantar pasien mantan korban pasung yang telah pulih itu ke keluarga masing-masing.
"Setelah pemulangan pasien, relawan bergerak kembali untuk penjemputan korban pasung lainnya," katanya.
Atas usahanya itu, tambah istri dr. Surdal ini, seratusan lebih para korban pasung telah dibebaskan dan sebagian besar kondisinya mereka sudah membaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar