1 Okt 2011

Dinkes Ingatkan Warga Waspadai Demam Berdarah


Musim hujan segera tiba
PERIODE musim penghujan yang menurut ramalan cuaca mulai jatuh pada Bulan Oktober ini harus diwaspadai. Selain banjir musiman yang kerap terjadi disejumlah wilayah Pandeglang, peningkatan kasus Demam Berdarah (DB) harus diantisipasi warga.
 “Pandeglang  adalah salah satu kabupaten yang merupakan daerah endemis penyakit Demam Berdarah. Angka kejadian kasus DB masih tetap tinggi pada setiap tahunnya, dan jika tidak ada antisipasi warga pada musim penghujan setiap tahunnya selalu terjadi peningkatan kasus bahkan ada beberapa penderita meninggal dunia,”  kata Kadinkes Iskandar, Jum’at (30/9). 
Dia menjelaskan, ada beberapa hal yang menyebabkan siklus penyakit DB cenderung meningkat pada saat musim penghujan diantaranya kelembaban udara yang tinggi di musim penghujan merupakan iklim yang sangat baik dan disenangi bagi nyamuk Aedes Aegypti untuk berkembang biak.
“Media perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti yaitu adanya air jernih yang tergenang dan tidak berhubungan dengan tanah cenderung meningkat dan banyak tersedia di saat musim penghujan, hal ini dikarenakan banyaknya tempat-tempat yang dapat menampung air yang terisi air hujan, sehingga menjadi media yang sangat baik bagi nyamuk Aedes Aegypti,” jelasnya.
Selain daripada itu, lanjut Iskandar, faktor lainnya yakni kondisi fisik dan daya tahan tubuh manusia yang menurun. “Ini akibat di musim penghujan biasanya ada peningkatan kasus Influenza, ISPA dan Diare yang menurunkan daya tahan tubuh. Sehingga apabila digigit nyamuk pembawa virus dengue lebih mudah terjadinya penyakit DB,” ungkapnya. 
Untuk itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang mengingatkan warga untuk senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan melalui gerakan 3 M yaitu menutup, menguras dan mengubur yang dilakukan dengan benar, secara bersama-sama dan kontinyu.
“Mungkin jargon 3M sudah terlalu sering kita dengar, dan seiring itu pula terlalu sering kita abaikan. Padahal sesungguhnya jika kita memahami dengan benar kekuatan sesungguhnya dari gerakan 3M itu, maka itulah senjata paling ampuh mencegah jatuhnya korban DB di lingkungan kita,” tegasnya. 
Dia berharap warga Pandeglang lebih menyadari manfaat dari menjaga kesehatan lingkungan dan lebih baik lagi jika benar-benar menjadi budaya di masyarakat, karena upaya ini akan menjadi pemutusan rantai siklus perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.
“Nyamuk aedes dewasa tidak memiliki ruang atau tempat untuk melakukan perkembangbiakan, sementara jentik-jentik nyamuk yang ada sudah dibasmi dan dibersihkan. Nyamuk aedes aegypti dewasa memiliki umur hidup yang tidak terlalu lama sehingga perlahan-lahan akan musnah dengan sendirinya,” ungkapnya.
Ditambahkan, dengan terkendalinya vektor nyamuk pembawa virus dengue ini, maka penyakit DB dengan sendirinya akan ikut terkendali. Karena satu-satunya jalan penularan virus dengue ke tubuh manusia hanyalah melalui perantara nyamuk aedes tadi.

Informasi terkait : Terjangkit DBD, Dua Warga Pandeglang Meninggal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar