18 Feb 2013

Puskesmas Cipeucang Bebenah Managemen PWS KIA



dr. Chaerudin
MANAGEMEN pemantauan wilayah setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) untuk melakukan pemantauan program KIA di tingkat Puskesmas dan desa harus dilakukan secara terus menerus.Tujuannya agar dapat dilakukan tindak lanjut masalah kesehatan yang cepat dan tepat maupun membantu dalam memecahkan masalah non teknis seperti ditemukannya kasus ibu hamil (bumil) kekurangan energi protein (KEK) atau diperlukan rujukan kasus kehamilan dan persalinan dengan risiko.
“Dengan manajemen PWS KIA diharapkan cakupan pelayanan dapat menjangkau seluruh sasaran di desa sehingga kasus dengan risiko tinggi (risti) dan komplikasi kebidanan dapat ditemukan sedini mungkin untuk dapat memperoleh penanganan yang memadai,” kata Kepala Puskesmas Cipeucang dr. Chaerudin disela-sela lokakarya bulanan (lokbul) Kecamatan Cipeucang, beberapa waktu lalu.
Diakui pelayanan KIA Puskesmas Cipeucang akan semakin terus dibenahi diantaranya dengan memanfaatkan penyajian data PWS KIA oleh bidan desa (Bides) sebagai alat motivasi, informasi dan komunikasi kepada lintas sektor terkait.  “Penyajian data khususnya kepada aparat kecamatan dan desa yang berperan dalam pendataan dan penggerakan maupun untuk mobilisasi sumber daya yang tersedia di masyarakat,” paparnya.
Sedangkan bagi Puskesmas dan bidan desa, sambung Chaerudin,  PWS KIA  digunakan sebagai instrumen menilai kesenjangan antara target sasaran program KIA dengan pencapaian serta menentukan urutan desa prioritas yang rawan kematian ibu dan anak dan akan ditangani secara intensif.
Menurut dokter yang baru ditugaskan sebagai kepala puskesmas dua bulan di Cipeucang ini, pelaksanaan PWS KIA baru berarti bila dilengkapi dengan rencana tindak lanjut berupa perbaikan dalam pelaksanaan pelayanan KIA baik oleh puskesmas maupun Bides.
“Rencana aksinya disesuaikan untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan dasar agar semakin terpenuhi, sehingga ibu dan anak  akan terjamin kesehatannya,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, saat ini seluruh wilayah Kecamatan Ciupeucang yang berjumlah 10 desa telah ditugaskan tenaga kesehatan masing-masing desa dua orang Bides. “Para bidan desa ditugaskan terutama untuk pelayanan program KIA seperti pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana, bayi baru lahir, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi, dan balita,” katanya.
Prioritas program KIA
Dijelaskan, prioritas pengelolaan program KIA ditingkat Puskesmas maupun desa bertujuan memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Pemantapan pelayanan KIA di wilayah kerja Puskesmas Cipeucang diutamakan pada kegiatan pokok seperti peningkatan pelayanan antenatal bagi seluruh ibu hamil di semua pelayanan kesehatan dengan mutu sesuai standar serta menjangkau seluruh sasaran, peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan diarahkan ke fasilitas kesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan bayi baru lahir, bayi dan anak balita di semua pelayanan kesehatan yang bermutu dan sesuai standar serta menjangkau seluruh sasaran.
Selain itu melalui penguatan PWS KIA diupayakan adanya peningkatan deteksi dini komplikasi kebidanan dan bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat, peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan bayi baru lahir secara adekuat dan pengamatan secara terus-menerus oleh tenaga kesehatan, adanya peningkatan pelayanan ibu nifas, bayi baru lahir, bayi dan anak balita sesuai standar dan menjangkau seluruh sasaran, peningkatan pelayanan KB berkualitas, peningkatan deteksi dini tanda bahaya dan penanganannya sesuai standar pada bayi baru lahir, bayi dan anak balita serta adanya peningkatan penanganan bayi baru lahir dengan komplikasi sesuai standar.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar