15 Feb 2013

Strategi DOTS Efektif Berantas Tbc



MENJADI fasilitator program pemberantasan penyakit  tuberkulosis (Tbc) Provinsi Banten bagi Yudi Hermawan, SKM bukan hal baru. Pasalnya, dia telah lama berkecimpung sebagai program officer program penanggulangan Tbc sebelum akhirnya diangkat sebagai Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinkes Pandeglang bulan Desember lalu.
Maka tak heran jika ada kegiatan pelatihan program Tbc tingkat Provinsi Banten, Yudi selalu diikutsertakan sebagai tim fasilitator.
Menurut Yudi, kompetensi sumberdaya manusia (SDM) yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan perlu dibekali pengetahuan dan ketrampilan yang memadai untuk menanggulangi penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosisi ini.
“Setiap fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit baik negeri maupun swasta setidaknya memiliki masing-masing seorang dokter, perawat dan tenaga laboratorium untuk melayani masyarakat yang mengidap Tbc,” kata Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinkes Pandeglang, Yudi Hermawan, SKM usai menjadi fasilitator provinsi untuk pelatihan program Tbc bagi petugas di fasilitas pelayanan kesehatan, kemarin.
Dia mengatakan, perkembangan penanggulangan Tbc di wilayah Banten sudah cukup baik. “Penemuan dan tatalaksana sudah mencapai target nasional diatas 70 persen dan kesembuhan pun diatas 85 persen,” ungkap Yudi.
Begitupun dari sisi manajemen program jauh lebih baik. “Terbukti di Banten sudah banyak rumah sakit swasta yang juga berkeinginan kuat untuk melaksanakan penanggulangan Tbc dengan strategi Direct Observed Treatment Short-Course Chemotherapy (DOTS),”  ujarnya.
Ditambahkan, DOTS (pemberian obat sekaligus diawasi minum obatnya secara langsung red) terbukti cukup efektif dalam penanggulangan Tbc, karena penjaringan kasus tinggi dengan tingkat kesembuhan yang terjamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar