8 Feb 2013

Puskesmas Pagelaran Giatkan Pemicuan STBM


MENJADI seorang penyuluh kesehatan di Puskesmas terpencil bukan pekerjaan mudah. Hal itu disebabakan profesi penyuluh harus berhadapan dengan masyarakat yang relative masih awam soal pentingnya kesehatan.
Petugas penyuluhan kesehatan juga perlu bekerja ekstra untuk mengajak orang menjalani perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Pasalnya, masyarakat pedesaan, termasuk di wilayah Puskesmas Pagelaran, belum sepenuhnya terbiasa menjalani pola hidup sehat dengan memiliki sarana sanitasi dasar mandi cuci kakus (MCK).
Hal itu diakui Harun petugas penyuluh kesehatan masyarakat yang bertugas di Puskesmas Pagelaran selama belasan tahun.
Sebagai penyuluh, Harun kerap bersentuhan langsung dengan masyarakat memberikan penyadaran pentingnya ber-PHBS, melalui program pemicuan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM). “Tidak mudah mengubah perilaku masyarakat untuk hidup lebih sehat. Butuh proses untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya kesehatan serta mengidentifikasi persoalan di desa,” tutur Harun, SKM disela-sela melakukan konsultasi teknis program promosi kesehatan kabupaten, Kamis (7/1).
Menurut dia, masyarakat perlu diberitahukan secara pelan-pelan mengenai pentingnya tidak membuang air besar (BAB) sembarangan seperti di sawah atau di sungai. “Biasanya saya melakukan pemicuan STBM dengan mengajak masyarakat berdiskusi d dekat tempat mereka BAB sembarangan, agar mereka dapat merasakan apa akibatnya jika BAB sembarangan,” ungkap Harun yang masih berstatus TKK ini.
Selain dapat menyebabkan diare, penyakit kulit yang umum diderita masyarakat, kata Harun, setidaknya masyarakat dapat merasakan baunya saat berdiskusi di lokasi BAB sembarangan.
“Saat menjalani pemicuan, tak sedikit dari masyarakat yang terharu. Mengingat kebiasaan lama yang mereka lakukan menimbulkan rasa malu. Kemudian mereka pelan-pelan mengubah perilaku," jelasnya.
Harun berharap,  model pemicuan STBM ini menyadarkan masyarakat untuk BAB pada tempatnya seperti memanfaatkan jamban keluarga yang memenuhi syarat. Ditambahkan, saat ini di wilayah Kecamatan Pagelaran terdapat 13 desa, dan lima desa diantaranya telah digarap melalui program pemicuan STBM yaitu Desa Sindanglaya, Kartasana, Tegalpapak, Bulagor, dan Desa Montor. "Dari lima desa yang dilakukan pemicuan hingga saat ini ada dua desa yakni Desa Sindanglaya dan Kartasana yang telah mencapai cakupan 85 persen warga tidak BAB sembarangan," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar