7 Mar 2015

DBD Masih Menjadi Masalah Kesehatan Masyarakat



DEMAM Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hal itu karena penyakit ini sering menimbulkan kematian bagi penderitanya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang H. Deden Kuswan mengatakan, tahun ini DBD di Pandeglang cenderung semakin luas penyebarannya. “Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang telah terinfeksi virus dengue,” ungkap Kadinkes Deden Kuswan usai membuka rapat Evaluasi Program DBD Kabupaten Pandeglang yang diikuti 36 pengelola Program DBD Puskesmas, Selasa (3/3/2015) kemarin.
Dia mengungkapkan, kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Pandeglang selama 2015 sudah ada 50 orang yang dirawat karena terjangkit penyakit ini, dua diantaranya meninggal dunia.
“Pada 2014 lalu, sebanyak 208 kasus DBD ditemukan, tiga diantaranya meninggal,” ungkapnya.
Berdasarkan beberapa kasus yang ditemukan di beberapa wilayah Puskesmas inilah, maka Dinkes Pandeglang melakukan Evaluasi Penanggulangan DBD.
Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Pandeglang dr. Firmansyah mengatakan, upaya penangggulangan DBD ini diperlukan kerja sama antarlintas sektor dan lintas program. “Kecepatan tindak lanjut penanggulangan dan pengendalian kasus DBD dipengaruhi ketepatan dan kelengkapan laporan, khususnya dari puskesmas dan rumah sakit,” katanya.
Kepala Seksi  Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Pandeglang Yudi Hermawan, SKM mengatakan, perencanaan dalam upaya penanggulangan DBD dengan seluruh pengelola program di Puskesmas sangat dibutuhkan, mengingat sekarang ini masih musim penghujan. “Bagi warga masyarakat yang tinggal di wilayah rawan banjir dan endemis DBD agar cepat tanggap untuk segera membersihkan lingkungan sekitar, serta membersihkan sarang nyamuk dan tempat-tempat yang berpotensi berkembangbiaknya jentik nyamuk DBD,” jelasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar