7 Apr 2015

Hari Kesehatan Sedunia : Kadinkes Pandeglang Ajak Warga Mengkonsumsi Sayuran dan Buah yang Bersih dan Sehat



MENYAMBUT Hari Kesehatan Sedunia ke-67 yang jatuh pada 7 April 2015, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang H. Deden Kuswan mengajak masyarakat Pandeglang untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tatanan rumah tangga.
Menurut Kadinkes, PHBS ditujukan untuk mewujudkan masyarakat Pandeglang yang lebih sehat, dan merupakaan salah satu program unggulan untuk mewujudkan visi pembangunan kesehatan Kabupaten Pandeglang 2011-2016 yakni Masyarakat Sehat Mandiri Melalui Pelayanan Prima.
 “Oleh karena itu PHBS harus menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat sehari-hari, karena sehat akan menjadi modal utama dalam pembangunan kualitas sumberdaya manusia,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang H. Deden Kuswan.
Kadinkes menerangkan, salah satu indikator utama PHBS yang wajib dilaksanakan yakni mengkonsumsi  sayuran dan buah-buahan setiap hari. Buah dan sayur juga kaya senyawa fitokimia anti-kanker serta serat. “Makan sayur dan buah merupakan sumber nutrisi antioksidan dengan kandungan  vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh,dengan jumlah asupan yang dianjurkan sebanyak 25-30 gram perhari,” katanya.
Diapun mengingatkan, agar tubuh tetap sehat, selain memilih apa yang dimakan  tidak hanya untuk membuat kenyang, tetapi juga bergizi tinggi, aman dikonsumsi dan bermutu.  Oleh karena itu badan kesehatan dunia WHO dalam Hari Kesehatan Sedunia tahun ini mengkampanyekan bagi masyarakat untuk bijak dalam memilih makanan.
“Ada 5 kunci untuk keamanan pangan yang patut diterapkan  yaitu selalu jaga kebersihan, pisahkan pangan mentah dari pangan matang, masaklah dengan benar, jaga pangan dengan suhu aman, serta gunakan air dan bahan baku yang aman,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu dia mengatakan, permasalahan keamanan pangan sangat kompleks mencakup mata rantai pangan dari hulu ke hilir, kesehatan manusia, juga dari tanaman pangan yang dibudidayakan sampai dikonsumsi. Kemunculan kejadian luar biasa (KLB) tentang keracunan karena masih banyaknya penggunaan bahan kimia yang dilarang untuk pangan.
“Permasalahan di masyarakat, khususnya pada anak-anak sekolah, bisa dengan mudah mendapatkan jajanan tanpa mengetahui keamanan makanan tersebut. Apalagi kuman patogen atau zat kimia berbahaya sering tidak mengubah wujud, rasa, dan aroma makanan secara umum sehingga konsumen tak mudah menyadari,” ungkapnya.
Selama ini, Pemkab Pandeglang, melalui Dinkes dan Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD), maupun organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang ada terus melakukan upaya meningkatkan kesadaran masyarakat agar PHBS menjadi budaya di kalangan masyarakat Pandeglang. “Ini telah sesuai dengan visi dinas kesehatan, dimana upaya yang kami lakukan selain berupaya  meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, tetapi juga dengan penguatan pada upaya promotif (peningkatan kesehatan) dan preventif (pencegahan penyakit),” kata Kadinkes.  
Dalam momentum Hari Kesehatan Sedunia ini Kadinkes Pandeglang H. Deden Kuswan berharap, masyarakat  terus berbenah membiasakan diri  ber PHBS. “PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat,” paparnya.
Ditambahkan, PHBS dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga ber PHBS yang melakukan 10 indikator diantaranya Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan,  Memberi ASI ekslusif, Menimbang balita setiap bulan, Menggunakan air bersih, Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, Menggunakan jamban sehat, Memberantas jentik di rumah sekali seminggu, Makan buah dan sayur setiap hari, Melakukan aktivitas fisik setiap hari, serta Tidak merokok di dalam rumah.()***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar