5 Sep 2014

Dinkes Pandeglang dan BKMM Cikampek Gelar Baksos Operasi Katarak Gratis


DINAS Kesehatan (Dinkes) Pandeglang menggelar pelayanan bakti social (Baksos) operasi katarak gratis bagi puluhan warga yang menderita gangguan penglihatan akibat kekerutan lensa mata yang dipusatkan di Puskesmas Dengan tempat Perawatan (DTP) Panimbang, Kamis (4/9/2014). Sebanyak 69 penderita katarak berhasil dilakukan operasi oleh tim kesehatan mata yang secara khusus didatangkan dari Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Cikampek, Jawa Barat.
Berdasarkan pantauan di lokasi, puluhan penderita katarak dari berbagai penjuru Pandeglang mulai berdatangan sejak sekitar pukul 07.00 WIB. Sebagian besar penderita didampingi para keluarga dan petugas kesehatan dengan menggunakan kendaraan ambulans Puskesmas yang berasal dari wilayah kerja Puskesmas Pandeglang kota hingga Puskesmas di wilayah Pandeglang selatan.
Hadir dalam kegiatan tahunan yang digelar Dinkes Pandeglang bekerja sama dengan BKMM ini, Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Pandeglang H. Anwar Fauzan, Kepala Dinkes Pandeglang H. Deden Kuswan, Kepala BKMM Cikampek dr. Prastowo, MHA, serta para Kepala Puskesmas se Kabupaten Pandeglang.
Kadinkes Pandeglang H. Deden Kuswan mengatakan, operasi katarak gratis diselenggarakan Dinkes Pandeglang setiap tahun dalam rangka menekan jumlah penderita  katarak yang berdasarkan hasil penjaringan kasus oleh Puskesmas selama tahun 2014, terdata 203 kasus katarak di wilayah Kabupaten Pandeglang.
“Berdasarkan pemeriksaan screening oleh petugas puskesmas terhadap 203 penderita katarak tersebut,  yang bisa dilakukan tindakan operasi sebanyak 69 orang,” ungkap Kadinkes H. Deden Kuswan didampingi Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Umum (Yankesum) Dinkes Pandeglang Hj. Yeni Herlina, di lokasi, Kamis (4/9).
foto : courtesy - krakatauradio.com
H. Deden Kuswan menjelaskan, tidak semua penderita yang dideteksi menderita katarak dapat segera dilakukan operasi penyembuhan karena berbagai kendala diantaranya karena pasien mengidap penyakit lainnya seperti DM diabetes mellitus (gula darahnya tinggi red), Hipertensy (tekanan darah tinggi red), maupun akibat kondisi tubuh penderita katarak yang tidak sehat saat.
“Yang dioperasi harus memenuhi syarat saat dilakukan screening, selain itu kita juga memprioritaskan pasien yang masuk kategori keluarga miskin,” jelasnya.
Kadinkes berjanji penderita katarak yang belum memenuhi syarat operasi tahun ini akan terus dipantau oleh petugas puskesmas setempat, dan akan diajukan kembali pada kegiatan operasi tahun depan.
Kabid Yankesum Hj. Yeni Herlina mengatakan, berdasarkan estimasi program kesehatan indra bidang Yankesum sebanyak 1 persen dari penduduk Pandeglang berpotensi mengalami kebutaan setiap tahunnya.
“Seiring dengan bertambahnya usia seseorang, banyak penurunan yang dialami organ tubuh diantaranya berkurangnya penglihatan akibat katarak,” terangnya.
Faktor lain penyebab katarak , lanjut Yeni, bisa karena mata terlalu sering terpapar sinar ultra violet (matahari) maupun akibat penggunaan obat-obatan yang mengandung steroid dalam jaangka waktu lama. “Sebagai solusinya, operasi katarak perlu dilakukan jika tidak katarak dapat mengakibatkan kebutaan,” imbunya.
Yeni mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan mata dan memperhatikan gejala katarak pada mata yang ditandai dengan pandangan yang mulai kabur dan silau, serta pada bagian mata pupil terlihat warna abu-abu atau keputihan. “Gejala tersebut semakin lama akan semakin bertambah mengganggu penglihatan kita,” tandas Yeni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar