20 Mar 2016

Baru Capai 86,6 Persen, PIN Polio Pandeglang Diperpanjang Hingga 24 Maret 2016

SEBANYAK 111.540 anak Balita (bawah lima tahun) di Kabupaten Pandeglang telah mendapatkan imunisasi polio selama berlangsung Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang digelar sejak 8 sampai dengan 15 Maret 2016.
Capaian PIN polio tersebut baru sekitar 86,6 persen atau masih dibawah target sasaran balita yang harus mendapat imunisasi polio yakni sebanyak 128.798 anak.
“Dinkes Pandeglang targetnya, tingkat partisipasi PIN polio minimal 95 persen,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Hj. Indah Dinarsiani, kemarin.
Menurut Kadinkes Indah Dinarsiani, berdasarkan laporan yang diterima dari 36 Puskesmas se-Kabupaten Pandeglang, sampai Kamis (17/3/2016) sebagian besar Puskesmas masih terus melakukan sweeping untuk menjangkau sasaran yang belum mendapatkan imunisasi polio. “Sebagian besar Puskesmas masih melaksanakan sweeping dengan mengunjungi dari rumah ke rumah bagi warga yang anaknya belum mendapat imunisasi polio,” katanya.
Diungkapkan, dari 36 Puskesmas sebanyak Sembilan Puskesmas telah melampaui cakupan imunisasi 95 persen yakni Puskesmas Carita, Cibitung, Cikupa, Kaduhejo, Menes, Perdana, Picung, Sindangresmi dan Puskesmas Pandeglang.  “Selebihnya cakupan imunisasi polio Puskesmas masih dibawah 95 persen. Oleh karena itu kita sudah instruksikan untuk terus mendatangi bayi dan balita yang belum mendapatkan imunisasi polio sampai dengan 24 Maret 2016,” ungkapnya.
Dijelaskan, Persentasi cakupan terkecil yakni Puskesmas Sobang (67,9%), Banjar (68,5%), Patia (72,4%), Cikeusik (75,9%), Pagelaran (77,2%) dan Puskesmas Cibaliung (77,6%). “Saya optimistis target minimal 95 persen sebagaimana waktu yang ditentukan sampai akhir Maret, bisa tercapai,” katanya. 
Menurut Indah, secara keseluruhan penerimaan Warga Pandeglang terhadap program PIN Polio bagus. Meski begitu, pada prakteknya pelaksanaan di lapangan, bukan tanpa hambatan. “Di Kabupaten Pandeglang masih ada 9 Puskesmas dengan kategori Puskesmas sulit seperti Puskesmas Banjar, Cibaliung, Cibitung, Cigeulis, Cikeusik, Cimanggu, Munjul, Patia dan Puskesmas Sindangresmi,” jelasnya.
Begitupun dari data yang dimiliki dinas kesehatan, masih ada 114 desa yang termasuk kategori desa sulit terutama akses transportasi dengan jangkauan wilayah yang sangat luas.
Ditambahkan, pelaksanaan PIN Polio 2016 Kabupaten Pandeglang tersebar di 36 Puskesmas, 1 sub Pos PIN Rumah Sakit (RS), dan 1.796 Pos PIN.  Sasaran estimasi adalah 128.798 balita. Kegiatan ini melibatkan 1.017 vaksinator dibantu 7.417 kader kesehatan.
Kepala Seksi Pengamatan, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Pandeglang Yudi Hermawan mengatakan, PIN Polio merupakan program pemerintah yang wajib disukseskan karena bertujuan baik, yakni mencegah timbulnya penyakit polio atau lumpuh layu.
“Dengan vaksin polio, katanya, balita akan memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit polimielitis. Dengan mendapat imunisasi polio, anak-anak juga akan tumbuh normal, sehat, kuat dan cerdas,” jelasnya. Dia berharap kepada ibu-ibu untuk bisa membawa putra-putrinya yang masih balita ke Puskesmas atau Pos PIN terdekat untuk mendapatkan imunisasi polio sampai tanggal 24 maret 2016.
"Sampai saat ini jumlah bayi yang diimunisasi belum seluruhnya masuh ke dinas kesehatan, jumlah yang ada sekarang itu dipastikan akan bertambah,” imbuhnya.
Yudi mengakui, ada beberapa keluarga saat PIN polio yang menolak imunisasi. Pihaknya pun tidak bisa memaksa. 

1 komentar:

  1. Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Sri Rahayu asal Surakarta, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Muh Tauhid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalanan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL, alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya tahun ini sudah keluar, bagi anda yang ingin seperti saya silahkan hubungi bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI, siapa tau beliau bisa membantu anda

    BalasHapus