3 Mar 2016

Kadinkes Ajak TPG Puskesmas Tingkatkan Kinerja Tanggulangi Masalah Gizi Buruk

KEPALA Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Hj. Indah Dinarsiani meminta petugas tenaga pengelola gizi (TPG) Puskesmas lebih meningkatkan kinerja dalam penanggulangan gizi buruk di wilayah kerjanya.
Indah mengakui, anak yang menderita gizi buruk masih banyak hampir merata ada di seluruh Puskesmas. "Upaya yang kita lakukan,  Puskesmas telah melakukan berbagai upaya dalam menanggulangi masalah gizi di wilayahnya melalui berbagai program yakni penjaringan balita kurang energy protein (KEP), kegiatan penyuluhan kelompok pada ibu sasaran, pelacakan kasus, pemeriksaan kesehatan oleh dokter di Puskesmas,rujukan balita gizi buruk ke rumah sakit, pemberian obat cacing, pemberian suplemen gizi serta pemberian PMT pemulihan,” kata Kadinkes Indah Dinarsiani, disela membuka pertemuan validasi data kasus gizi buruk yang dihadiri 36 TPG Puskesmas se Kabupaten Pandeglang, di Aula Dinkes Pandeglang, Rabu, (2/3/2016).
Dikatakan, di antara berbagai program tersebut yang merupakan ujung tombak dalam penemuan kasus balita KEP adalah program penjaringan serta pelacakan balita KEP yang dilakukan dengan dua cara yaitu melalui penimbangan balita di Posyandu pada setiap bulan dan melalui pemeriksaan di Puskesmas.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Khusus Dinkes Pandeglang Hj. Enyati menambahkan, terjadinya gizi buruk pada balita antara lain karena kurangnya asupan gizi dan serangan penyakit infeksi. “Faktor penyebab tidak langsung adalah rendahnya daya beli dan ketidaktersediaan pangan yang bergizi, keterbatasan pengetahuan tentang pangan yang bergizi terutama untuk ibu dan anakbalita,” jelas Eni.
Oleh karena itu kata Eni, berbicara soal gizi buruk itu terkait dengan berbagai hal seperti sektor ketahanan pangan, ekonomi maupun pendidikan, juga pola asuh orang tua atau perilaku, tidak cukup hanya Dinas Kesehatan atau Puskesmas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar