12 Mar 2016

PIN Polio Momentum Mempertahankan Pandeglang Bebas Polio

PEKAN Imunisasi Nasional (PIN) Polio secara serentak telah dimulai pada Selasa 8 Maret 2016. Bupati Pandeglang H. Erwan Kurtubi bersama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Hj. Indah Dinarsiani berkenan meneteskan Vaksin Polio kepada Akasyah, anak berusia 24 bulan dan Akhdan (3,5 tahun). Selain oleh Bupati, penetesan vaksin polio juga dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Hj. Indah Dinarsiani kepada Keisha (2,6 tahun) dan beberapa anak balita lainnya di Pos PIN Posyandu Melati I Kampung Kadomas Pasir RT/RW 01/07, Kelurahan Kadomas, Kecamatan Pandeglang, Selasa pagi hari sekitar pukul 08.05 Wib.
Bupati Pandeglang dalam kesempatan tersebut mengingatkan para orang tua yang memiliki anak balita agar mendatangi Pos PIN terdekat untuk mendapatkan imunisasi polio pada 8 hingga 15 Maret 2016.
Dalam pernyataannya kepada sejumlah wartawan media cetak dan elektronik yang meliput di lokasi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Hj. Indah Dinarsiani mengatakan, penetesan vaksin oleh Bupati Pandeglang sekaligus menandai dimulainya pelaksanaan PIN Polio tingkat Kabupaten Pandeglang. “Rencananya pelaksanaan PIN Polio akan berlangsung selama sepekan hingga 15 Maret 2016 secara bertahap hingga menjangkau 35 Kecamatan dan 339 Desa/Kelurahan di seluruh wilayah Kabupaten Pandeglang dengan perkiraan sasaran imunisasi sebanyak 148.398 anak umur 0-59 bulan dengan vaksin yang disediakan sebanyak 7.823 Vial (1 Vial = 20 dosis),” terang Kadinkes Pandeglang Hj. Indah Dinarsiani, Selasa (8/3/2016).
Hadir saat pencanangan, Sekretaris Dinkes Pandeglang H. Didi Mulyadi, Kepala Bidang Sumberdaya Kesehatan dan Promosi Kesehatan dr. H. Kodiat Juarsa, Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dr. H. Firmansyah, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Khusus Hj. Eniyati, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Umum Hj.Yeni Herlina, Kepala Puskesmas Kadomas Pandeglang Hj. Umbiyati beserta staf, jajaran kecamatan Pandeglang, lurah dan masyarakat setempat.
Dijelaskan, secara keseluruhan, Kabupaten Pandeglang menyediakan 1.796 pos PIN yang tersebar di 36 wilayah Puskesmas untuk melayani penetesan vaksin polio kepada anak balita, dengan menerjunkan petugas penetes vaksin polio sebanyak 1.017 tenaga medis/paramedis dan memobilisasi kader kesehatan yang jumlahnya diperkirakan lebih dari 7.000 orang sebagai pendamping petugas kesehatan selama berlangsungnya PIN Polio.
“Dijadwalkan saat pelaksanaan penetesan polio setiap Pos PIN pada Pukul 08.00 – 12.00 Wib akan dilayani oleh 1 - 2 orang petugas medis/paramedis dan 3 - 5 orang kader kesehatan yang juga berperan sebagai penggerak sasaran untuk datang ke Pos PIN Polio terdekat,” jelasnya.
Indah menegaskan, Dinkes Pandeglang menargetkan lebih dari 95 persen anak balita di Kabupaten Pandeglang mendapatkan dua tetes vaksin polio selama berlangsung PIN Polio 2016. Menurutnya, PIN Polio kali ini dilaksanakan sebab virus polio liar diduga masih berada di sekitar masyarakat dan masih menjadi ancaman bagi balita yang belum diimunisasi.
“Walaupun sebelumnya Pemerintah beberapa kali telah berhasil melaksanakan PIN dengan baik dan telah berhasil membebaskan dari penyakit polio, namun upaya pemutusan mata rantai penularan infeksi virus polio liar selama ini masih dianggap belum cukup,” ujarnya.
Diungkapkan, sejak tahun 2014 sesungguhnya Indonesia telah menjadi 1 dari 11 negara South East Asia Regional Office (SEARO) yang berhasil menerima sertifikat Bebas Polio dari World Helath Organization (WHO). Kendati demikian untuk membasmi penyakit polio secara global, masih harus dilakukan PIN Polio lanjutan. “PIN Polio 2016 merupakan upaya global memutuskan mata rantai penularan infeksi virus polio liar sampai tuntas dengan memberikan kekebalan tambahan kepada anak-anak balita,” ungkapnya.
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang menunjukan, hingga awal  Maret 2016, jumlah penderita akibat virus polio liar secara kumulatif di Kabupaten Pandeglang hanya satu penderita polio positif. Penderita Polio terakhir dilaporkan terjadi pada tahun 2005 yang menimpa warga Desa Cikoneng, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang.
Pertahankan Pandeglang bebas polio
Berdasarkan hasil sidang World Health Assembly ( WHA ) pada bulan Mei 2012 menyatakan bahwa Polio merupakan kedaruratan kesehatan masyarakat Global dan setiap Negara diharuskan menyusun strategi yang komprehensif untuk mendukung upaya Eradikasi penyakit Polio sampai dengan Tahun 2020.
Beberapa tahapan kegiatan dalam mendukung eradikasi Polio telah disepakati secara global, dan untuk Indonesia diawali dengan pelaksanaa PIN Polio pada 8-15 Maret 2016, kemudian dilanjutkan dengan pergantian jenis vaksin polio pada 4 April 2016 serta pemberian vaksin polio injeksi pada bulan Juli 2016.
Kadinkes Pandeglang optimistis pelaksanaan PIN Polio di Indonesia akan berjalan dengan baik mengingat segala persiapan sarana, prasarana dan sumberdaya kesehatan maupun logistik  dan dukungan masyarakat yang begitu besar, sehingga target global yang telah ditetapkan akan dicapai yakni seluruh dunia benar-benar terbebas dari polio sebagai penyakit kedua setelah cacar yang telah dieradikasi di muka bumi.

Hj. Indah Dinarsiani yang juga selaku Ketua Pelaksana Kelompok Kerja (Pokja) PIN dan Eradikasi Polio Kabupaten Pandeglang itu menegaskan, PIN Polio 2016 di Kabupaten Pandeglang harus berhasil kalau ingin mempertahankan Pandeglang bebas polio. “Kalau Pandeglang bisa mempertahankan status eradikasi polio (terbebas dari penyakit Polio red) itu akan berkontribusi mengantarkan Indonesia memperoleh "Sertifikat Dunia Bebas Polio" pada tahun 2020 mendatang,” tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar