KEPALA Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang H.
Iskandar mengingatkan agar masyarakat mewaspadai terjadinya fenomena siklus
lima tahunan Demam Berdarah Dengue (DBD) pada tahun ini.
Menurut dia, jenis
penyakit yang bisa mematikan ini, diperkirakan akan mencapai puncaknya pada periode
bulan Februari-Maret sekarang, Juni-Juli pertengahan tahun dan Oktober-November 2012 mendatang.
Dijelaskan, hingga
pekan pertama Februari, jumlah kasus DBD di Kabupaten Pandeglang tercatat 14
kasus dengan satu orang pasien DBD meninggal dunia.
Sementara itu
penyebaran DBD di Pandeglang hampir meliputi seluruh wilayah Pandeglang kecuali
Kecamatan Cikeusik, Cibitung dan Cibaliung yang dalam lima tahun terakhir tidak
ada kasus DBD. Sedangkan kecamatan yang setiap tahun terjadi kasus DBD (daerah
endemis DBD) yakni sebanyak 14 kecamatan di 15 Puskesmas yakni puskesmas Cadasari,
Labuan, Menes, Pagadungan, Cikole, Kadomas, Majasari, Banjar, Kaduhejo, Cikeudal,
Panimbang, Sobang, Bangkonol Mandalawangi dan Pagelaran.
“Wilayah kecamatan
lainnya masuk daerah sporadis yaitu wilayah yang ada kasus DBD tetapi tidak
terjadi setiap tahun,” katanya.
Iskandar menegaskan,
sampai saat ini upaya pencegahan dan penanggulangan DBD masih menjadi prioritas
untuk ditangani, tanpa mengesampingkan kasus penyakit lainnya. Namun masyarakat
tetap diimbau lebih waspada, meski diakui sejak tahun lalu jumlah kasus DBD
yang terjadi menurun. “Sebab munculnya kasus DBD kini tidak hanya karena faktor
cuaca, tetapi banyak faktor lainnya yang
tidak dapat diprediksi,” katanya.
Siklus Lima Tahunan
Jika
tidak ada upaya serius pemerintah dan masyarakat, tahun ini Dinkes Pandeglang
memprediksi bakal terjadi lonjakan penderita demam berdarah (DB). Perkiraan tersebut
didasarkan atas data kasus DB dalam lima tahun terakhir. Menurut data Dinkes
Pandeglang, siklus lima tahunan pernah terjadi pada 2007 dimana saat itu kasus
DB melanjak hingga 392 penderita 13 diantaranya meninggal. Sementara selama
periode tahun 2008-2011 kasus ini bervariasi diangka 200 hingga angka kejadian
yang terendah 44 penderita dua diantaranya meninggal terjadi pada 2011.
Kepala
Bidang Penanggulangan Penyakit (Kabid P2) Dinkes Pandeglang dr. Hj. Asmani
Raneyanti, MHA mengingatkan masyarakat harus lebih waspada terhadap penyakit
yang ditularkan virus dengue melalui perantara Nyamuk Aedes Aegyfti ini, karena
2012 masuk dalam periode siklus lima tahunan.
Menurut
Asmani pencegahan utama yakni dengan memutus rantai perkembangbiakan nyamuk Aedes
melalui 3M (menguras, mengubur dan menutup tempat perindukan nyamuk red).
Sedangkan pencegahan selanjutnya dengan mengetahui secara dini gejala DB dan
segera meminta pertolongan petugas medis. “Banyak pasien DB terlambat datang ke
Puskesmas atau rumah sakit dan sudah dalam kondisi buruk sehingga sulit
ditangani. Keterlambatan itu terjadi karena masyarakat menganggap gejala
penyakit ini sebagai demam biasa,” jelasnya.
Diakui,
gejala DB memang bervariasi mulai dari hanya demam biasa, munculnya ruam pada
kulit hingga ketingkat gejala yang lebih parah seperti pendarahan dan kebocoran
cairan diluar pembuluh darah. (mr.adesetiawan@gmail.com)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar