JIKA tidak ada upaya serius pemerintah dan masyarakat, tahun
ini Dinkes Pandeglang memprediksi bakal terjadi lonjakan penderita demam
berdarah (DB). Perkiraan tersebut didasarkan atas data kasus DB dalam lima
tahun terakhir. Menurut data Dinkes Pandeglang, siklus lima tahunan pernah
terjadi pada 2007 dimana saat itu kasus DB melanjak hingga 392 penderita 13
diantaranya meninggal. Adapun selama periode tahun 2008-2011 kasus ini
bervariasi diangka 200 hingga angka kejadian yang terendah 44 penderita dua
diantaranya meninggal terjadi pada 2011. Sementara tahun ini hingga minggu
pertama Februari 2012 tercatat sudah 14 kasus DB, seorang diantaranya meninggal.
Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit (Kabid P2) Dinkes
Pandeglang dr. Hj. Asmani Raneyanti, MHA mengingatkan masyarakat harus lebih
waspada terhadap penyakit yang ditularkan virus dengue melalui perantara Nyamuk
Aedes Aegyfti ini, karena 2012 masuk dalam periode siklus lima tahunan.
Menurut Asmani pencegahan utama yakni dengan memutus rantai
perkembangbiakan nyamuk Aedes melalui 3M (menguras, mengubur dan menutup tempat
perindukan nyamuk red). Sedangkan pencegahan selanjutnya dengan mengetahui
secara dini gejala DB dan segera meminta pertolongan petugas medis. “Banyak pasien
DB terlambat datang ke Puskesmas atau rumah sakit dan sudah dalam kondisi buruk
sehingga sulit ditangani. Keterlambatan itu terjadi karena masyarakat
menganggap gejala penyakit ini sebagai demam biasa,” jelasnya.
Diakui, gejala DB memang bervariasi mulai dari hanya demam
biasa, munculnya ruam pada kulit hingga ketingkat gejala yang lebih parah
seperti pendarahan dan kebocoran cairan diluar pembuluh darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar