9 Des 2012

Stop AIDS Melalui Kesetaraan Gender Untuk Menghapus Segala Bentuk Stigma dan Diskriminasi


KETUA Pelaksana Harian Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Pandeglang Hj. Siti Erna Nurhayati mengajak semua pihak untuk meningkatkan perlindungan  bagi perempuan dan anak sehingga dapat terhindar dari ancaman penularan HIV/AIDS.
Hal itu disampaikan karena ada perasaan prihatin yang mendalam terkait semakin maraknya peningkatan penyebaran infeksi HIV (Human Immunodeficency Virus) dan AIDS (Acquired immune deficiency syndrome) yang terjadi di wilayah Pandeglang sekaligus memperingati Hari AIDS sedunia (HAS) yang jatuh pada 1 Desember 2012, lalu.
Sampai tahun ini menurut  data Dinas Kesehatan (dinkes) Pandeglang yang dilaporkan tercatat jumlah penderita  orang dengan penderita AIDS (ODHA) sejak 2004  secara komulatif sudah mencapai 62, dengan 17 ODHA diantaranya sudah meninggal karena AIDS.
“Kondisi ini jangan dibiarkan, harus ada upaya sosialisasi untuk mencegahnya secara bersama-sama untuk menekan ODHA di Pandeglang,” katanya.
Lebih jauh Hj. Siti Erna Nurhayati yang juga Istri Bupati Pandeglang H. Erwan Kurtubi mengatakan, stigma dan diskriminasi masyarakat terhadap HIV dan AIDS merupakan salah satu masalah sosial yang dialami ODHA, terutama ODHA perempuan.
“Masyarakat masih menganggap HIV dan AIDS hanya dialami oleh perempuan penjaja seks, padahal saat ini telah banyak perempuan yang tidak melakukan perilaku berisiko, namun terinfeksi dari pasangan tetapnya (suami), dan hal ini dapat berdampak langsung terhadap anak,” jelasnya.
Menurutnya, adanya stigma dan diskriminasi akan berdampak pada tatanan sosial masyarakat. “Pengidap HIV dan AIDS dapat kehilangan pergaulan sosial. Sebagian akan kehilangan pekerjaan dan sumber penghasilan yang pada akhirnya menimbulkan kerawanan sosial. Oleh sebab itu perlu ada perhatian khusus terhadap persoalan stigma dan diskriminasi itu untuk mendukung program-program penanggulangan AIDS,” katanya
Dia juga menekankan harus ada kesetaraan gender untuk menghapus segala bentuk stigma dan diskriminasi. “Kaum perempuan dan ibu rumah tangga rentan terinfeksi HIV dari pasangannya dan hal ini berdampak terhadap anak. Makanya kita harus menghapus stigma dan diskriminasi serta meningkatkan partisipasi laki-laki dan suami dalam pemenuhan Hak reproduksi perempuan,” tegasnya.
Ditambahkan, peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) dilaksanakan untuk saling mengingatkan, betapa besar ancaman HIV/AIDS yang sudah menyebar di kalangan ibu rumah tangga dan bayi yang tak berdosa.  Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun ini mengangkat tema “Lindungi Perempuan dan Anak dari HIV/AIDS” untuk kampanye global menanggulangi wabah AIDS. Sementara di berbagai daerahsecara nasional, Indonesia mengkampanyekan tema “Stop AIDS Melalui Kesetaraan Gender  Untuk Menghapus Segala Bentuk Stigma dan Diskriminasi” termasuk di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. (mr.adesetiawan@gmail.com)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar