28 Nov 2013

Cegah HIV/AIDS, Puskesmas Cadasari Kumpulkan Kader Desa Tapos

ANTISIPASI penyebaran penyakit menular HIV dan AIDS, Puskesmas Cadasari menggelar kegiatan sosialisasi pencegahan kepada para kader tokoh masyarakat dan tokoh agama Desa Tapos, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, di Balai Desa setempat, Rabu (27/11).
Menurut Kepala Puskesmas Cadasari, dr. Kartirini sosialisasi ditujukan sebagai upaya antisipasi penyebaran penyakit yang belum ditemukan obatnya tersebut.
“Intinya, kader-kader ini akan kami beri pengetahuan mengenai HIV/AIDS serta bahaya penularannya sekaligus penanggulangannya, untuk kemudian mereka nanti akan menjadi Agen Informasi dengan memberi informasi HIV/AIDS dari mulut ke mulut secara individu maupun kelompok di lingkungan keluarga dan sosial,” katanya.
Kepala Desa Tapos, Iing Efendi menyambut baik upaya pemerintah menyosialisasikan pencegahan penyakit yang menakutkan itu.  Dia mengaku menyiapkan kader pilihan yang akan berperan dalam kegiatan sosialisasi tersebut. “Kader-kader ini, diambil dari berbagai elemen masyarakat yang nantinya setelah dibekali pengetahuan terlebih dahulu, terkakit peran kader tersebut untuk nantinya terjun ke masyarakat dan memberikan penyuluhan mengenai bahaya penyebaran HIV/AIDS,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinkes Pandeglang Yudi Hermawan yang hadir sebagai narasumber mengungkapkan, berdasarkan data yang ada di Kabupaten Pandeglang sudah ditemukan 95 kasus HIV/AIDS.
“Penyebarannya hampir merata disetiap wilayah kecamatan, termasuk di Cadasari,” paparnya.
Menurut Yudi, jumlah itu akan terus meningkat, jika tidak ditanggulangi. “Pengetahuan tentang penularan dan pencegahan HIV harus terus disosialisasikan untuk lebih meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat untuk bersama-sama menanggulangi AIDS,” ungkapnya.
Yudi menjelaskan, virus HIV dapat menular kepada siapapun jika perilakunya berisiko. Namun, bukan berarti tidak dapat dicegah. “Kuncinya Kenali cara penularan dan pencegahannya,” tegasnya.
Dijelaskan, penularan HIV akan terjadi bila ada kontak atau pertukaran cairan tubuh yang mengandung virus, yakni melalui hubungan seksual yang tidak terlindungi dengan seseorang yang mengidap HIV, transfusi darah dan transplantasi organ yang tercemar oleh HIV, transfusi darah yang tercemar HIV serta penularan ibu hamil yang terinfeksi kepada janin/bayi yang dikandungnya.
Sedangkan prinsip pencegahan HIV-AIDS yang harus dilakukan diantaranya tidak melakukan seks sebelum nikah, setia terhadap pasangan (suami atau istri sendiri red), jika pasangan terinveksi HIV menggunakan kondom, menghindari penggunaan narkoba jarum suntik serta penggunaan alat-alat yang steril seperti untuk transfusi atau donor darah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar