19 Nov 2013

RSB Permata Ibunda Sosialisasikan Layanan Hotline 500-454 Untuk Penderita Gangguan Jiwa


BERBAGAI upaya dilakukan pemerintah untuk pengembangan layanan masyarakat penderita gangguan jiwa diantaranya dengan membuka layanan hotline 500454 untuk konsultasi selama 24 jam.
Menurut Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Masyarakat (Keswamas) Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Soeharto Heerdjan Jakarta, dr. Isa Multazam, SpKJ., Hotline 500-454 merupakan saluran telepon yang memberikan pelayanan bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan konseling khusus tentang berbagai masalah kejiwaan dari Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). “Nomor telepon ini merupakan layanan konseling yang dibuka oleh Kemenkes. Siapapun yang ingin sekedar bertanya maupun konsultasi mengenai persoalan gangguan kejiwaan dapat menghubung nomor ini,” ujar dr. Isa Multazam, SpKJ saat memaparkan makalahnya dalam pertemuan revitalisasi Hotline Service 500454 dan layanan rujukan bebas pasung, di aula Rumah Sakit Bersalin (RSB) Permata Ibunda, Pandeglang, Senin (18/11/2013).
Kegiatan yang dilaksanakan kerja sama RSJ Jakarta dan RSB Permata Ibunda ini diikuti oleh puluhan peserta terdiri dari unsur dinas kesehatan setempat, puskesmas, RSUD Berkah, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertran) Kabupaten Pandeglang, serta para Relawan Anti Pasung (RAP) Kabupaten Pandeglang.
Dokter spesialis kesehatan jiwa itu mengungkapkan, program ini dilatar belakangi oleh adanya kecenderungan peningkatan angka gangguan jiwa berat dari tahun ke tahun. “Kasus pemasungan secara nasional di masyarakat diperkirakan sekitar 1 persen dari 77,280 orang dengan gangguan jiwa berat yang terjadi di Indonesia atau prediksi dipasung 18.800 Jiwa,” ungkapnya.
Dia menjelaskan selama ini penanganan penderita gangguan jiwa menggunakan sistem rujukan kesehatan jiwa di Puskesmas, Rumah Sakit Umum maupun RSJ serta layanan hotline service 500454.
Namun hotline tersebut diakui hingga kini belum optimal menampung keluhan masyarakat. “Kendala utama dalam penyelenggaraan hotline tersebut adalah kurangnya publikasi. Itulah mengapa kami hadir disini untuk mensosialisasikan hotline service 500454,” jelasnya.
Menurutnya, depkes saat ini sedang merevitalisasi fungsi hotline 500454 agar lebih baik diantaranya dengan melatih lebih banyak relawan lagi yang nantinya akan membentuk jaringan crisis center yang tersebar di seluruh Indonesia.
Tanggungjawab sosial
Sementara itu, Direktur RSB Permata Ibunda dr. H. Suradal Sastradibrata, SpOG selaku penyandang dana Relawan Anti pasung (RAP) Pandeglang mengatakan pembebasan penderita gangguan jiwa yang dipasung di Pandeglang jumlahnya cukup banyak. “Sejah tiga tahun ini kami sudah membebaskan 50 korban pasung. Ini kami lakukan membantu program bebas pasung yang belum tersentuh pemerintah,” ungkapnya.
Dikatakan Suradal, program yang dilakukan RAP merupakan  lahan bagi dirinya untuk membantu yang tidak mampu sekaligus bentuk tanggung jawab sosial (Corporate social responsibility/CSR) RSB Permata Ibunda.
Evakuasi 5 korban pasung
Usai memberikan pembekalan materi, siang hari sekitar pukul 13.00 Wib Tim RSJ Jakarta yang membawa dua unit Mobil Psikiatri Keliling kembali mengevakuasi lima korban pasung yang sebelumnya telah ditemukan oleh para Relawan Anti Pasung (RAP) Kabupaten Pandeglang. Mereka yang berhasil dibebaskan dan dievakuasi untuk mendapatkan perawatan di RSJ Jakarta yakni EN (51 tahun) warga Kampung/Desa Cipeucang yang telah dipasung selama 20 tahun oleh keluarga.
AF (40) warga Kampung Cipacung Desa Saruni Kecamatan Majasari yang telah dipasung tujuh tahun.
EB (28) warga Kampung Balapunah Desa Ciputri Kecamatan Kaduhejo yang telah dipasung selama 10 tahun. AM (26) warga kampung Cikole kelurahan Kabayan Kecamatan Pandeglang yang 10 tahun dipasung serta warga Kampung/Desa Cadasari Kabupaten Pandeglang berinisial MI.
Evakuasi oleh Tim RSJ yang didampingi Tim RAP Pandeglang berlangsung hingga empat jam mulai pukul 13.00 Wib hingga sekitar pukul 16.00 Wib.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar