17 Jul 2014

Puskesmas Bangkonol, Cimanuk dan Banjar Kembangkan Model Integrasi Posyandu-PAUD-BKB



DINAS Kesehatan (Dinkes) Pandeglang mengembangkan model pengintegrasian (penyatuan red) layanan Posyandu, pendidikan anak usia dini (PAUD) dan bina keluarga balita (BKB) yang berbasis masyarakat di tiga kecamatan Kabupaten Pandeglang. Langkah ini dilakukan sebagai salah satu upaya terobosan dalam rangka perluasan jangkauan layanan kesehatan ibu dan anak.
Kepala Bidang Sumberdaya Kesehatan Dinkes Pandeglang dr. H. Kodiat Juarsa, M.Kes mengatakan, model pengembangan integrasi kegiatan Posyandu-PAUD-BKB dilakukan di wilayah Puskesmas Bangkonol Kecamatan Koroncong, Kecamatan Cimanuk dan Kecamatan Banjar.
“Sebagai tindak lanjut pertemuan tingkat Provinsi Banten tanggal 2 Mei 2014 dan pertemuan pengembangan Model Integrasi tingkat Kabupaten Pandeglang pada 27 Juni 2014 lalu, maka disepakai 9 Posyandu integrasi sebagai model pengembangan yakni Posyandu Widya Lestari Desa Banjar, Posyandu Melati Bodas Desa Cibodas, dan Posyandu Desa Bandung Kecamatan Banjar, Posyandu Matahari Desa Pasirjaksa, Posyandu Mawar Berkah Desa Koroncong, dan Posyandu Jambu Air Desa Pasirkarag Kecamatan Koroncong, serta Posyandu Dahlia Desa Kadudodol, Posyandu Melati Desa Cimanuk, dan Posyandu Teratai Desa Kupahandap,” katanya, Rabu (16/7).
Dia menjelaskan, sebagai tindak lanjut kegiatan tersebut akan diselenggarakan pertemuan pengembangan model integrasi Posyandu-PAUD-BKB ditingkat Kecamatan yakni Rabu (16/7) di Puskesmas Bangkonol, Kamis (17/7) di Puskesmas Cimanuk dan Jumat (18/7) di Puskesmas Banjar.
Dia mengungkapkan kegiatan ditingkat Kecamatan akan diikuti peserta 20 orang yang terdiri dari Pengelola program kesehatan ibu / anak di puskesmas ( 1 orang ), Pengelola program promkes di puskesmas ( 1 orang ), Dinas Pendidikan Kecamatan ( 1 orang ), BP3AKB kecamatan ( 1 orang ), Kementrian Agama Kecamatan ( 1 orang ), TP PKK Kecamatan ( 2 orang ), Ketua Forum kader  posyandu kecamatan ( 1 orang ), Kader postyandu di 3 posyandu terpilih ( 6 orang ), Ketua porum kader posyandu kecamatan  ( 1 orang ), Ketua HIMPAUDI kecamatan ( 1 orang ) dan Kader BKB / PAUD ( 4 orang ).
Menurut pria yang akrab disapa dokter Koko ini, upaya pemenuhan kebutuhan dasar oleh pemerintah sudah difasilitasi dalam bentuk upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) setempat seperti Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), bina keluarga balita (BKB), maupun pendidikan anak usia dini (PAUD) yang pelayanannya dilaksanakan dengan pelibatan peran serta masyarakat.
“Seyogyanya pelayanan yang sudah ada dan diberikan kepada masyarakat ini harus saling bersinergi dan mampu memenuhi kebutuhan dasar anak secara baik dari segi perawatan, pendidikan dan pengasuhan agar anak tumbuh kembang secara optimal,” katanya.
Diketahui, Pos pelayanan terpadu atu yang lebih dikenal sengan sebutan Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dikelola dan di selenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dan memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian Ibu dan Bayi.
Sementara Pendidikan anak usia dini yang selanjutnya disebut PAUD adalah suatu upaya pembinaan  yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 (enam) tahun yang dilakukan melalui penberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lanjut.
Adapun Bina Keluarga Balita (BKB) adalah upaya peneingkatan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran ibu serta anggota keluarga lain dalam membina tumbuh kembang balitanya melalui rangsangan fisik, motorik, kecerdasan social, emosional serta moral yang berlangsung dalam proses interaksi antara ibu/anggota keluarga lainnya dengan anak balita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar