Demikian disampaikan oleh Direktur Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Prof.dr.Tjandra Yoga Aditama, SpP(K), MARS saat acara Program Pengendalian Hepatitis di Indonesia, di kantor Kementrian Kesehatan, Kuningan, Jakarta, Jumat (13/7/2013).
"Masa tidak merokok dari waktu subuh sampai buka saja kuat,"kata Tjandra.
Menurutnya, kemenkes saat ini sedang berupaya untuk kembali mengampanyekan bahaya merokok saat puasa. Salah satunya upayanya, nanti kemenkes akan meluncurkan buku panduan 'Ramadhan Saat yang Tepat untuk Mulai Berhenti Merokok'.
"Buku ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak mulai merokok dan berhenti merokok saat bulan Ramadan dan selanjutnya,"katanya.
Kata 'selanjutnya' ini penting, ujar Tjandra. Karena kita semua berharap seseorang dapat berhenti merokok bukan hanya pada saat puasa, tapi juga sampai seterusnya.
"Ini dilakukan juga berdasarkan pengalaman saya sewaktu di luar negeri. Disana mereka juga memanfaatkan momentum ini dengan pemasangan iklan berhenti merokok di sepanjang jalan,"ungkapnya.
Selain itu, nantinya kemenkes akan melakukan berbagai kegiatan seperti memasang baligo yang bertuliskan "Ramadhan saat yang tepat untuk mulai berhenti merokok", kemudian menyebarluaskan brosur dan leaflet berhenti merokok di dinas kesehatan maupun di tempat ibadah.
Ada juga penyuluhan berhenti merokok kepada masyarakat oleh Dinas kesehatan dan rumah sakit, pemasangan spanduk, standing banner di rumah sakit dan penyuluhan melalui media massa. (Fit/Mel)
Sumber : Liputan6.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar