18 Jul 2014

Puskesmas Cimanuk Jadi Model Pengembangan Integrasi Posyandu-PAUD-BKB



DALAM upaya mengoptimalkan perkembangan, pertumbuhan, dan pengasuhan anak usia 0-6 tahun, tiga desa di wilayah Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang merintis pengembangan Integrasi Posyandu-PAUD-BKB.
Tiga desa yang kedepan dirancang sebagai model pengembangan integrasi Posyandu-PAUD-BKB di Kabupaten Pandeglang itu yakni  Desa Kadudodol, Desa Cimanuk, dan  Desa Kupahandap.
Hal itu terungkap saat pertemuan pengembangan model Integrasi Posyandu-PAUD-BKB tingkat Kecamatan Cimanuk yang digelar di Aula Puskesmas Cimanuk, Kamis (17/7).
Pertemuan ini bertema penguatan dan pengembangan Posyandu terintegrasi PAUD dan Bina Keluarga Balita (BKB), dihadiri Pengelola program kesehatan ibu/anak di puskesmas, Pengelola program promkes di puskesmas, UPT  Dinas Pendidikan Kecamatan, BP3AKB kecamatan, KUA Kecamatan,  TP PKK Kecamatan, Ketua Forum kader  posyandu kecamatan, Kader postyandu di 3 posyandu terpilih, Ketua porum kader posyandu kecamatan, Ketua HIMPAUDI kecamatan, Kader BKB  dan PAUD terpilih, Narasumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang dan Dinas Kesehatan Provinsi Banten.
Kepala Puskesmas Cimanuk dr. Chaerudin mengatakan Program kerja Posyandu sejalan dengan pengembangan Desa siaga aktif. Dimana keaktifan Posyandu merupakan satu diantara kriteria untuk mencapai Desa dan Kelurahan siaga aktif.
“Posyandu dapat mendukung dan memfasilitasi masyarakat untuk menjalani Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Keberadaannya dapat mendekatkan upaya promotif dan preventif kepada masyarakat, yakni mendukung keberhasilan pembinaan PHBS di rumah tangga meliputi 10 indikator : persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, ASI Eklusif, Penimbangan bayi dan balita setiap bulan serta termasuk didalamnya imunisasi dasar lengkap, Penggunaan air bersih, Cuci Tangan Pakai air bersih dan sabun (CTPS), Penggunaan jamban sehat, Pemberantasan jentik nyamuk, Konsumsi sayur dan buah setiap hari, Aktivitas fisik setiap hari dan tidak merokok didalam rumah,” katanya.
Menurutnya, untuk memantapkan upaya tersebut sangat dipengaruhi peran serta dan dukungan pemerintah. “Maka perlu dilakukan pengintegrasian secara lintas program dalam penguatan program kerja posyandu,”
Dr. Chaerudin menambahkan, salah satu tujuan yang diharapkan dari pertemuan ini yakni untuk menyamakan persepsi dan meningkatkan integrasi program kerja Posyandu, PAUD dan BKB di wilayah Kecamatan Cimanuk.
Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Cimanuk Lutfi mengatakan, anak-anak usia dini tidak cukup hanya mendapatkan program belajar dan bermain dari PAUD atau taman kanak-kanak (TK) tempat mereka dititipkan saja. Tetapi perlu penguatan kepribadian anak dan jaminan kesehatan dari PAUD tempat mereka dididik.
”Di PAUD yang pertama diajarkan adalah berperilaku. Memberi contoh dan membiarkan anak-anak kreatif lebih diutamakan. Ini yang harus dikembangkan,” jelasnya.
Ketua HIMPAUDI Kecamatan Cimanuk Emay Humaeroh mengatakan, upaya integrasi program yang diterapkan di PAUD dengan BKB dan Posyandu ini sangat efektif dibandingkan dengan pelayanan anak usia dini yang hanya dilakukan oleh posyandu sendiri atau BKB sendiri. Hal ini dapat dilihat dari ketertarikan masyarakat dalam hal ini orang tua khususnya untuk datang ke posyandu integrasi BKB dan pos PAUD untuk mengetahui tentang pelayanan anak usia dini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar