15 Jan 2013

Cuaca Buruk Masih Hantui Pandeglang

PANDEGLANG – Efek badai siklon tropis Narelle membuat cuaca buruk tetap bertahan di Pandeglang hingga akhir bulan. Oleh karena itu, masyarakat diminta waspada lantaran anca­man banjir, banjir bandang, puting beliung, dan tanah long­sor.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Encep Suryadi saat ditemui di kantor­nya Senin (14/1) mengatakan, ber­dasarkan informasi yang dida­patkan dari BMKG, cuaca buruk masih akan mengancam Banten, termasuk Pandeglang. “Menurut pihak BMKG, siklon Narelle ber­dampak pada tinggi gelombang laut yang di wilayah Selat Sunda bagian selatan yang bisa mencapai tiga meter,” kata­nya sambil me­nam­bahkan, kondisi ini membuat tingginya gelombang di wilayah Selatan Pandeglang seperti Cibitung dan Cikeusik mencapai empat hingga tiga meter.
Kondisi itu, kata Encep, selain merugikan nelayan, juga patut diwaspadai sebagai pemicu bencana alam. Terutama bagi kecamatan yang ada di wilayah pesisir seperti Panimbang, Ca­rita, Cibitung, dan Cikeusik. “Soalnya banjir kan bukan dise­babkan luapan sungai tetapi bisa juga karena air laut yang pasang. Oleh karena itu, gelom­bang laut yang tinggi juga bisa jadi ancaman,” katanya.
Ditambahkan Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Aip Somahmud, ancaman ben­cana ini juga datang dari hujan. Hal ini karena curah hujan di Pandeglang bulan ini berkisar antara 155 hingga 193 mililiter per jam. “Bahkan pada pekan ke­marin curah hujannya men­capai puncak yaitu 193 miliiter sehingga statusnya tak hanya siaga tetapi sudah masuk kate­gori bahaya,” ujarnya sambil menginformasikan banjir kali ini adalah banjir lima tahunan.
Sekadar informasi, curah hujan yang tinggi di atas 100 mililiter itu dikatakan bahaya dan ber­potensi terjadinya banjir serta tanah longsor. “Masyarakat juga harus mewaspadai pohon atau bangunan tua karena kecepatan angin akibat badai Narelle ini cukup tinggi men­capai satu hingga 15 knot,” tandasnya. (wie/sr/ags)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar