22 Jan 2013

Dinkes Pantau Masalah Kesehatan Masyarakat Pascabanjir



BANJIR mulai surut, namun hal itu tak serta merta membuat warga di sekitar lokasi pascabanjir menjadi lega. Pasalnya, banjir yang sempat menggenangi dua pertiga wilayah kecamatan di Kabupaten Pandeglang berisiko terjadi penularan penyakit infeksi. Hal itu karena umumnya sumber air bersih menjadi tercemar. Genangan-genangan air yang tersisa juga memaksa tikus untuk keluar dan mencemari lingkungan, serta menjadi tempat perindukan nyamuk penyebab demam berdarah.
Karenanya, masyarakat yang menjadi korban bencana banjir diminta waspada terhadap serangan penyakit yang muncul pascabanjir seperti  inspeksi saluran pernapasan atas (ISPA), dermatitis, gastritis, diare, myalgia, pebris, asma, anemia, influenza, batuk, hipertensi, dan penyakit lainnya yang biasa terjadi pascabanjir.
“Penanganan kepada para korban pada pascabanjir juga tidak kalah penting. Jika pada saat banjir biasanya prioritas yang dilakukan itu evakuasi, maka pascabanjir biasanya akan timbul gangguan kesehatan atau serangan penyakit yang biasa terjadi setelah banjir,” ungkap Kadinkes Pandeglang, H. Deden Kuswan.
Untuk mengantisipasi masalah kesehatan masyarakat, saat ini Dinkes melalui puskesmas setempat terus mengaktifkan posko kesehatan guna melayani keluhan yang diderita warga pascabanjir. Begitupun dari berbagai organisasi kemasyarakat (ormas, LSM dan swasta) maupun aktivis dan partai politik (parpol) bahu membahu memberikan pelayanan pengobatan gratis. Upaya yang dilakukan pemerintah bersama komponen masyarakat tersebut tentu sangat membantu warga yang sedang tertimpa musibah.
Pencegahan penyakit
Upaya kesehatan yang tidak kalah penting yakni mencegah penularan penyakit antar warga di lokasi pascabanjir. Oleh karena itu, Dinkes melalui bidang penanggulangan penyakit telah mendistribusikan kaporit untuk menetralisir sumber air tercemar agar tidak menjadi sumber masalah kesehatan masyarakat.
Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit, dr. Firmansyah mengatakan Dinkes Pandeglang memantau secara ketat timbulnya masalah kesehatan akibat banjir, dan meminta puskesmas untuk melaporkan berbagai kasus penyakit setelah banjir reda.
“Untuk itu kita sudah memeriksa ketersediaan logistik, tenaga kesehatan dan meyiagakan tim reaksi cepat jika diperlukan," ungkapnya
Lebih lanjut, dr. Firmansyah mengingatkan bahwa penyakit infeksi bisa dihindari dengan meningkatkan kebersihan pribadi dan kebersihan lingkungan. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari puskesmas diketahui hingga kini ketersediaan layanan kesehatan dan obat-obatan masih cukup baik. Menurutnya, walaupun ada beberapa puskesmas yang sempat terendam banjir, ia memastikan seluruh puskesmas sampai saat ini masih beroperasi normal seperti biasa.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar