10 Jun 2012

Penderita Gangguan Jiwa Butuh Dukungan Sosial


PENDERITA gangguan jiwa memerlukan dukungan sosial dari keluarga, saudara, teman, tenaga kesehatan dan masyarakat sekitar. Biasanya semakin sedikit dukungan sosial, semakin parah gangguan jiwa yang diderita.
Menurut Perawat Puskesmas Baros Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak, Enah Nurjanah dukungan sosial bermanfaat bagi penderita gangguan terutama untuk meringankan “stress” dengan berbagi masalah, mendapat dukungan ketika menghadapi masalah dan mendapat bantuan untuk mengatasi masalah.
Enah menyatakan dukungan  sosial dibutuhkan terutama saat memotivasi untuk pengobatan dan setelah dilepas dari pasung dan dibawa ke rumah sakit jiwa (RSJ).
“Sebagai saudara, teman atau tetangga, kita bisa mendukung penderita gangguan jiwa dengan mengajak keluarga untuk membawa penderita ke sarana kesehatan untuk mendapat pengobatan,” kata Enah, kemarin.
Setelah pengobatan di RSJ lanjut Enah, biasanya penderita kembali kepada keluarga dan hanya minum obat dan kontrol ke dokter ahli jiwa sekali atau dua kali dalam sebulannya. Selepas itu, proses pemulihan ditangani keluarga yang kebanyakan tidak mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang memadai untuk mendukung proses pemulihan penderita.
Makanya Enah sangat mengapresiasi adanya para relawan anti pasung (RAP) yang gigih mencari penderita gangguan jiwa dan melepaskan korban pasung hingga ke wilayah kerja Puskesmas Baros.
Dia berharap setelah RAP melakukan evakuasi penderita ke RSJ dilanjutkan dengan  pendampingan lainnya seperti menengok penderita selama perawatan panjang di RSJ, kunjungan rumah kepada penderita setelah perawatan, termasuk memotivasi dan membantu keluarga untuk memberikan pekerjaan atau kegiatan bagi penderita setelah sembuh. (mr.adesetiawan@gmail.com)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar