21 Apr 2012

Hari Kartini : IBI Ajak Tingkatkan Kualitas Kaum Hawa


RA. KARTINI, sudah tidak asing lagi sebagai tokoh nasional yang memperjuangkan hak perempuan dimasanya. Bahkan dalam kehidupan sekarang telah terpatri suatu sikap ala Kartini, khususnya sikap para ibu, remaja putri, hingga anak-anak. Hal itu tercermin dari sambutan berbagai kegiatan setiap menyambut kelahiran Kartini 21 April. 
Dampak dari perjuangan Kartini dimasa lalu, tidaklah berlebihan jika peran perempuan di zaman sekarang mampu berbicara sejajar dengan kaum laki-laki. Posisi strategis dalam pemerintahan pun telah dikecap perempuan baik sebagai Presiden, Gubernur hingga jabatan lurah dan kepala desa.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Pandeglang Hj. Juju Rusjuana terkait peringatan Hari Kartini. Dia mengatakan, ketokohan kaum hawa untuk tampil mengambil peran sentral dalam masyarakat disebutnya sebagai Sunatullah. Karena  ternyata wujud Kartini Kartini lain akan selalu hadir disetiap zaman, baik di tingkat lokal, dalam kancah nasional maupun internasional.
Bagi Juju yang juga Istri Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang H. Iskandar, cita-cita luhur yang diperjuangkan Kartini tak sekedar jabatan dan posisi penting yang disandang perempuan. Banyak sisi lain kehidupan yang juga patut diperhatikan kaumnya. Hal itu karena kodratnya dan rambu-rambu agama, etika dan moral yang berlaku di masyarakat.
Karena itu, dalam pandanagan Juju dengan menjadi istri dan ibu dari anak-anak yang selalu bisa hadir dan bersama dengan keluarga adalah segalanya. “Itulah kebahagian yang sesungguhnya,” kata Juju.
 Sebagai istri dia mengaku sangat bangga bisa mendampingi suami selama 16 tahun ini. “Suka dan duka telah kami lalui bersama, begitulah saya memahami cita-cita Kartini secara sederhana,” ungkapnya.
Namun demikian diakui kesetaraan gender harus terus diperjuangkan baik di skala rumah tangga, pendidikan maupun kesempatan posisi pekerjaan. Oleh karena itu dia mengajak kaumnya untuk lebih meningkatkan kualitas diri dan menunjukan kemampuan  dalam setiap aspek kehidupan seperti halnya laki-laki. “ Intinya, posisi kaum perempuan dan laki-kai harus saling menghormati,” tandasnya. (mr.adesetiawan@gmail.com)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar