2 Apr 2012

Puskesmas Pulosari Rintis Klinik Sanitasi


BANYAK masyarakat yang hanya tahu keberadaan fasilitas gedung Puskesmas sekedar pelayanan pengobatan. Akibatnya, sebagian besar kunjungan masyarakat ke Puskesmas didominasi oleh orang sakit saja. Karena image itu, sangat jarang warga yang tidak merasa sakit datang ke Puskesmas. Padahal di Puskesmas tidak hanya ada dokter, perawat atau bidan yang kerap dijadikan rujukan masyarakat untuk memperoleh pelayanan pengobatan.
Sebetulnya, ada banyak lagi profesi kesehatan selain di Puskesmas yang harusnya dimanfaatkan warga s seperti  sanitarian atau yang lebih dikenal sebagai tenaga kesehatan lingkungan (Kesling).
Bagaimana kiat seorang sanitarian melayani masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas dituturkan Inri Anggraini, SKM. Menurutnya, fokus kerja sanitarian bisa dilakukan diluar gedung maupun di dalam gedung. Di luar gedung, dia banyak melakukan kunjungan lapangan ke desa-desa untuk melakukan insfeksi sanitasi dasar sekaligus melakukan membimbing, mengembangkan dan mendorong (Bingbangdong) sanitasi total berbasis masyarakat (STBM)  agar berperilaku hidup bersih dan sehat. Sementara didalam gedung, Inri mengaku telah merintis sebuah kegiatan konseling Kesling di ruang Klinik Sanitasi sejak empat bulan lalu.
“Klinik Sanitasi dibentuk biar masyarakat peka terhadap masalah Kesling. Ini lebih ditekankan pada penyakit yang diderita masyarakat yang terkait dengan masalah Kesling seperti diare, ISPA atau Tubercolusis (Tbc),” kata Sanitarian Puskesmas Pulosari Inri Anggraini SKM yang ditemui diruang kerjanya, Rabu (28/3) beberapa waktu lalu.
Untuk itu, dia harus bekerjasama dengan klinik balai pengobatan (BP) puskesmas agar merujuk ke Klinik Sanitasi jika ditemukan kunjungan pasien yang menderita penyakit berbasis lingkungan.  “Respon pimpinan puskesmas sangat mendukung, walaupun awal-awalnya pasien bertanya-tanya buat apa Klinik Sanitasi,” kilahnya.
Inri yang berstatus sebagai pegawai tidak tetap (PTT) ini mengungkapkan, dia kerap menindaklajuti hasil konselingnya di Klinik Sanitasi hingga harus menyambangi rumah pasien. Baginya, kunjungan rumah ini hal yang paling penting. Sebab dengan demikian dia mengetahui seberapa efektip proses konseling yang dilakukannya  bisa diterapkan ditingkat rumah tangga.
Inri menambahkan, persoalan Kesling sering disepelekan, padahal sebagian besar penyakit yang diderita masyarakat akibat buruknya aspek sanitasi dan minimnya praktik hidup bersih dan sehat dalam lingkungan keluarga. (mr.adesetiawan@gmail.com)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar