25 Mei 2012

Puskesmas Pagelaran Giatkan Promosi Budarzi


MASALAH gizi masyarakat merupakan persoalan komplek, bukan masalah kesehatan saja.  Banyak penyebab yang diluar jangkauan program kesehatan seperti rendahnya asupan makanan, pola asuh maupun daya beli.
Oleh karena itu, keberhasilan pemulihan penderita kurang gizi sangat ditentukan oleh motivasi keluarga penderita dan keterlibatan lintas sektor.
Menyadari hal tersebut, Petugas Gizi Puskesmas Pagelaran Setia Ningsih aktif melakukan promosi keluarga sadar gizi (Kadarzi) terutama para ibu di wilayah kerjanya.
Dia menjelaskan, kondisi lapangan menunjukan masalah kurang gizi lebih banyak disebabkan belum terpenuhinya asupan makan dengan gizi seimbang.
“Khusus pada ibu hamil dan menyusui, kebiasaan mengurangi konsumsi makanan justru mengakibatkan kekurangan vitamin. Oleh karena itu kita anjurkan tidak perlu mengurangi makanan,” jelas Setia Ningsih yang tahun ini dinobatkan sebagai tenaga kesehatan (nakes) teladan tingkat kabupaten untuk kategori Nutrisionis.
Untuk itulah dia menilai perlu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pemenuhan gizi mulai saat kehamilan, menyusui hingga bayi dengan asupan ASI eksklusif selama dua tahun.
 “Promosi  dilakukan untuk mengenal, mencegah, dan mengatasi masalah gizi setiap anggota keluarga, makanya perlu didukung oleh tokoh masyarakat yang mendukung upaya Kadarzi,” jelas Setia Ningsih disela pemaparan tentang layanan gizi komunitas di wilayah kerjanya, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, promosi yang dilakukannya disasarkan kepada seluruh pengambil keputusan yang terkait, mulai Camat hingga Kepala Desa dan tokoh agama agar mendukung Kadarzi. Selain itu, termasuk juga seluruh kader kesehatan, tim penggerak PKK hingga ditingkat keluarga sampai ibu sadar gizi (budarzi).
Keberhasilannya sebagai sebagai tenaga gizi teladan patut ditiru oleh tenaga kesehatan yang lainnya. Kegigihannya mengajak warga yang memiliki Bayi dan Balita untuk menimbang berat badan secara teratur di Posyandu juga kerap digelutinya.. Baginya menimbang di Posyandu merupakan upaya deteksi dini masalah gizi yang terjadi. Hal itu dia buktikan melalui layanan gizi komunitas di Desa Montor, semakin tinggi tingkat partisipasi penimbangan secara teratur sangat berperan menghindari masalah gizi anak lebih lanjut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar