9 Okt 2014

GSI Cegah Kematian Ibu

KEPALA Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Kabupaten Pandeglang Hj. Tati Suwagiharti mengatakan angka kematian ibu (AKI) di Pandeglang masih tinggi.
Tingginya AKI antara lain dipicu oleh 4 kondisi kehamilan yang tidak ideal atau yang disebut 4 Terlalu dan situasi yang diindikasikan dengan 4 Terlambat.
Hal itu diungkapkan Tati Suwagiharti saat mendampingi Tim Penilai Lomba Gerakan Sayang Ibu (GSI) tingkat Provinsi Banten yang dipusatkan di Balai Desa Pasireurih Kecamatan Cisata, Kabupaten Pandeglang, Kamis (9/10).
Dia menjelaskan, kehamilan terlalu muda, usia yang terlalu tua untuk hamil, jarak kehamilan terlalu dekat dan kehamilan yang terlalu banyak (lebih dari 3 anak red) mengakibatkan risiko kematian saat melahirkan sangat tinggi.
“Untuk mencegah 4 Terlalu itu dibutuhkan pengaturan kehamilan melalui alat kontrasepsi Keluarga Berencana (KB) yang bertujuan untuk menunda atau menjarangkan kehamilan,” jelasnya.
Sementara sebab tak langsung kamatian ibu lainnya antara lain tingkat sosial ekonomi, tingkat pendidikan, faktor budaya dan akses trasportasi. “Situasi ini diindikasikan dengan 4 Terlambat yaitu terlambat mendetaksi dini, terlambat mengambil keputusan sehingga terlambat untuk mendapat penanganan, terlambat sampai ke tempat rujukan karena kendala transportasi dan terlambat mendapat penanganan karena terbatasnya sarana dan sumber daya manusia,” paparnya.
Tati menyebut salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Pandeglang untuk menurunkan AKI melalui program GSI yang melibatkan SKPD terkait. “Untuk melindungi ibu hamil dan proses persalinan yang aman, gerakan sayang ibu harus melibatkan peran aktif masyarakat, tidak hanya oleh petugas,” tegasnya.
Pantauan di lokasi, penilaian oleh tim GSI Provinsi Banten yang terdiri dari unsur TP PKK, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Badan Pemberdayaan Masyarakat dilakukan  dengan melakukan dialog dengan masyarakat serta meninjau langsung Puskesmas dan Pondok sayang Ibu yang merupakan fasilitas pemeriksaan bagi ibu hamil dan melahirkan. Selain itu, tim penilai juga melihat kelengkapan administrasi seperti data pelayanan bagi ibu hamil di Posyandu, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) maupun Bina Keluarga Balita (BKB).
Usai penilaian ditingkat desa Tim Penilai mengunjungi sekretariat Satuan Tugas (Satgas) GSI Kecamatan Saketi dan penilaian terhadap rumah sakit sayang ibu di RSUD Berkah Pandeglang.
Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua TP PKK Kabupaten Pandeglang yang juga anggota DPRD Banten Hj. Siti Erna Nurhayati, Ketua Darma Wanita Pandeglang, para Kepala SKPD di lingkungan Sekda Pandeglang, camat, kepala desa serta tokoh masyarakat dan ratusan warga setempat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar