19 Okt 2014

HCTPS 2014 : Cuci Tangan Pakai Air Saja Tidak Cukup

KBRN, Jakarta : Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia yang jatuh pada tanggal 15 Oktober 2014 dirayakan secara meriah hari ini sabtu (18/10/2014) .

 1.000 Anak akan melakukan cuci tangan dengan sabun secara bersama-sama sebagai bagian dari kampanye gerakan cuci tangan pakai sabun.

Acara yang diadakan di Lapangan D Senayan, Jakarta Selatan ini dihadiri oleh Kementerian Kesehatan selaku penyelenggara dan juga mitra-mitra lainnya seperti WHO, USAID, IUWASH dan juga Unicef. Pada kesempatan ini, Wakil Menteri Kesehatan Prof Ali Ghufron Mukti pun memberikan sambutan soal pentingnya melakukan cuci tangan pakai sabun.

"Selama ini masyarakat sering salah sangka. Dikiranya ?cuci tangan dengan air saja sudah cukup. Padahal belum karena tidak semua kuman dan bakteri hilang dengan air saja. Makanya harus cuci tangan pakai sabun," tutur Prof Ghufron dalam sambutannya di acara HCTPS 2014 di Lapangan D, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (18/10/2014).

Dilanjutkan Prof Ghufron juga bahwa cuci tangan pakai sabun dapat mengurangi risiko terserang diare dan penyakit lainnya sebesar 40 persen. Tak hanya diare, menurutnya cuci tangan pakai sabun dapat menghindarkan anak-anak terserang penyakit mematikan seperti flu burung hingga Ebola.

"Anak-anak dapat terhindar dari penyakit mematikan seperti diare dengan cuci tangan pakai sabun. Bahkan cuci tangan pakai sabun juga dapat mengurangi risiko terserang flu burung, hingga Ebola," sambungnya lagi.

Sementara itu, WHO Representative dor Environmental Health, ?Sharad Adhikary, MSc, mengatakan bahwa Hari cuci tangan sedunia ini juga diperingati oleh negara-negara lain di dunia. Dengan dirayakan oleh seluruh negara di dunia, harapannya cuci tangan tidak lagi di sepelekan dan dianggap remeh.

"Faktanya banyak penyakit yang bisa dihindari hanya dengan cuci tangan pakai sabun," tuturnya.

Pada kesempatan ini Wamenkes juga akan melantik duta lingkungan sehat yang terdiri dari anak-anak SD berprestasi dan tokoh masyarakat yang dapat menjalankan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di daerahnya. Mereka dipilih karena berprestasi menyehatkan lingkungan.(BCS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar