1 Okt 2014

Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Sangat Penting Untuk Menyelamatkan Orang yang Tidak Merokok


Kawasan Tanpa Rokok (KTR) penting, bukan saja bagi siperokok, namun lebih dari itu KTR sangat penting untuk kesehatan masyarakat atau menyelamatkan orang yang tidak merokok.
Hal itu ditegaskan DR. Rohani Budi Prihatin, M.Si saat menjadi pembicara kedua Seminar Sehari Bahaya Rokok yang digelar Dinkes Pandeglang di Hotel Sofyan Inn Altama, Pandeglang, Selasa (30/9/2014).
Menurutnya, perokok merupakan orang yang egois. Ketika dilarang merokok, perokok mengatakan yang digunakan duitnya. Sedangkan asapnya dibagi pada semua orang disekelilingnya.” Kalau itu rokok duitnya, kenapa asap tidak miliknya sendiri, kenapa harus asap itu dibagi- bagi,” kata Stap Ahli Sekretaris Jendral (Setjen) DPR RI ini.
Dia mengungkapkan, soal KTR ini, menurut Budi banyak yang salah paham. “KTR bertujuan untuk merubah letak perokok bukan menghalangi orang merokok,” katanya.
Dijelaskan, kondisi saat ini Indonesia masuk kategori darurat konsumsi rokok. “Lihat saja iklan, promosi dan sponsor rokok secara sistematis, masif dan terus menerus mengkondisikan orang untuk menjadi perokok,” ujarnya.
Oleh karena itu perlu dilakukan langkah-langkah pengamanan rokok bagi kesehatan, diantaranya melalui penetapan KTR. “Kebijakan yang diambil oleh pemerintah daerah terkait kawasan tanpa rokok sudah banyak dilakukan daerah lain seperti DKI, Bogor, Yogyakarta, Palembang, Padang Panjang, Balikpapan, daerah lain bisa, berarti Kabupaten Pandeglang juga bisa,” tuturnya.
Dia menegaskan, orang yang tidak merokok berhak mendapatkan udara sehat tanpa racun rokok. Oleh sebab itu, perlu ada aturan bagi perokok supaya tidak meracuni orang yang tidak merokok dengan asapnya. “Jadi, kawasan tanpa asap rokok merupakan suatu jalan keluar untuk menyelamatkan yang tidak ingin menghirup racun rokok,” tandasnya.
Ketua Panitia Penyelenggara, dr. H. Kodiat Juarsa, M.Kes mengatakan, seminar bahaya rokok secara umum ditujukan guna meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terutama tentang bahaya merokok, serta diharapkan peserta menyampaikan kembali hasil seminar tentang bahaya rokok kepada masyarakat luas.
“Secara khusus peserta seminar diharapkan mengetahui tentang bahaya rokok, mengetahui dan mengerti tentang bahaya rokok dari sudut pandang agama, dan memahami perlunya Kawasan Tanpa Rokok untuk mencegah bahaya rokok,” kata Kodiat yang juga Kepala Bidang Sumberdaya Kesehatan Dinkes Pandeglang itu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar